Let's Fight Ghost - 30

369 23 0
                                    

****

Polisi berhasil mengidentifikasikan mayat Sora, dan menemukan bahwa dia adalah mahasiswa di Universitas tersebut. Penyebab kematiannya adalah asphyxiation* .

*Kondisi dimana tubuh tidak memperoleh banyak oksigen untuk menyuplai ke seluruh
tubuh atau karbon dioksida berlebihan dalam tubuhnya.

Scene saat Stefan membunuhnya diperlihatkan, dia mencekik leher Sora
dengan wajah datar, tanpa gemetar ataupun khawatir.

Dia pembunuh berdarah dingin. Sadis.

Polisi mengatakan bahwa leher Sora patah.

Polisi satunya bertanya, apa itu karena tangan manusia?

“Aku belum yakin.”

Kematian Sora diperkirakan 24 jam sebelum mayatnya ditemukan.

Dia seharusnya masuk ke kelas tapi dia melewatkannya. Tak
ada yang tahu keberadaannya sejak itu.

kelas yang dia lewati adalah kelas Prof Stefan dengan materi tentang hewan. Dan Sora ini memiliki ketertarikan tinggi pada hewan.

****

Chandra pergi ke klinik hewan Stefan, dia membawa anjingnya.

Stefan bertanya apa yang telah membawa Sora kesana, anjing in terlihat sehat – sehat saja.

Chandra mengaku kalau dia akan melakukan piknik club, jadi dia ingin menitipkan Anjingnya sehari.

“Club apa yang kau ikuti?”

“Aku tak terlalu tahu, hanya saja Alex juga ikut.”

Wajah Stefan sontak berubah tak suka.

Kemudian Chandra memberikan sesuatu pada
Stefan, dia mengucapkan terimakasih atas.semuanya dan juga atas anjignya.

Stefan berkata seharusnya Chandra tak usah repot – repot.

Chandra memberikan hadiah pulpen dan Stefan mengucapkan terimakasih, dia baru punya niatan untuk membeli satu.

Kedua pelayan Stefan memperhatikan keduanya dengan tak suka.

****

Alex mulai membenahi beberapa perlengkapan yang akan ia bawa untuk piknik.

Sandra meminta penjelasan Alex, kenapa dia menolak saat dia mengajaknya piknik
dengan alasan sekolah.

Alex rasa kelasnya nanti tak begitu penting. Sandra mengatakan kalau dia ingin belajar untuk ujian.

Ayo belajar saja dirumah! Aku akan belajar dengan rajin.

“Katanya kau butuh istirahat. Saat kau mulai senang, kau tak akan ingin berhenti.”

Alex berangkat ke kampus sedangkan Sandra tak bisa menyembunyikan wajah sebalnya.

Sesampainya di kampus, Alex bertanya.kenapa Sandra tak belajar. Dia tak menyuruhnya untuk ikut.

Sandra menunjukkan wajah cemberutnya sedari tadi, dia tak mau ditinggal dirumah.

Alex memperingatkan
kalau dia tak bisa menjaga Sandra karena disana banyak orang.

“Hai, Alex...” Sapa Chandra.

Sandra kembali mendesis tak suka melihat Chandra berpakaian dengan cantik.

Ini Cuma piknik tapi lagaknya sudah seperti fashion show.

Adrean dan Saga menyapa mereka berdua dengan gembira.

Alex mengerutkan.kening karena mereka hanya menggunakan mini bus.

dia melirik ke arah Sandra,
bagaimana ini bisa muat?

Dalam perjalanan, Adrean meminta maaf karena mereka membawa begitu banyak barang jadi dibelakang sempit.

Jadi bertahanlah untuk satu jam. Sandra paling tak terima
harus berdesakan disana sampai satu jam.

“Sabarlah. Kita akan segera sampai.” Bisik Alex.

“Kalian tahu, kalian seperti pasangan.” Ledek Adrean pada Alex.

“Alex mengenakan baju biru langit begitu juga dengan Chandra.”

Alex dan Chandra bertatapan sambil tersenyum. Sedangkan Sandra merutuk tak terima, baju Alex bukan biru langit tapi biru laut.

Adrean sengaja mengendarai mobilnya dengan semrawut sehingga Chandra menyendehkan tubuhnya pada Alex.

Sedangkan Sandra yang ada dipojok semakin terjepit. Dia menggeram kesal, perhatikan
mengemudimu!

Alex sih diam dan malah tersenyum –senyum kasmaran.

****

Mereka sampai disebuah vila yang cukup besar dan bagus.

Adrean mengaku kalau vila itu milik Saga, dia ini sebenarnya kaya tapi tak pernah pamer.

Chandra ikut memuji Saga karena memang vilanya indah.

Saga tak bisa mengatakan apapun, dia terlihat malu lalu pergi duluan menuju vila.

Alex heran melihat sikapnya. Adrean menjelaskan bahwa Saga ini malu kalau berada dihadapan wanita.

Saga menekan kode pintu rumahnya. Berkali – kali mencoba memasukkan kode
namun tak kunjung berhasil.

Saga.mengatakan kalau Neneknya mungkin telah
mengganti sandinya. Adrean heran, bagaimana bisa Neneknya tak memberitahunya?

Saga ingin menelfon Neneknya tapi Nenek Saga sangat membenci Adrean. Kalau dia tahu Adrean ikut ke rumah bersamanya, nenek akan sangat marah.

Alex dan Chandra telah mengeluarkan semua perlengkapan mereka. keduanya melihat Adrean dan Saga tertawa bodoh,
sebentar yah..

Saga mencoba – coba memasukkan sandi tapi gagal sampai akhirnya alarm rumah berbunyi dengan nyaring.

Setelah menerima bantuan petugas penjaga dan Saga menelfon neneknya untuk
menanyakan kode, mereka berhasil masuk ke dalam rumah.

Sandra berputar riang melihat rumahnya bagus dan nyaman. Alex meminta dia diam tapi Sandra menolak.

Dia akan melihat – lihat isi rumah ini.

Alex memutuskan untuk memasukkan barang yang lain ke dalam rumah. Chandra ikut membantu sedangkan Saga dan Adrean akan memindahkan beberapa barang ke lantai atas.

Saga membawa barang dengan kesusahan menaiki tangga. Tanpa sengaja kakinya terpeleset.

Sandra yang sedang berada di
lantai atas mendengar suara gaduh Saga.

Kepala Saga membentur tembok dan meringis kesakitan dibuatnya.

Sandra perlahan menghampirinya dan mata Saga yang agak kabur rupanya bisa melihat kehadiran Sandra.

“Kau tak apa – apa?” tanya Sandra.

“Apa kau malaikat?” tanya Saga menelan ludah.

Dia seperti terpesona dengan wajah Sandra.

^^Gomawo^^

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang