Let's Fight Ghost - 45

945 36 11
                                    

Sandra menyatakan permohonannya adalah dia ingin menarik pernyataan cintanya pada Alex karena dia tak mau hubungan mereka jadi canggung, dia ingin bersama Alex lebih lama.

Alex tampak jelas kecewa dengan permintaan itu dan langsung mengeluh, baru semalam Sandra menyatakan
cinta dan sekarang dia ingin Sandra melupakannya.

Tiba-tiba kepala Sandra berdengung hingga
membuatnya pusing, Sandra tak mengerti apa yang terjadi tapi tiba-tiba saja dia melihat tubuhnya sendiri perlahan
menghilang dengan sendirinya.

Awalnya Alex hanya diam kebingungan tapi saat Sandra memanggilnya dengan ketakutan akan apa yang terjadi dengan tubuhnya, Alex langsung berlari menaiki tangga.

Tangan mereka saling terulur tapi terlambat, tubuh Sandra sudah menghilang sepenuhnya saat itu.

Alex langsung mencari-cari Sandra dengan panik. Tapi semenit kemudian dia
melihat Sandra perlahan muncul kembali di tempat semula.

Alex langsung menarik
Sandra kedalam pelukannya...

"Jangan pernah menghilang lagi"

****

Di sebuah rumah, hantu perempuan berlinang air mata darah sedang menghampiri seorang pria muda yang tengah tidur lelap.

Hantu itu lalu menindih tubuh si pria, membelai
wajahnya lalu perlahan melingkarkan kedua tangannya mencekik leher pria itu.

Entah apa yang terjadi karena kemudian kita hanya
mendengar suara jerit kesakitannya.

Pulang ke rumah, Alex dan Sandra jadi semakin canggung, terutama Alex yang sampai terbata-bata saat mengucap

"Se- selamat malam"

Mereka kemudian berpisah. Alex masuk kamar dan Sandra duduk di sofa, tersenyum bahagia sambil mendekap bantal kursi.

Sesaat kemudian, Alex keluar lagi. Sambil melirik Sandra dengan malu-malu, Alex
menyuruh Sandra untuk tidur di dalam kamarnya saja mulai sekarang dengan
alasan udara sangat panas dan dia tak tahan panas jadi dia mau tidur di sofa saja.

Dia bahkan langsung merebut bantal kursi yang sedang didekap Sandra untuk dia
dekap sendiri dan tersenyum senang saat melihat Sandra masuk kamarnya.

Begitu sendirian di kamar, Sandra teringat kembali pelukan Alex.

Kenangan indah itu membuat Sandra langsung terkikik sambil menendang-nendangkan kakinya ke kasur, Sandra sedang kasmaran dan Alex
tersenyum senang mendengarnya dari luar.

Sementara itu di kantor polisi, duo detektif sedang mendiskusikan Stefan.

Tak banyak info yang mereka dapat tentang Stefan. Ayahnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan saat dia masih kecil, ibunya
masih ada tapi Stefan tak pernah mengunjunginya.

Dia sering sakit-sakitan
semasa kecil, tapi tidak ada info penting lainnya.

Stefan menjalani hidupnya sebagai warga negara yang baik, selalu bayar pajak tepat
waktu, bekerja sukarela di 5 tempat, memberikan pengobatan gratis untuk anjing-anjing liar, dan yang semua orang katakan
tentangnya hanyalah pujian, tak ada seorangpun yang pernah melihat Stefan
marah.

Detektif kedua sungguh tak percaya ada orang yang memiliki otak, penampilan
dan kepribadian sesempurna itu.

"Kau benar. Dia sangat sempurna. Dia terlalu sempurna untuk dikatakan sebagai manusia" ujar Detektif pertama.

Lalu bagaimana, apa sebaiknya mereka mengubah rencana investigasi mereka saja, tanya detektif kedua.

Detektif pertama bertanya apa dia sudah menemukan hapenya Ayah Alex.

Detektif kedua berkata tidak, dia sudah menghubungi perusahaan mobile dan
mereka berkata kalau hapenya Ayah Alex dimatikan didepan rumahnya.

Detektif pertama langsung menyuruhnya untuk mengecek kembali daftar panggilan Ayah Alex, siapa tahu ada seseorang yang
mereka lewatkan.

Dia juga menyuruhnya
untuk mengecek lokasi dan jalan yang Ayah Alex lalui untuk kemudian dibandingkan dengan lokasi TKP tempat ditemukannya
mayatnya.

Pada saat yang bersamaan, si pembunuh Ayah Alex, Stefan sedang menghadiri
pemakaman Ayah Alex.

Saat hendak pulang, dia mendengar beberapa pelayat
menggosipkan kematian Ayah Alex yang dibunuh dengan cara dipatahkan lehernya.

Di meja tak jauh dari sana, mereka melihat seorang pria muda bernama Yoyo yang
tampak menenggak berbotol-botol soju dengan sedih dan depresi.

"Siapa dia?" tanya seorang pria.

"Semester lalu, dia memberitahu Yoyo bahwa dia menyukainya"

Stefan melirik Yoyo sebentar lalu cepat- cepat pergi.

Di luar, dia berpapasan dengan Chandra. Sejak bicara dengan kedua detektif, Chandra sekarang tampak tak terlalu nyaman bicara pada Stefan.

Berbeda dari biasanya, sikap Stefan kali ini tak terlalu
ramah padanya lalu cepat-cepat pergi.

Dia menunggu didalam mobilnya dan sesaat
kemudian dia melihat Yoyo keluar dengan langkah sempoyongan. Entah apa yang sedang Stefan pikirkan, tapi sementara ini dia tidak melakukan apapun pada Yoyo.

Sandea terbangun keesokan paginya dan mendengar suara Alex sedang sibuk
memasak.

Stefan berjalan mendekat lalu
berhenti di belakang Alex untuk mengagumi sosok Alex yang sedang memasak.

Alex menyadari kehadirannya tak lama kemudian dan memberitahu Sandra untuk menunggu sebentar,

"Sebentar lagi sarapannya siap".

Bahkan selama mereka makan,Sandra terus menerus memandangi Alex sambil
senyam-senyum sendiri.

Sekarang Sandra mulai mengubah sikapnya jadi lebih feminim.

Jika dulu dia makan dengan sangat rakus, sekarang dia makan nasi sangat sedikit
dengan gaya elegan.

Dia langsung melotot begitu melihat daging dan hampir saja buka mulut untuk
memakannya tapi kemudian
mengurungkannya dan bersikap sok jaim lagi.

Alex keheranan sendiri melihat keanehan cara makan Sandra, tapi Sandra
mengklaim kalau biasanya dia memang makan dengan cara seperti ini.

^^Gomawo^^

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang