Let's Fight Ghost - 42

352 25 0
                                    

Adrean dan Saga berjalan dengan siaga memasuki gedung yang gelap.

Alex memimpin didepan dengan santai. Sedangkan
Duo Ribut itu bahkan sudah kelabakan bukan kepalang saat ada kucing yang berlari ke arah mereka.

Keduanya terus menjerit – jerit dan ribut sana sini karena menabrak barang.

Sandra menggeleng, dia menganggap mereka seperti
kucing yang ketakutan.

"Bagaimana mereka mau bekerja semacam ini?"

Alex setuju. Mereka berdua memang aneh.

Sandra memperhatikan ke arah peralatan rumah sakit yang ada disana. Tiba – tiba
kepalanya pusing, dia seperti melihat lampu di ruang operasi menyilaukan matanya.

Dia memejamkan mata silau.
Alex menghampiri Sandra,

“Sandra, kau baik – baik saja? Apa yang terjadi?”

“Tak ada apa – apa.”

Adrean dan Saga menunjukkan jalan masuk pada Alex. Tapi mereka sendiri memilih berjalan ke
tempat lain menuju ke Departemen Kecelakaan.

Ruangan itu sangat berantakan dan keduanya saling berpegangan erat sambil menyuting isi ruangan.

Mereka mencoba mengecek ruangan didalam sana dengan takut – takut. Tapi mereka langsung tersenyum senang saat tak ada apa –apa.

Keduanya pun memutuskan untuk mencari Alex. Disaat itulah sosok hantu wanita muncul disana.

Adrean dan Saga memanggil – manggil Alex tapi belum juga mendapatkan jawaban.

Keduanya khawatir kalau mereka tersesat atau bahkan Alex yang tersesat.

Mereka langsung bersembunyi di balik bangku
untuk menghubungi Alex. Tapi anehnya, ponsel mereka tak berfungsi dan hanya bisa
mendengar suara gemerusuk tak jelas.

Sandra mencoba melihat buku yang ada di lemari usang. Alex menyuruhnya untuk jangan memegang apapun. Baru saja ucapan
itu rampung, lemari usang itu roboh dan hampir jatuh di tubuh Sandra.

Untungnya Alex sigap mendekap tubuhnya hingga lemari itu jatuh ke pundaknya.

Alex kesal, dia kan sudah
memperingatkannya sejak tadi untuk jangan memegang apapun. Alex menahan
lengannya yang terasa nyeri.

Sandra menemukan sebuah catatan yang terjatuh dari lemari, dia menunjukkannya
pada Alex.

"Bukankah disana ada tujuh
orang yang meninggal? Tapi didalam catatan itu terdapat 8 orang. Dan orang terakhir
bernama Aura yang meninggal akibat patah kaki.

Adrean dan Saga masuk ke ruang pasien bertuliskan Aura. Keduanya sama sekali tak curiga dan terus memanggil nama alex.

Sesuatu berwarna merah seperti jari terjatuh didekat mereka. keduanya berniat untuk memungut benda itu, dan saat itulah sesosok hantu wanita muncul dibawah ranjang.

Mereka berdua jejeritan takut dan berlari meninggalkan ruangan.

Alex mendengar suara jeritan keduanya, dia pun bergegas mencari mereka.

Adrean dan Saga yang panik berlari melewati koridor, kini giliran hantu pria menghadang mereka. untung saja Sandra muncul dibelakang hantu itu dan membanting tubuhnya.

Saga lagi – lagi bisa melihat sosok Sandra. Sandra pun melambaikan tangannya pada Saga.

“Malaikatku..”

“Malaikat apanya..” rutuk Adrean seraya menarik tangan Saga untuk kabur.

Sesosok hantu mencekal kaki Sandra dan menunjukkan wajah kasihan. Dia menangis
sembari menunjukkan tulisan di dinding ruangan itu,

[ Tolong keluarkan aku dari
tempat ini.]

Alex panik saat mengira Sandra dalam bahaya, tapi lagi – lagi hantu pria bangkit dan menyerangnya.

Alex jelas kalap dan berniat menghajar hantu itu. Sandra menyuruh Alex berhenti, hantu itu tak mau menyerang mereka.

Alex pun menatap wajah hantu pria yang seolah memelas padanya. Sandra lalu menunjukkan tulisan permintaan tolong mereka di dinding.

Polisi sampai ke lokasi dan melakukan pencarian di sekitar gedung tersebut. mereka menemukan mayat yang terkubur disana.

Sandra bersyukur tubuh mereka bisa ditemukan
karena semua orang yang meninggal disana malah dijadikan sebagai orang hilang.

Saat mayat mereka mulai ditemukan, hantu –hantu itu melambai senang ke Sandra
dan Alex.

****

Alex pamit pulang tapi Adrean mencegatnya. Saga dan Adrean bertatapan dengan ragu sampai akhirnya dia yakin untuk bertanya.

"Apakah Alex berjalan dengan hantu?".

Alex sempat terkejut mendengar pertanyaan mereka. Saga menepuk dada
Adrean, dia meralat ucapan rekannya.

"Bukan hantu melainkan malaikat, apa kau bersama mereka? aku tadi melihatnya
menyelamatkan mereka. apa kau bekerja sama dengan malaikat?"

Sandra senang karena dua orang itu bisa melihatnya, dia mengibaskan rambutnya
bahagia mendengar sebutan malaikat".

Alex berdecak karena tingkah kecentilan Sandra.

“Ya, tapi dia bukan malaikat. Namanya SANDRA.”

“Sandra. Nama yang cantik. Apa dia bersama kita sekarang?” tanya Saga tersipu.

Alex menunjuk bahwa Sandra ada disampingnya.

Saga dengan tersipu – sipu mengucapkan

"Terimakasih karena kau telah menyelamatkan kita.
Dan kau... sangat cantik."

Sandra jelas makin besar kepala, dia tak mempermasalahkannya.

“Aku cantik, benarkan. Aku memang cantik?” tuntut Sandra pada Alex namun Alex enggan untuk menjawab.

Saga mengulurkan tangannya karena mengira kalau Sandra ada dihadapannya.

Namun Alex seketika membentak Saga,

"Apa yang kau lakukan? kenapa kau menyentuh
wanita seperti itu?"

Saga menarik tangannya yang hampir menyentuh wajah Sandra. Dia meminta maaf dan tak bermaksud memegangnya.

“Ada apa denganmu?” tanya Sandra heran.

Alex tak menjawab dan pergi
meninggalkan mereka.

"Bukankah kita akan pergi?"

“Aku datang.” Jawab Sandra bergegas mengejar Alex.

Tak lupa ia juga melambaikan tangan pada Saga dan Adrean.

^^Gomawo^^

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang