Let's Fight Ghost - 43

357 22 0
                                    

Adrean merasa paling tak terima kenyataan dan melihat reaksi marah Alex membuat semua hal jadi semakin aneh.

Kalau orang kasmaran yang satu lagi tak perduli sama sekali, ia terus saja melambaikan tangan ke arah Alex dengan senyum
mengembang. Hahaha.

****

Alex dan Sandra menuju taman hiburan. Dia bertanya apakah dia masih bisa masuk?

Petugas jaga mempersilahkannya hanya saja di jam segini dia tak bisa menaiki semua wahana
yang ada. Mungkin hanya bisa menaiki bianglala.

Alex tak mempermasalahkannya
lalu membayar tiket masuk.

"Bukankah kau kemarin juga datang jam segini?" tanya pertugas.

Sandra tersenyum saat tahu Alex sebenarnya menepati
janjinya hanya saja terlambat.

"Ya." Jawab Alex.

Petugas memberitahukan
bahwa bianglala terakhir akan diputar sepuluh menit lagi. Alex meraih tangan Sandra untuk bergegas.

Petugas tiket bianglala aneh melihat Alex ingin naik sendirian jam segini.

Alex hanya tersenyum dan masuk bersama dengan
Sandra.

Tangan keduanya masih terpaut satu sama lain, mereka buru - buru melepaskan genggamannya. Sandra bettanya

"Apakah Alex memang datang kemarin?"

Alex membenarkan hanya saja dia terlambat. Alex menyayangkan karena mereka hanya bisa menaiki satu wahana saja.

Tapi dia janji, kalau nilai ulangan Sandra bagus. Dia akan membawanya kesana lagi dan datang lebih awal.

"Baiklah." Jawab Sandra girang.

"Apa kau sangat senang? Aku tak tahu kau menyukai hal semacam ini."

"Alex, aku menyukaimu." Ungkap Sandra tak terduga.

Alex tentu saja terkejut, ia
berniat menjawab ungkapan perasaannya tapi Sandra buru - buru menyela.

Dia mengucapkan itu bukan untuk mendengar jawaban Alex. Dia hanya ingin mengatakan perasaannya
saja.

Sandea buru - buru menghilang dari hadapan
Alex.

Alex sebenarnya ingin
mengatakan sesuatu juga tapi berhubung Sandra sudah pergi, dia urung mengatakannya.

Sandra masih merutuki sikapnya sendiri. dia bingung bagaimana harus menghadapi Alex setelah mengatakan itu.

Sandra berdiri didepan klinik Stefan kemudian bertanya pada anak anjing disana,

"Puppy, apa yang harus aku lakukan? Aku pikir aku tak bisa pulang begini. Apa yang harus aku lakukan, huh? Apa?"

Tanpa dirinya sadari, dari dalam Stefan memperhatikannya. Dia berniat menghampiri Sandra tapi suara Alex menghentikan
langkah Stefan.

"Hey, Sandra? Kenapa kau pergi begitu saja?" tuntut Alex.

Namun Sandra masih belum siap menghadapinya, ia pun lagi - lagi menghilang.

Stefan menegur Alex yang berniat mengejar Sandra. Keduanya pun saling menyapa dan Stefan bertanya
"Apakah kau tinggal disekitar sini?"

Alex membenarkan. Ia juga mengaku kalau sering melewati tempat ini. ternyata klinik itu milik Prof Stefan
.
"Ngomong ngomong, siapa yang tadi kau panggil? Aku kira kau memanggil seseorang, Sandra? Apa dia pacarmu?"

Alex mengelak, dia hanya seseorang yang ia kenal saja. Alex pun kemudian pamit
untuk melanjutkan perjalanan.

****

Sansea menggigiti jarinya dengan gelisah, apa yang harus dia katakan kalau bertemu dengan Alex.

"Aku harus mengatakan apa?"

Suara decitan pintu membuat Sandra segera merebahkan tubuh dan memejamkan matanya.

Alex memanggilnya tapi tak ada jawaban.

Dia pun mengira Sandra sudah terlelap, tidurlah yang nyenyak.

Didalam kamar, Alex bukannya tak merasakan apapun setelah mendengar ucapan Sandra.

Dia menghela nafas panjang
kemudian tersenyum ketika mengingat wajah Sandra yang mengatakan suka padanya.

****

Sandra penasaran apakah Alex sudah bangun atau belum. Dia berdiri didepan pintu hingga ketika Alex keluar kamar, keduanya langsung berpapasan.

Mereka sama - sama canggung mengucapkan selamat pagi.

Alex bersiap berjalan ke kiri tapi Sandra sama - sama melangkahkan kaki ke kiri.

Keduanya melakukan hal yang sama sampai akhirnya Alex berkata dia mau ke kamar mandi dan bergegas masuk ke sana.

Sarapan juga mereka terpaksa diam dengan
canggung. Ditambah lagi ketika mereka menyumpit makanan yang sama secara
berbarengan. Keduanya bertatapan kikuk.

"Aku kenyang." Ucap Sandra.

"Aku juga kenyang." Sahut Alex meninggalkan meja makan.

Alex menatap pantulan wajahnya di cermin. "Aku gila. Aku memang gila. Tak ada masalaha kalau dia menyukaiku. Tapi itu
harusnya tak menjadi alasan untuk mengabaikannya. aku harus bersikap natural".

Alex membuka pintu dan lagi - lagi harus bertatap muka dengan Sandra. Seketika wajah Alex berubah kikuk dan tak bisa bereaksi.

Dia kembali menutup pintu kamar mandi. Dia mendesah kesal karena merasa tak
nyaman dan membuatnya gila.

Alex membasuh wajahnya lagi dan lagi. "Aku harus
bersikap natural."

Sandra juga merasa tak nyaman, dia harus pergi dari sana. Tapi dia tak punya tempat untuk dikunjungi.

"Apa yang harus ku lakukan?"

Berdua saja di rumah membuat mereka tak nyaman.

Alex menerima panggilan dari Adrean. Dia mengiyakan kemudian dengan kikuk
memberitahukan pada Sandra kalau mereka
mendapat pekerjaan.

Sandra mengangguk. Dia
yakin dengan melakukan sesuatu mungkin
ketidaknyamanan akan hilang.

Lift terbuka, Sandra dan Alex sudah berseragam dengan setelah jas. Gagah dan tanpa ragu menyerang hantu yang ada di gedung itu. keduanya sangat terampil dan semakin kompak saling membantu.

Dengan mudah hantu itu bisa dikalahkan setelah menerima tendangan berulang kali.

Adrean sampai ke tempat kejadian tepat saat hantu berhasil dilenyapkan. Dia
memberikan tepuk tangan atas kerja bagus mereka dan juga mereka akan mendapatkan uang.

Adrean juga mengucapkan terimakasih pada Sandra. Dia membungkuk ke segala arah
karena tak tahu dimana keberadaannya.

Alex menunjukkan bahwa Sandra ada disampingnya. Adrean pun kembali
membungkuk.

"Ngomong - ngomogong, dimana Saga?"

"Dia mengatakan akan mengambil sesuatu di mobil."

Saga datang membawa kantung belanjaan.

Saga bertanya, "Apa dia terluka?"

"Aku baik - baik saja." Jawab Alex.

Jelas bukan Alex yang dimaksud Saga melainkan Sandra. Alex mengatakan kalau Sandra tak apa - apa.

Saga bisa lega, "Sandra sedang bersama kita, 'kan?"

Alex membenarkan. Saga pun kemudian menunjukkan sepatu hak tinggi yang ia bawa khusus untuk Sandra.

Sandra langsung berjingkat girang.

^^Gomawo^^

Let's Fight GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang