Oksigen please!

66K 6.4K 371
                                    

Alahhh selalu heboh ye di ig dan twitter, saling menyalahkan, kalau menurut gue sih, mau PV, APL ataupun ALC mah salah, suka sotoy, suka berasumsi sendiri, termasuk gue, 😂 tapi gue lagi mau belajar buat gak sotoy lagi hahahaha, gak mau lagi nyangkut pautin sesuatu yang bikin dua kesayangan gue nantinya risih ☺
Nikmati alur ajalah, yang kecewa ama Prilly , cobak gue tanya kecewaan mana Prilly ama lo? Fans yang gak tulus plus musiman, ck.
Semoga gue gak kayak fans musiman deh ya, yg glosoran kalo lagi ada yg bahagia, giliran ada msalah sok mundur, cem eek lu pada. 😒

Daripada gue kebanyakan bahcothhhzz dan daripada lo lo pada baper sama kehebohan yang ada mending baca cerita gue wkwkwkwkwwk.

Happy Reading Ges

^^

"Chubby, dan aku suka cewek chubby." kalimat yang keluar dari mulut My Prince Ali benar-benar membuat kakiku lemas. Jemarinya masih setia mengelus pipiku.

Kirimin gue oksigen please!!!!

GUE JUGA CINTA SAMA LO LI!!!

Aku ingin berteriak seperti itu, tapi lidahku rasanya kelu, rasanya aku ingin pingsan sekarang juga.

"Apalagi kalau pipinya lagi merah kayak gini." ucap Ali yang seketika membuatku memegang kedua pipiku.

Gue blushing anjir!

"Emm,-"

"Gak usah salting gitu, bikin gemes aja."

Ya ampun, Ali gemes sama gue, efeknya coy, bikin jantung gue lumer ke perut.

"Si-siapa yang gak salting cobak kalau kamu ngomong kayak gitu." ujarku sambil mengulum senyumku.

Siapapun tolong gue, gue gak kuat lagi.

"Udah ahh, ayok!" ucap Ali lalu menggenggam tanganku.

"Ayok ke KUA," refleks aku menepuk mulutku yang keceplosan, sedangkan Ali malah tertawa lalu mengacak rambutku.

"Ke KUAnya kapan-kapan aja ya."

Hah? Kapan-kapan?

"A-apaan sih." aku menundukkan kepalaku dengan malu, astaga oksigen mana? Please!!

"Kamu tuh lucu banget sih."

Ali berhenti bikin gue ngefly deh.

"Emang lucu dari dulu kok."

"Hahaha, oh ya besok mau jalan gak?"

"AKH? JALAN? SAMA KAMU GITU? BERDUA DOANG? KITA NGEDATE GITU? AAAA MAUUUU!!" aku berteriak heboh yang membuat Ali menutup kedua telinganya.

"Hehehe sorry," kataku dengan cengengesan ketika sadar jika aku berteriak tepat disebelahnya, untung saja gendang telinga Ali tidak pecah.

Ali tersenyum lalu kembali mengacak rambutku, "Kalau gitu aku jemput jam empat sore, okay."

"Sip, tapi emang kamu gak ada jadwal apa gitu besok?"

"Gak ada kok, tenang aja."

"Oh gitu, ya-"

Kringg..kriinggg..

Si April berbunyi memotong ucapanku, dan itu tandanya ada panggilan masuk dengan segera aku merogohnya didalam tas, dan ketika kulihat siapa yang menelfonku, nama Kak Sisi tertera di layar iphoneku.

"Halo.."

"..."

"Ya ini gue lagi nganter temen gue bentar, entar lagi gue nyampek di rumah Tante Bia kok,"

Prince Aliando SyariefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang