Belum gosok gigi

49.2K 4.8K 459
                                    

Ngeliat akun don't_like, keongmas, sangpenengah, dan zonker (apalah tuh lupa gue namanya) apa yang pengen lo lakuin?

Kalau gue?

Gue sih pengen ngajakin tuh orang satu2 buat ketemuan terus gue ajak ngopi bareng 😏😏

Hahahahaha

Happy Reading ges

^^

-Prilly-

"Ahhh legaaaa."

Setelah aku buang air kecil, aku mencuci tanganku sebentar di wastafel sebelum aku keluar dari kamar mandi, namun saat aku memegang handle pintu kamar mandi aku seperti teringat sesuatu.

"OMG gue lupa, diluar masih ada Ali." bisikku berusaha sepelan mungkin, padahal aku sudah jingkrak-jingkrak tidak jelas.

Aku membalikkan tubuhku dan kembali ke wastafel. Aku memandangi bayangan diriku dicermin.

"Tadi Ali bilang apa ya? Kenapa gue lupa?" tanya pada diriku sendiri.

"Will you marry me bukan?" aku semakin berpikir keras.

"Bukan deh kayaknya, masak iya dia ngelamar gue, duhh kenapa isi kebelet pipis segala tadi."

"Keluar gak ya?"

"Keluar enggak keluar enggak?"

"Nanti pasti jadi awkward deh, baru kali ini pasti ada orang kasih suprise tapi yang disuprisein malah kebelet pipis, emang bego banget lo Prill." aku menoyor kepalaku sendiri, kemudian dengan langkah ragu-ragu aku memutuskan untuk keluar dari kamar mandi.

Aku melihat kamarku masih dalam keadaan lampu mati, hanya ada penerangan dari lilin-lilin yang disiapkan Ali, Ali duduk ditepi tempat tidurku masih dengan bunga ditangannya, kepalanya menunduk sedikit.

"Li." panggilku pelan dan seketika dia menoleh, dia tersenyum padaku lalu kemudian ia berdiri dan menghampiriku.

Jantungku kembali harus berdetak hebat, rasanya seperti bunyi gong tseng gong tseng, okay abaikan.

Ali meraih satu tanganku dan mengenggamnya, sedangkan aku hanya menunduk karena merasa malu akibat kejadian tadi.

Tangan Ali yang memegang bunga mencoba meraih daguku dan menariknya keatas, aku dapat melihat wajah Ali dari jarak sedekat ini, dan itu membuat aku menahan nafasku.

"Jadi jawabannya?" aku menaikkan satu alisku tak mengerti.

Ali tertawa kecil, mungkin tahu jika aku tidak mengerti akan maksudnya.

"Jawaban pertanyaanku tadi?"

Pertanyaan? Oh yang will you marry me itu ya? Eh tapi beneran Ali ngomong begitu?

"Pertanyaan yang mana?" tanyaku mencoba memastikan.

Ali masih tersenyum dan tangannya masih setia menggenggam tanganku. "Jawab iya aja."

Aku tertawa kecil, "Gak boleh yang lain emang?"

Ali menggeleng kecil, "Aku cuma mau terima jawaban dari mulut kamu itu cuma iya, selain itu aku gak mau terima."

"Dihh maksa."

Padahal gue bener-bener lupa Ali ngomong apaan tadi, ck.

"Jadi?"

"Iya." Aku tersenyum malu, Ali kemudian memberikan bunga yang ada ditangannya padaku lantas ia memelukku dengan erat dan tak lama lampu dikamarku hidup dan menampakkan beberapa orang yang ternyata bersembunyi didalam kamarku, ada Papa, Mama, Kak Sisi, Mama Ali, Kaia, Baja, Rasya, Candra dan juga pacar Candra Manurios.

Prince Aliando SyariefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang