Di DM Ali atau di Follow Ali?
Gue nextnya malam2 nih, dlm keadaan capek pulak :( Hargai saya yah :")
Terimakasih
Happy Reading ^^
-Prilly-
"PRILL, BANGUN WOYY!"
Aku tersentak kaget dan mendapati diriku berada didalam mobil dalam keadaan baru saja bangun dari tidurku.
Aku menoleh ke kananku dan mendapati Baja sedang menggerutu tidak jelas.
"Loh Baja? Ali mana?" Tanyaku bingung, perasaan aku tadi bersama Ali.
Baja menatapku dengan tatapan Lo ngigau?
"Ya Ali didalam lah nyanyi, gimana sih." Ucap Baja sambil menunjuk kearah gedung yang ada didepan kami.
"Ahh? Kita dimana sih?" Aku semakin bingung.
"Aduh Prilly Barbie bala-balanya Ali, lo lupa kalau lo mau nonton konser Ali, ck." decaknya sedangkan aku menatap wajah Baja dengan tampang cengo.
Berarti yang tadi itu mimpi? Mimpi? Astagaaa cuma mimpi, mimpi bukan kenyataan, Ya Allah.
Aku menjedot-jedotkan kepalaku di dashboard mobil Baja dengan perasaan kesal.
"Prill, kalau lo mau mati jangan di dalam mobil gue, sono lompat aja tuh dari atas gedung, lagian lo jedotin kepala lo di dashboard mobil gue lo gak bakal mati, paling gak lo jadi amnesia atau parahnya jadi gila." ujar Baja yang sama sekali tidak lucu.
"Berisik lo."
Aku mendesah kecewa, aku kira semua itu nyata, Ali menyatakan cinta padaku lalu dia menjadikan aku sahabat hidupnya, Ya Allah kenapa itu semua cuma mimpi :(
"Ayok turun, mau sampek kapan lo disini?" Baja membuat lamunanku buyar lantas dengan perasaan kesal, sedih, bete akhirnya aku turun dari mobil Baja.
"Ja tadi gue ketiduran ya?" tanyaku pada Baja.
"Bukan tidur tapi mati suri kayaknya, gue bangunin berapa kali kagak bangun-bangun lo." jawabnya yang malah membuatku mengerucutkan bibirku.
"Sialan, gue itu tadi mimpi indah tau."
"Siapa?"
"Yang nanya, pasti mau bilang gitu kan lo."
"Tuh tau."
"Isshh nyebelin banget lo."
"Berisik lo, udah sekarang lo masuk aja kepintu itu kalo lo gak diizinin sama mereka bilang aja kalo lo namanya Prilly." ujar Baja seraya menunjuk kearah pintu yang di jaga oleh beberapa Pria berbadan besar.
"Besar-besar banget badannya, gue takut ahh anterin napa."
"Dih, ogah gue mau pulang, ngantuk." Baja melengos pergi begitu saja membuatku ingin melemparnya dengan tongsis yang ku bawa didalam tasku.
Aku lantas berjalan menuju pintu yang Baja maksud tadi.
"Ma-maaf Om, saya boleh masuk?" tanyaku pada salah satu pria bertubuh lebih kurus dari yang lainnya.
"Tiketnya?" tanyanya.
Tiket?
Bahkan aku tidak memiliki tiket konser Ali, Ali bilang itu tidak perlu, jadi ya aku tidak membelinya.
"Emm anu-" aku menghentikan ucapanku dan teringat kata-kata Baja.
"Oh iya nama saya Prilly om." ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Aliando Syarief
FanfictionBagaimana rasanya ketika kamu bisa dekat dengan idolamu? Warning!!! Bisa bikin envy, Ngayal tingkat tinggi, Ngefly berkepanjangan :D