Manurios atau kaojirayu??
Happy Reading
^^
-Prilly-
Jika kalian penasaran dengan raut wajahku, maka seperti inilah raut wajahku saat ini ಠ╭╮ಠ
Kesel banget!
Belum puas jalan sama Ali, belum juga makan, tapi My Prince Ali malah bawa aku pergi dari cafe, entah alasan apa yang membuatnya tiba-tiba saja membawaku pergi dari sana.
"Jangan cemberut gitu, besok kan kita jalan lagi." ucapnya dengan lembut, aku hanya menganggukkan kepala menanggapinya.
"Udah dong, itu bibir kok maju terus." ungkapnya dengan tersenyum manis lalu mengelus kepalaku dengan lembut, entah kenapa aku merasa diperlakukan begini oleh pacarku sendiri bukan seorang Idola.
Aku tak menjawab bukan karena aku masih kesal dengannya, tapi lidahku terasa kelu saat My Prince Ali memperlakukanku selembut itu, siapa yang tahan cobak?
Tak lama ponsel Ali berdering, dan Ali segera menjawab panggilan yang masuk keponselnya.
"Gue lagi dijalan mau nganter Pirlly pulang dulu."
Ternyata dia masih saja salah menyebut namaku.
"Gila ya tuh cewek, oke gue kesana sekarang."
Ali lantas mematikan ponselnya dan melirikku sekilas.
"Hmm, Pir-"
"Pir pir, emang namaku supir? Prilly Ali Prilly, Pe eR I eL eL Ye, Prilly!" potongku dengan cepat.
"Ya ya Prilly, hmm gini kalau kamu ikut aku sebentar bisa gak? Nanti baru aku anter kamu pulang mau?" tanya Ali terdengar ragu, mungkin ia ragu aku mau ikut dengannya atau tidak, padahal mah aku setuju saja, kan biar makin lama sama My Prince Ali.
"Emangnya mau kemana sih?" tanyaku berpura-pura penasaran, padahal kemana saja mah aku tak peduli yang penting sama My Prince Ali.
"Nanti kamu akan tahu juga." jawabnya yang lantas kembali fokus menyetir mobil dan menambah kecepatan laju mobil.
Hmmm enggak mau elus-elus rambut lagi gitu Li?
Setelah hampir 15 menit didalam perjalanan, aku dan Ali telah sampai disebuah gedung yang menjulang tinggi, Ali membawaku masuk dan menaiki lift.
"Ini dimana sih Li?" dan kali ini aku tak berpura-pura aku memang penasaran.
"Ini di apartement Baja, Ghina lagi di apartement Baja dan dia lagi ngamuk, nangis-nangis gak jelas," jelas Ali membuatku mengernyit.
Ngamuk? Nangis? Apa karena balasan DM ku tadi padanya ya? Tapi masak iya?,
"Lah kenapa dia ngamuk nangis-nangis gitu?"
"Katanya sih," Ali menoleh dan menatapku membuat aku menggigit bibir bawahku, jangan-jangan bener lagi.
"Kok-kok ngeliatin aku kayak gitu?" tanyaku gugup.
Ali mengacak rambutku dengan gemas membuatku terpaku, "Gapapa." ucapnya.
Lantas setelah lift berhenti di lantai 15 Ali membawaku keluar dari lift dan memasuki sebuah kamar bernomor 1510 setelah ia menekan beberapa digit nomor yang ada di dinding dekat pintu kamar itu.
Aku dan Ali memandang ruang yang kini kami lihat sudah berantakan, bantal sofa bertengger di atas meja makan, remot TV ada dilantai dengan baterainya yang terpisah, dan ahh terlalu berantakan.
"Ja." panggil Ali lalu melangkah pelan dan aku mengikutinya dari belakang.
Tiba-tiba kepala Baja muncul dari balik pintu emm mungkin kamarnya.
"Psstt, Ghina lagi di dapur." bisik Baja.
"Gimana bisa dia ngelakuin ini?" tanya Ali dengan berbisik juga.
"Ahh cewek lo emang-" ucapan Baja terhenti entah karena apa.
"Dia bukan cewek gue." ucap Ali yang menekankan setiap katanya.
"Ya ya, maksud gue si Ghina emang cewek gila, dateng-dateng ke apartement gue nyari lo dan langsung marah-marah, gak jelas banget." jelas Baja.
"OH JADI LO YANG NAMANYA PRILLY!" teriakan itu berhasil membuatku tersentak, lantas ketika aku hendak menoleh tarikan keras dirambutku membuatku mengaduh kesakitan.
"Ghina! Lepasin!" Ali menepis tangan Ghina lalu menarikku sedikit menjauh dari Ghina.
Gila ya nih cewek main jambak aja, untung rambut gue gak rontok, dasar nyai sableng!!
Kalau tidak sadar jika ada Ali disini, sudah ku jambak juga rambutnya, bahkan lebih dari itu, belum tahu kan Prilly kalau ganas seperti apa, sayang aja lagi ada Ali, aku tidak mau Ali ilfeel melihat keganasanku nantinya.
Lagipula jika dilihat-lihat wajah Ghina ternyata tak lebih cantik dari yang di TV terlebih dariku, dia memiliki lesung pipi aku tahu itu karena aku pernah melihatnya di TV, tapi jika dilihat secara live seperti ini wajah Candra bahkan lebih cantik dan manis dibanding dengannya.
"Lo tuh jadi cewek kasar banget, lo udah gila ya?" Ali memarahi Ghina, hahaha rasain.
"Kamu jahat Li, untuk apa kamu selama ini perhatian sama aku kalau kamu malah pacaran sama dia." Ghina menunjukku dengan wajah super masamnya, tambah gak cantik aja udah.
"Kamu bilang kamu suka sama aku." lanjutnya lagi.
"Kapan gue pernah bilang gitu?"
Ghina mengatupkan bibirnya selama kurang lebih dua menit.
"Ya kamu gak pernah bilang tapi perlakuan kamu ke aku itu ngebuktiin kalau kamu suka, sayang sama aku kan?" ungkapnya yang malah membuatku ingin menyemburkan tawaku sekeras-kerasnya.
Hellow, baper banget nih cewek!
"Ghina dengerin gue ya, gue perhatian sama lo sebatas temen, gak lebih, jangan selalu anggap perhatian gue ke elo itu karena gue suka sama lo, lo salah paham."
Tuh dengerin, Ali mah sama gue aja.
"Tapi Li-"
"Cukup ya Ghina, selama ini gue selalu diem disaat lo bilang kalau gue sama lo ada sesuatu di depan media, itu semua gue lakuin karena gue gak mau nyakitin lo atau buat lo malu karena udah ngaku yang gak gak di depan media, tapi lo malah jadi baper kayak gini, sekali lagi gue bilang ya Ghin, gue gak ada rasa sama lo, dan gue cuma nganggep lo sebagai teman gak lebih." jelas Ali yang kurasa jika aku berada di posisi Ghina aku ingin nyungsep dari balkon apartement ini sekarang juga.
"GAK! GAK BISA, AKU GAK AKAN BIARIN CEWEK INI NGAMBIL KAMU DARI AKU!" teriaknya frustasi lalu berlalu pergi begitu saja.
Yeee, emang Ali siapa lo!! Batinku kesal.
Dan saat Ghina menghilang dari balik pintu apartement Baja satu hal yang terngiang di kepalaku.
Apa itu berarti perhatian Ali dan semua yang selama ini Ali tunjukin ke gue cuma hanya perhatian sebatas teman, bukan-bukan, hanya sebatas perhatian idola pada fansnya? Dan apa impian gue gak akan terwujud?
***
Hehehe mulai deh galonnya si Pirlly hahahahaha 😂🔫
Ini cerita pasti ada konfliknya kok, gak mungkin ucul2 tok, tapi gue buat konfliknya gak ribet nantinya, gak jauh2 dari fans yang ribet lah hahahaha 😅
-Calon istri yang di halalin Aliando :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Aliando Syarief
FanfictionBagaimana rasanya ketika kamu bisa dekat dengan idolamu? Warning!!! Bisa bikin envy, Ngayal tingkat tinggi, Ngefly berkepanjangan :D