Manurios or Zayn?
Happy Reading
^^
-Prilly-
Kejadian beberapa menit yang lalu masih menyisakan rasa sesak dihatiku, bukan sesak karena disakiti tapi karena rasa bahagia yang membuatku sesak, tak habis pikir My Prince Ali melakukan ini semua padaku, idolaku sendiri yang menyatakan cinta padaku diatas panggung ditonton ribuan fans Ali, kurang greget apa? Maddog aja kalah.
Ya ampun, sampai sekarang jantungku masih berdangdut ria, berkaraoke malah, dan tidak mau berhenti, disebelahku Ali sedang mengobrol dengan hmm, aku tidak tahu siapa, yang aku dengar mereka membicarakan soal penampilan Ali selanjutnya. Oh ya, Ali dan aku sekarang sudah berada di backstage omong-omong.
"Ily," aku tersentak kaget ketika Ali berbisik di telingaku. Aku menelan ludahku, aku jadi teringat kata-katanya saat diatas panggung tadi.
"I-iya." Jawabku gugup, jantungku bukan lagi hanya berdangdut tapi sekarang mengebor ria.
"Kamu tunggu sebentar disini ya, aku mau ke toilet dulu." Ucapnya yang membuat aku menghembuskan nafasku lega, entahlah untuk saat ini memang lebih baik Ali pergi dulu dari hadapanku karena jika Ali masih berada didekatku itu sangat tidak baik bagi jantung dan pernafasanku.
"Iya." Balasku dengan cepat, dan sebelum pergi ke toilet Ali menyempatkan tangannya mengacak pelan rambutku, sial dia malah membuatku semakin tidak karuan.
Tak lama setelah Ali pergi tiba-tiba ada cowok berbadan gemuk duduk disebelahku, aku mengenalnya, karena dia artis sama seperti Ali, kalau tidak salah namanya Ricky Cuaca, dia juga salah satu sahabat Ali, yang aku tahu sih gitu.
"Elo Pirlly kan?" tanyanya dengan menunjukku.
"Maaf kak, Prilly bukan Pirlly." Aku tersenyum membalasnya, gara-gara My Prince Ali sebut namaku Pirlly, kak Ricu jadi ikut memanggilku Pirlly, ah iya aku memanggilnya dengan embel-embel kak, karena dia lebih tua dariku, dan Ricu itu singkatan namanya.
"Tapi Ali bilang nama lo Pirlly."
Aku mendengus kecil, kenapa My Prince Ali suka mengubah namaku, apa sih susahnya sebut nama Prilly?
"Hmm.. gimana ya kak, tapi nama aku Prilly bukan Pirlly, My-eh Ali emang suka salah nyebut nama aku." Jelasku dan aku hampir saja keceplosan menyebut Ali dengan panggilan kesayanganku.
"Oh gitu, jadi lo udah resmi pacaran ye sama Ali sekarang?" Kak Ricu menaik-turunkan alisnya menggodaku.
Pacaran?
My Prince Ali tidak ada memintaku menjadi pacarnya, yang dia minta aku menjadi pendamping hidupnya.
Aku hanya mengendikkan bahuku sambil tersenyum kecil.
"Ya ampun lo belum resmi jadian sama dia?" tanya kak Ricu kaget.
Aku menggeleng pelan, memang aku belum resmi menjadi pacarnya kan.
"Astaga Prill, jangan mau digantunglah, ya dia emang udah nyatain cinta sama lo, tapi kalau hubungan lo tanpa status gitu ya jangan maulah, lo harus minta kepastian sama dia." ungkap Kak Ricu.
"Emang harus ya?" tanyaku dengan bingung.
"Ya haruslah ka-"
"Weitsss ngapain lo kak disini, jangan godain Pirlly." My Prince Ali datang-datang langsung mendorong kak Ricu dan menyuruh kak Ricu pindah tempat duduk dengan menggunakan isyarat tangannya.
"Santai kali Li, lagian dia belum resmi jadian sama lo, jadi sah sah aja dong gue deketin Prilly, siapa tahu hati dedek Prilly nyantol ke gue." celetuk kak Ricu tidak serius, aku tahu dia hanya bercanda, terlihat dari mimik wajahnya dan nada suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Aliando Syarief
FanfictionBagaimana rasanya ketika kamu bisa dekat dengan idolamu? Warning!!! Bisa bikin envy, Ngayal tingkat tinggi, Ngefly berkepanjangan :D