Sebastian atau Sahabat Hidup? 😅
Happy Reading Gaes
^^
-Prilly-
Semenjak kejadian semalam, Ali sama sekali tidak ada menghubungiku, chat, telfonku saja tidak dibalasnya, aku tidak mengerti dengan Ali yang tiba-tiba saja berubah, padahal sebelumnya Ali begitu romantis, apa Ali hanya mengerjaiku saja?
Aku berpikir seraya menuruni tangga, jam sudah hampir menunjukkan angka 07.00 am tapi aku hari ini rasanya tidak bersemangat untuk sekolah.
"Prill." suara dari arah ruang makan membuatku tersentak, aku dapat melihat Mama, Papa juga Kak Sisi duduk bersama dimeja makan menikmati sarapan mereka.
Aku dengan enggan menghampiri mereka dan duduk diatas kursi tempatku biasanya, aku jadi ingat Ali berubah setelah mengobrol dengan mereka, apa ini semua ada sangkut pautnya dengan mereka?
"Papa mau bicara sesuatu sama kamu!"
Aku menoleh Papa aku sedikit terkejut mendengar suara tegasnya, Papa jarang berkata tegas seperti itu kecuali saat sedang marah saja.
"I-iya, Papa mau bicara soal apa?"
"Ali."
Aku membelalakkan mataku ketika mendengar Papa menyebut nama Ali, apa benar dugaanku kalau Ali berubah karena Papa dan Mama?
"Papa minta kamu gak usah lagi pacaran sama Ali."
Aku terdiam beberapa saat, mencerna omongan Papa.
"Pacaran? Siapa yang pacaran sama Ali Pa? Kita cuma sahabatan kok." jawabku.
"Ya apapun itu Papa gak mau kamu pacaran lagi sama dia, kamu tahu gara-gara kamu dekat sama Ali, perusahaan Papa terancam bangkrut!"
"Maksud Papa?" tanyaku bingung, apa hubungan perusahaan Papa dengan aku dan Ali.
Papa bangkit dari posisi duduknya dengan masih menatapku, "Intinya Papa gak mau kamu berhubungan lagi sama Ali! Kamu inget itu!" Papa kemudian beranjak pergi disusul Mama begitu juga dengan Kak Sisi, bahkan aku belum merespon perkataan Papa tadi.
Apa-apaan sih? Kenapa jadi begini?
Dengan kesal, aku kemudian beranjak pergi menuju sekolah tanpa sarapan, catat baik-baik Tanpa Sarapan!! Kalau aku nanti pingsan tolong gotong aku ramai-ramai dan bawa kerumah kalian.
Aku kembali harus dikejutkan dengan kehadiran Rasya di depan rumahku, aku sedikit berlari untuk menghampirinya.
"Rasya? Ngapain disini?" tanyaku.
"Jemput lo lah." jawabnya dengan santai.
"Jemput gue?"
"Iya, Ali kemarin janji mau nganterin lo sekolah kan?"
"Iya, terus?"
"Ya terus karena dia gak bisa nganterin lo, jadi dia minta tolong sama gue buat nganter lo kesekolah." jelasnya.
"Emang Ali kemana? Kok gak bisa nganterin gue?"
"Gak tahu deh gue, dia bilangnya cuma gitu, gak bisa anterin lo terus dia minta tolong sama gue."
"Hmmm gitu." aku sedikit kecewa karena Ali ternyata tidak menepati janjinya untuk mengantarku kesekolah.
"Ya udah ayok," Rasya kemudian membukakan pintu untukku, mungkin jika Ali yang melakukannya aku akan senang.
"Makasi." jawabku dengan lesu.
Rasya kemudian menutup pintu mobil setelah aku masuk kedalam mobil lantas ia memutari cabien mobil dan ikut masuk kedalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Aliando Syarief
FanfictionBagaimana rasanya ketika kamu bisa dekat dengan idolamu? Warning!!! Bisa bikin envy, Ngayal tingkat tinggi, Ngefly berkepanjangan :D