Masih kelewat ngefly, aku bahkan sampai tidak sadar jika acara talk show yang menghadirkan Ali sudah habis sejak sejam yang lalu, aku masih disini duduk dengan rasa tidak percaya dan ngefly yang berkepanjangan, bahkan aku menggenggam ponselku dengan tangan yang gemetar.
Yang tadi itu nyata kan? Aku tidak bermimpi kan? Jika pun aku sedang bermimpi aku rasanya tak ingin bangun lagi, suer deh :'D
Tiba-tiba aku merasakan pintu kamar tamu terbuka dengan keras dan saat aku menoleh aku mendapati kak Sisi menatapku dengan tajam.
"Apaan sih kak, ngagetin banget tahu gak." aku sedikit kesal, kak Sisi benar-benar membuatkua terkejut.
"Lo belum cerita apapun sama gue." ucapnya membuatku mengernyit.
"Cerita apaan sih, gaje banget lo." aku memutar bola mataku dengan malas.
Kak Sisi lantas menghampiriku lalu menari tanganku, "Eh apaan sih," aku mencoba menahan diri namun tarikan kak Sisi lumayan kuat.
"Lo harus ikut gue!"
"Emang ada apaan sih?"
"Tuh lihat tuh!" ucap Kak Sisi seraya menunjuk kearah kerumunan orang-orang yang ada di tengah pesta.
"Emangnya ada apa sih?" aku semakin bingung bahkan tak mengerti sebenarnya ada apa.
"Lo gak pernah cerita sama gue kalau lo deket sama Aliando." Kak Sisi memicingkan matanya kearahku yang sukses membuatku membelalak.
Jangan bilang kalau disana ada...
"Apaan sih? Deket apaan cobak?" aku mencoba mengelak.
"Ya lo pikir aja sendiri kalau gak deket ngapain si Aliando kesini buat nyariin lo."
"Akh? Jadi bener My Prince Ali ada disini? dan dia nyari gue?" tanyaku dengan heboh.
"Ya lo-"
"ITU PRILLY, PRILLY SINI SAYANG!" teriakan itu berhasil membuatku dan kak Sisi menoleh, saat itu juga semua orang memandang kearah kami dan aku melihat Ali melambaikan tangannya padaku.
Mateekkk!!
Aku berjalan dengan pelan menghampiri kerumunan itu dan yang teriak tadi adalah Mamaku sendiri.
Aku kini sedang berdiri didepan Ali, Ali coy Ali, dia bawa bunga dengan boneka pikachu ditangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buat gue bukan ya? Hihihi.
"Hai." ucapnya dengan tersenyum hingga menampakkan deretan giginya yang putih sedangkan aku sedang menahan malu karena beberapa orang yang memperhatikan aku dan Ali.
