Mataku masih saja terasa berat, padahal aku sudah tidur sejak tadi. Aku berusaha membuka mataku yang agak basah oleh airmata. Airmata? Ah, aku ingat, aku tertidur ketika sedang membicarakan tentang Cann pada Kyle. Aku masih berbaring diranjangku, tidak ada daya yang mendukungku untuk segera bangkit dari ranjang ini, lagipula kepalaku terasa sakit sekali sekarang.
"Kyle?" panggilku, masih menutup kedua mataku.
"Ya, Athena? Bagaimana keadaanmu? Apa sudah membaik?" oh, bagus. Dia masih berada dikamar selagi aku tertidur.
"Agak memburuk, kepalaku terasa sangat berat," jawabku, masih dengan mata tertutup. Aku sama sekali tidak berniat untuk membuka mataku karena itu hanya akan membuatku semakin pusing. Aku dapat mendengar langkah kaki Kyle mendekatiku. Dia mengusap kepalaku,
"jangan khawatir, aku telah mengatakan kepada penjaga agar menyingkirkan para Cann diluar sana," ujarnya. Ah, dia mengingatkanku tentang itu lagi, tentang mimpi buruk itu. Aku mengangguk.Ya, aku akan berusaha untuk tidak mengkhawatirkan tentang hal itu.
Kyle memberiku segelas air, dia membantuku untuk bangun dan duduk diranjangku walaupun aku sendiri saja kuat melakukannya, tapi aku tidak menolak untuk dibantu olehnya. Aku menenggak habis air itu dan Kyle meninggalkanku sendiri di kamar kami. Mungkin dia ingin meletakkan gelas itu di dapur.
Aku merangkak turun dari ranjangku, berusaha menggapai tas ransel yang belum kukeluarkan isinya. Aku mengambil buku besar dari ayahku, dan membukanya. Membuka halaman yang bercerita tentang hal mengerikan yang terjadi disekitarku.
'Malam menerpa, udara memudar, kematian menggapai. Para Manusia bersusah payah mencari jalan keluar dari tempatnya, melindungi diri dari rasnya sendiri yang telah memilih untuk tidak memakan ras lain melainkan rasnya sendiri. Sang ketua Ras meminta pada rasnya untuk bergabung demi dewa Iblisnya, mendewakan Iblisnya yang membuat mereka menjadi tidak memakan apa-apa selain rasnya sendiri. Seorang wanita cantik mendatangi sekumpulan manusia, dengan kecantikannya dia dapat membuat mereka bersumpah dan membunuh satu sama lain demi darah dan daging,'
Tidak, buku ini tidak mungkin menceritakan kejadian nyata yang terjadi disekitarku. Takdir akan bisa berubah seiringnya waktu kan? Tidak mungkin akan terus mengikuti seperti apa yang mereka tulis dibuku besar yang awalnya kupikir adalah novel itu.
Aku dapat mendengar pintu kamar besi itu terdorong, ada seseorang yang akan masuk, Kyle. Aku segera memasukkan buku itu secepat mungkin kedalam tas ranselku, sebelum dia menanyakan buku apa itu.
"Athena? Apa yang sedang kau lakukan?" Tanyanya ketika aku sedang duduk dilantai kamar, masih dengan tas ransel didepanku.
"Tidak, aku hanya mencari kaos kakiku,"
Kyle hanya mengangguk dan mengambil mantelnya. Mantel? Dia tidak membutuhkan mantel disini, udara disini tidak dingin, cukup hangat dimusim dingin.
"Kau mau kemana, Kyle?" Kyle terdiam sejenak, seperti berpikir.
"Aku mau keluar sebentar, mencari udara, dan kau tidak boleh ikut, Athena,"
"Kalau kau keluar kau harus mengajakku! Kau kan berjanji tidak meninggalkanku, Kyle!" ucapku dengan nada tinggi. Kenapa aku tiba-tiba marah?
Kyle menghampiriku dan memegang pundakku, matanya menatap tepat dimataku.
"Aku tidak akan membawamu kedalam misi penyelamatan orang-orang yang tertinggal diluar sana, Athena," ujar Kyle lesu. Sudah kuduga, dia akan melakukan sesuatu diluar sana.
"Tapi kau tidak boleh meninggalkanku begitu saja disini, bagaimana kalau para Cann itu berhasil masuk? Senjata mereka lebih canggih dari kita,"
"Dan kau bukan pekerja sosial, Athena, dan lagi aku tidak akan mengizinkanmu menjadi pekerja sosial,"