Am I? - 2

221 9 0
                                    

Aku berjalan menyusuri lorong menuju ke gedung tempat Kenny berada. Aku tidak tahu, tapi rasanya aku ingin membawa pergi Kenny dari tempat ini secepat yang kubisa meskipun aku tidak tahu akan pergi kemana. Aku berjalan secepat yang kubisa menuju kamar Kenny dan teman-temannya. Aku mengetahui kamarnya karena membaca nama yang tertera didepan kamar.

Kenny James Polysteroll.

Aku mengetuk pintu kamarnya beberapa kali, hingga muncul seorang anak kecil, kuperkirakan lebih kecil dari Kenny, menyembulkan kepalanya dibalik pintu.

"Hai, nona, ada yang bisa kubantu?" tanya anak kecil itu. Aku tersenyum kecil melihatnya, lucu sekali.

"Hai, tuan, aku mencari seorang anak kecil bernama Kenny, apa dia berada didalam, tuan?" balasku, menekankan kata tuan. Dia tersenyum senang karena aku memanggilnya tuan. Dia mengangguk dengan mantap,

"Tunggu sebentar, nona," ujarnya kemudian aku mendengar dia meneriakkan nama Kenny, memanggilnya. Kemudian yang kulihat didepanku adalah Kenny. Anak laki-laki berambut ikal dengan wajah tampan, adikku, Kenny.

"Ada apa, Athena?" tanyanya, sembari dia menutup pintu kamar dibelakangnya.

"Kurasa kita harus pergi dari tempat ini," bisikku padanya, aku tidak mau ada orang yang mengetahui acara kaburku ini. Kenny menautkan alisnya, dia terlihat bingung,

"kenapa?" bibirnya membentuk lengkungan kebawah, aku tahu dia tidak suka ideku.

"Aku tidak bisa mengatakannya sekarang, Kenny," aku mendesah sebelum mengatakan hal tersebut.

"Tapi aku berjanji akan memberitahumu nanti, sekarang rapihkan-"

"Tidak, Kenny, kembali ke kamarmu, pria kecil, jangan lupa untuk mengunci pintu kamarmu, okay?" tubuhku menegang. Kyle mengusap puncak kepala Kenny, dan kemudian Kenny menuruti perintah Kyle, dia bahkan mengunci pintu kamarnya, tanpa mengatakan sepatah katapun padaku.

Bagaimana Kyle bisa tahu aku disini?

"Jadi, Athena, apa yang kau pikirkan?" Kyle melipat kedua tangannya didepan dada. Aku mengkerutkan wajahku menatapnya, berusaha menghilangkan keterkejutanku,

"Bagaimana ka-" Kyle mengetuk-ngetuk pelipisnya dengan jari telunjuknya. Oh, bagus, tentu saja, dia seorang Saber Wager kelas atas. Sial.

Aku memutar bola mataku.

"Bisakah kau berhenti mengikutiku?"

Kyle mengangkat bahunya,

"Aku tidak mengikutimu,Athrna, pikiranmu memanggilku," pikiranku memanggilnya? Jangan bercanda, aku bahkan tidak memikirkan apapun tentang Kyle.

"Kau memang tidak memanggilku, Kitten, tapi pikiranmu memintaku untuk menyelamatkanmu," Aku terdiam. Kyle benar, aku memang berharap ada seseorang yang akan menyelamatkanku dari pernyerahan diriku dan Kenny pada Evil, meskipun aku tidak tahu pasti apa Mr. Mitch benar-benar akan merelakanku atau tidak.

Aku menundukkan pandanganku, entah karena apa, airmataku mendadak akan jatuh dari pelupuk mataku. Aku takut.

"Hey, hey, Athena, tenanglah, aku ada disini dan akan menjaga kalian," Kyle memelukku dan membiarkan airmataku membasahi kaosnya. Kyle mengusap-usap punggungku dengan tangannya, berusaha untuk membuatku tenang.

Aku benar-benar takut sekarang. Apa Mr. Mitch akan memberitakan tentang surat itu pada seluruh abatis lalu seluruh abatis akan menganggapku pengkhianat? Aku bahkan tidak mengerti kenapa aku berpikir seperti itu. Tapi yang kutahu adalah, aku malu dan takut jika Evileter benar-benar saudari kandungku. Siapa yang tidak takut jika kau ditunjuk sebagai saudara dari seseorang dari pihak jahat yang kejam dan pihak jahat itu meminta dirimu yang dari sisi baik untuk menyerahkan diri kepada sisi jahat demi kebaikan sisi baik? Tunggu, aku tidak mengerti apa yang kukatakan barusan.  Yang kutahu adalah, aku benci kekejaman dan aku tidak akan mengakui kalau Evil adalah saudaraku meskipun itu terbukti benar. Well, kuharap itu tidak benar.

The StebuklasWhere stories live. Discover now