Aku meninggalkan Kenny diruangan khusus anak-anak tempat aku menjemputnya tadi. Aku tidak begitu mengerti bagaimana sistem di abatis mengenai anak-anak, tapi yang pasti kutahu adalah anak-anak disini juga mendapat pelatihan khusus dan kamar khusus untuk anak-anak dengan beberapa anak didalam satu kamar, semacam asrama. Kenny yang menceritakan semua itu padaku. Dia bilang dia sudah berada di Abatis selama 3 hari, itu tandanya ketika aku pulang dari Rotten, Kenny sudah berada di Abatis.
Aku mendengar bel makan malam berbunyi, aku berjalan menuju cafetaria dari arah gedung tempatku mengembalikan Kenny. Aku benar-benar tidak mengerti kenapa abatis bisa seluas ini, seakan abatis adalah negara baru yang terbentuk didunia ini.
"Hey, Athena, dari mana kau?" Nick menyapaku, dia berjalan disisiku, menuju ke Cafetaria.
"Mengantar adikku kembali ke asrama kecilnya," jawabku. Nick mengangguk-angguk. Nick mendekatkan bibirnya ketelingaku,
"kau tahu, tadi aku melihat Mr. Mitch masuk keruangan Mrs. Roverno, kau tahu apa yang mereka lakukan disana?"
"emm, berobat?" ujarku menebak. Nick menggelengkan kepalanya,
"Mereka ber-cum-bu!"
"ewh! Kau menjijikan Nick!" ujarku. Nick tertawa kecil. Tentu saja itu sangat menjijikan, aku dapat merasakan wajahku memerah, imajinasiku langsung bekerja dan aku dapat membayangkan Mrs. Roverno dan Mr. Mitch berciuman.
"Haha, wajahmu memerah, Athena!" aku benci Nick, dia terus menggodaku.
"Diam, Nick," aku memukul lengannya pelan. Nick tertawa kecil kemudian dia merangkulku.
"Senang melihatmu kembali seperti biasa, Athena," Nick tersenyum kearahku. Aku mengangguk. Aku tidak pernah berpikir dia berusaha menghiburku ketika suasana hatiku sedang tidak baik. Senang melihat orang lain peduli padaku.
"St 2-4,5 segera datang ke ruang 02 di sayap barat gedung, sekarang juga, terimakasih," pria itu segera keluar meninggalkan Cafetaria. Ada apa dengan St 2-4,5?
Aku segera bangkit dari dudukku, begitu juga dengan Grey, Torch dan Marie. Aku mengedarkan pandanganku kesekelilingku, setiap anggota St 2-4,5 dari Genre lain telah berdiri dan bahkan berjalan menuju ke pintu keluar Cafetaria. Aku segera mengikuti yang lain menuju ruangan 02 di sayap barat gedung.
"Terimakasih telah berkumpul disini," Mr. Mitch menundukkan tubuhnya sedikit kemudian berdiri tegak dan menatap setiap anggota St 2-4,5 atau St 2-5 yang berada diruangan persegi ini.
"Ada tugas yang harus kalian laksanakan, kalian harus segera menyelamatkan para pengungsi di kota Rock," ujarnya. Seisi ruangan terdiam membeku, termasuk aku. Kenapa kami yang harus pergi?
"Data tentang kota ini sedang dimuat kedalam kertas yang akan kuberikan sebelum kalian berangkat," Mr. Mitch kembali mengedarkan pandangannya pada seluruh anggota termasuk aku. Mata kami bertatapan cukup lama, sebelum akhirnya ia menundukkan pandangannya dan meneruskan pandangannya ke Torch yang berada disisi kananku.
"Kalian akan diberangkatkan besok lusa, pukul 5 pagi, jadi, silahkan persiapkan diri kalian sebaik mungkin sebelum kalian tiba disana, terimakasih," Aku dapat melihat Mr. Mitch tersenyum kecil, tidak dia tidak tersenyum kecil, hanya nyaris tersenyum. Kemudian dia berjalan menuju pintu keluar,
"Tunggu, Tuan Mitch," Kami semua menoleh kearah sumber suara, termasuk Mr. Mitch. Alex?
"Ada yang bisa kubantu, Tuan Pott?" tanya Mr. Mitch sembari membalik tubuhnya menghadap kearah Alex.
"Tidakkah kau berpikir untuk menggantikan St 2-5 dengan kelompok lain? Kami baru saja kehilangan beberapa teman kami," Alex berbicara. Ya, dia ada benarnya, kami baru beberapa hari berada di Abatis dan kami baru saja kehilangan beberapa anggota kelompok kami.