Kurasa semalam Kyle membopongku kekamar. Aku perlahan-lahan nenyingkirkan selimut yang membalut tubuhku, dan bangun dari posisi tidurku. Aku menguap dan meregangkan tubuhku,
"pagi, Athena," seorang pria berdiri didepanku, dia tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, dan itu bukan Kyle. Grey!
"Grey? Apa yang kau lakukan dikamarku?" Aku menarik kembali selimutku agar menutupi tubuhku yang sebenarnya sangat tertutup bahkan sepatu bootsku pun tidak terlepas. Dia tertawa kecil,
"Kau berada dikamarku, Athena," ucapnya. Kamarnya?
Aku menatap sekeliling. Benar, ini bukan kamarku dan Kyle, ini kamar Grey.
Aku segera melompat turun dari ranjang dan mengambil selimutku,
"ma,maaf, aku tidak mengerti kenapa ini terjadi, kurasa aku mengigau semalam, permisi," Aku berjalan cepat melewati Grey yang sedang berdiri menuju pintu keluar. Grey menahan lenganku, membuatku sangat terkejut,
"Hei, hei, santai, Athena, jangan khawatir kau tidak mengigau semalam, aku yang membawamu kekamarku," ucapnya santai, tangannya melepas genggamannya pada lenganku ketika dia sadar aku terkejut dan tidak akan melangkah kemana-mana. Jadi semalam itu bukan Kyle yang membopongku di punggungnya? dan itu adalah Grey, kenapa? Seketika aku merasa takut Grey telah melakukan sesuatu yang tidak wajar padaku, tubuhku terasa memanas. Aku memutar tubuhku dan menatap matanya dengan penuh rasa takut,
"Wow! Tenang, Athena! A,aku tidak melakukan apapun padamu, semalam aku tidur disofa ini, aku berani sumpah," Grey mundur beberapa langkah, tangannya berada didepan dada, seperti memintaku untuk berhenti. Aku melirik kearah sofa, ada bantal yang tercetak bekas kepala, dan selimut yang berantakan diatasnya. Aku merasa lega sesaat, tubuhku terasa tidak panas lagi, aku menghela nafas lega.
"Kau melakukannya lagi, Athena," ucap Grey. Aku menyernyitkan dahiku, memandangnya dengan bingung, melakukan apa?
Seketika warna kulit Grey berubah menjadi perak pekat, membuatku terkejut hingga mundur beberapa langkah,
"ini, kau melakukan hal yang kulakukan ini," ujarnya. Kemudian Warna kulitnya kembali berwarna kecoklatan.
Aku melapisi diriku lagi? Bagaimana bisa? Bahkan aku tidak menyadarinya sama sekali. Aku berlari mendekati cermin disebelah pintu, warna kulitku seperti biasa.
"A,aku tidak melakukan apa-apa, dan bagaimana kau bisa melakukan itu? Apa semua Healer bisa melakukan hal itu?" Grey mengangkat kedua alisnya, berjalan mendekat kearahku yang masih berdiri tepat didepan cermin.
"kau melakukannya, Athena, kau melakukan hal itu jika kau merasa terancam, dan tidak, tidak semua Healer bisa melakukan yang bisa kita lakukan dan jujur saja, aku tidak bisa membuat tubuhku terlindung cahaya seperti kau," Grey mengangkat alisnya, memiringkan bibirnya dan tersenyum.
Apa yang dikatakan Grey itu benar? Apa aku akan melindungi seluruh tubuhku dengan logamku jika aku merasa terancam? Yang benar saja! Ini memalukan jika aku melakukan hal tersebut dimana daja ketika aku merasa takut dan terancam, bisa-bisa semua orang mengetahui kalau aku ini pengecut.
"A,ajarkan aku," ucapku lirih. Grey menunjukkan ekspresi wajah bingung,
"ajarkan aku untuk mengendalikan kemampuan aneh ini," ucapku, lagi. Grey menghela nafas,
"aku tidak tahu, Athena, kau hanya perlu menenangkan dirimu saja, tidak lebih," ucapnya santai. Dia benar, Mrs. Roverno juga mengatakan hal yang sama, aku harus mengendalikan kemampuan ini sendiri.
Aku mendesah kesal, teringat dengan Kyle, dia pasti akan memarahiku karena tidak kembali kekamar dan tidur dikamar orang yang baru kukenal di Abatis. Aku berjalan mendekatk pintu, dan memutar kenopnya,