FN~1

153K 4K 146
                                    

-Happy Reading-

•Awal yang manis•

-FakeNerd-

-•-

"Mama." Ujar Beliandra atau yang bisa disapa Lian itu menghampiri mama dan papanya serta kedua kakaknya yang sedang bersantai ria di depan televisi 42 inci itu, dengan kedua tangan disembunyikan dibelakang punggunya, dia menyengir lebar ke arah mamanya yang sedang menatap bingung kearahnya.

Lian pun duduk di sofa disamping mamanya tak lupa masih menunjukan cengiran lebar khasnya.
"Hehehehe."Lian cengengesan kearah keluargannya yang sedang menatapnya --ralat--salah satu kakaknya tak menatapnya karena sibuk menonton tv.

"Apa lu?mau ngomong apa?"sergah mamanya menatap lian yang dari tadi cengangas-cengengesan.

"Lian ada sesuatu buat mama, tersayang."ujar Lian dengan senyuman lebar serta cengengesan dan masih menyembunyikan kedua tangannya di belakang punggungnya, terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Apaan?ngomong aja kale, bacot amat lu."ujar mamanya yang mulai jengkel melihat anaknya yang dari tadi cengengesan tak jelas.

"Nih, kado buat mama dan papa."ujar Lian sambil mengeluarkan apa yang disembunyikan di balik punggungnya dari tadi, dia menunjukkannya ke mamanya, dan ternyata itu adalah....

JRENGG...

Sebuah surat warna putih mulus berada dihadapan Anna--mamanya lian--dengan mata menyipit Anna mengambil surat itu, dia tau ini surat apa, tapi dia hanya memastikan agar anaknya tidak kena semprot terlebih dahulu sebelum tau kebenarannya.

Dengan cepat dan sigap Anna membuka surat itu lalu membaca sekilas isi surat itu, sepersekian detik Anna memberi tatapan tajam ke lian yang masih cengengesan.

"Kenapa ma?princess nya dilan kenapa?"tanya kakak Lian yang bernama Dilan atau lebih lengkapnya yaitu Armadilan Augustino Vidison.
Dia heran melihat adiknya yang dari tadi cengengesan sedangkan kembaran nya yaitu Dilon atau panjangnya yaitu Armadilon Augustion Vidison itu sedang sibuk dengan tv dari pada adiknya yang seperti orang gila karena dari tadi cengengesan tak jelas, ya memang nama mereka berbeda di Dilan-Dilon dan Augustino-Augustion agar mereka bisa mendapat perbedaan sedikit.

"Tuh baca aja, liat anak lu No mulut gue udah capek nyemprott nih anak melulu, lu aja deh yang ngomongnya."Tukas Anna melemparkan surat itu ke rivano--papa Lian, Dilan dan Dilon--lalu langsung diambil Rivano, terlihat sekali kalau Anna sudah tak sanggup dengan anak bungsu nya ini, bagaimana tidak? surat yang diberikan Lian itu adalah surat pengeluaran dari sekolah atau singkatnya itu DO dan ini sudah ke 19 kalinya dia di DO bagaimana mungkin Anna tidak kesal.

"Lian."panggil Rivano kepada Lian yang dari tadi duduk santai seraya menunjukkan senyum tiga jarinya.

"Iya pa."sahut Lian santai dia tau pasti kalau papa nya ini tak akan memarahinya paling an dikasih nasehat gini 'mangkannya jangan jahil di DO kan, ya sudah besok papa daftar in ke sma baru' atau 'tuh kan tebakan papa bener, kamu sih bandel banget' kan? Mungkin saja karena ini belum genap 20, dan ada kemungkinan akan bertambah.

"Kenapa di DO lagi?"tanya Rivano tegas dan membuat Lian menegang. Memang setiap dia di DO pasti ayah nya akan tegas karena sifat papanya itu tegas dan bijak.

"Ada 2 penyebab pa,"ujar Lian lalu melanjutkan kata katanya. "Pertama, Lian nggak sengaja nendang bangku guru pas lagi ada guru, eh malah kursinya ambruk jadi ancurr! dan gurunya itu udah tua lagi dan lian langsung dibawa ke kantor Kepsek."ujar Lian enteng dan di respon gelengan kepala oleh semua orang.

Fake nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang