Dilon menuntun Lian yang kali ini berjalan dengan agak sempoyongan ke ruang rapat. Bukan apa-apa, Lian habis bangun dari pingsan dan langsung beranjak dari brankar UKS untuk ke ruang rapat. Dilon sudah melarangnya berkali-kali, bahkan tangan Lian belum sempat ia perban ataupun diobati, darah ditangan Lian hanya mengering. Untung saja Dilon sempat menanyakan murid-murid yang berlarian kearah koridor ada apa, langsung saja ketika mendengar nama CEO Lian, Dilon langsung berlari kencang untuk menghentikan perbuatan Lian yang pastinya akan sangat kejam itu. Ketika sampai, semua orang memberikan jalan untuknya, dilihatnya Lian yang sedang menampar Siswi itu dengan tangannya.
"Nama lo Cantik. Tapi enggak dengan mulut sama hati lo."Setelah berkata seperti itu, Lian mengangkat tangannya keudara. Dilon harus menghentikan ini, Ini akan buruk untuk Lian sendiri.
Dilon bergegas keposisi Lian, kemudian menutup mata Lian yang masih menatap siswi itu nyalang. Kemudian Dilon membisikkan sesuatu. "Ini abang Li. Udah ya, nanti abang sedih."bisiknya. Kemudian Lian pingsan begitu saja. Dilon tau Lian tidak bisa menahan emosinya, jika sekalinya ia tahan Lian akan pingsan karena emosi itu menguras tenaganya.
Begitulah kejadian dalam sisi Dilon, Dilon juga bahkan tidak tahu bagaimana Lian bisa menampar Siswi itu dan membuat tangannya berdarah. Untuk sekarang, Dilon akan menahan pertanyaan itu. Karena Lian masih dalam emosi walaupun sudah agak tenang. Setelah sampai diruang rapat, Lian langsung duduk mengabaikan orang orang yang menunggunya dengan pandangan kesal dan marah.
"Anda CEO penting disini, dan anda terlambat!? pemimpin macam apa itu?!"Teriak kepala sekolah CLEMENTINE yang marah karena sudah menunggu lama.
Li, sabar. Batin Lian mencoba tenang.
Lian hanya diam kemudian menatap mata Kepala sekolah CLEMENTINE."Jadi bagimu itu calon pemimpin yang tak baik heum?"Tanya Lian dengan sangat tenang.
"Tentu saja!"Balasnya dengan nada tinggi.
Lin tersenyum licik,"Lalu kau jenis pemimpin yang bagaimana? Apakah seorang pemimpin akan melakukan korupsi pada sekolahnya sendiri?"Tanya Lian lagi, kemudiam Kepala Sekolah CLEMENTINE diam.
"Apakah pemimpin yang baik akan memperbudak Ketua OSIS sebagai kaki tangannya?"Tanyanya lagi. Semua orang diam, membuat Lian tersenyum miring.
"Tapi Anda tak perlu takut, Saya tak akan melaporkan anda kekantor polisi dengan kasus KORUPSI karena jika saya melaporkan anda, tentu saja budak anda yang satu itu yang akan paling tidak terima karena tuannya masuk penjara. Benarkan?"Lian berani bicara seperti itu karena Lian tau Ketua OSIS itu masih berada dibawah dia. Yaitu kelas 11, kelas 12 tidak diperbolehkan lagi menjadi Ketua OSIS. Sama seperti Darian yang katanya sudah digantikan, well, Lian tak pernah membahasnya karena tak penting sama sekali.
Melihat semua orang bungkam, Lian kembali berbicara."Disini, saya yang akan berdiskusi dengan kalian yang berasal dari CLEMENTINE. Kepala sekolah VIS sedang ada banyak urusan untuk ia lakukan, jadi kita akan memulai rapatnya."Dilon tersentak saat mendengar nada tegas Lian yang jarang ia tunjukkan, Lian sangat mirip seperti Rivano dulu, yang tegas.
Ketua OSIS CLEMENTINE pun mulai membuka suaranya."Kami tidak terima sekolah kami diremehkan oleh sekolah kalian!"Ucapnya dengan nada emosi.
Lian berdecak sebal, sekolah mereka sensitive sekali, pikirnya.
"Kami sudah mengajukkan tantangan untuk kalian, dan apa yang kalian lakukan? Menunda-nunda pertandingan yang sangat penting untuk nama baik sekolah dan menganggapnya tidak penting? Benar-benar ceroboh!"Seru Ketua OSIS itu.
Lian tersenyum miring,"Jadi ini penting bagi kalian? Sepenting itukah saat kalian mengajak kami tawuran waktu itu? Wah, kalian sekolah yang hebat! Saya tau kalian menantang kami karena wujud rasa tak terima kalian kalau kalian kalah di pertandingan futsal waktu itu. Dan asal kalian tau, kami tidak menunda-nunda pertandingan itu hanya saja kami tak mempunyai waktu untuk bertanding dengan anggota basket mu yang lemah itu."Tukas Lian sambil tertawa kecil, membuat semua orang yang berasal dari CLEMENTINE marah, terlihat dari wajahnya yang merah padam. Hanya 3 orang yang dibawa CLEMENTINE, kepala sekolahnya, ketua OSIS, dan satu laki-laki yang sepertinya ketua basket.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake nerd
Roman pour Adolescents[REVISI SETELAH TAMAT] [Wattys2017] [ON GOING] Beliandra ariella vidison, seorang cewek cantik no 1 dan merupakan CEO dari perusahan vidison company yang merupakan perusahaan terbesar di asia menjadi seorang nerd hanya untuk senang senang, sudah di...