FN~48

23.2K 901 116
                                    

Sinar mentari pagi masuk kedalam kamar melewati jendela besar yang hanya sebagian tertutupi kain, walaupun hari semakin siang seorang gadis dengan balutan selimut tebal berwarna Kuning dan baju tidur dengan gambar mickey mouse itu belum juga beranjak dari kasurnya, walaupun sadar bahwa hari sudah siang, rasanya kasur itu terdapat lem yang membuat gadis itu tak bisa beranjak.

DAK DAK DAK

Gedoran pintu kamar gadis itu pun terdengar dengan kerasnya, membuat gadis tersebut terkejut namun kembali tidur lagi tak menghiraukan gedoran keras tersebut.

DAK DAK DAK

Gedoran itu semakin keras disusul teriakan,

"LIAN BANGUN!! LU MAU SEKOLAH APA KAGAK!?!"Teriak Anna sambil menggedor gedor pintu kamar Lian, ya gadis itu adalah Lian.

"ENGGAK MAH."jawabnya dengan mata tertutup, terlihat kantung matanya yang menghitam seperti mata panda.

"APA!?! LU CEPETAN KELUAR ATAU MAMA MASUK TERUS CEBURIN LU KEKOLAM IKAN BELAKANG HEUH!?!?!"Ancam Anna kejam, tidak. Terlalu kejam untuk ukuran seorang ibu dan anak.

Dengan ogah-ogahan Lian berdiri dari kasurnya walaupun tidak rela. Lalu, Lian membuka pintu kamarnya dengan malas dan langkah berat dan

JRENGG

Sesosok Wanita dengan tampang galaknya berdiri didepan Lian sekarang sambil berkacak pinggang.

"Apaan mom?"ucap Lian malas masih dengan mata yang setengah terbuka, nyawanya belum terkumpul sempurna.

"Lu nggak mau sekolah hah!?"

Lian mendengus, "Mama nggak liat semalam Lian pulang jam berapa?Lian masih ngatuk mah."Rengeknya

"Nggak ada alasan apapun, kalau ngantuk nanti mama buatin Kopi biar lu melek. Sana mandi abang lu udah dibawah nungguin."ucap Anna Tegas lalu pergi Dari depan pintu kamar Lian.

Lian yang menatap Anna pergi berdecak sebal, lalu menguap lebar tanda masih mengantuk. Dia pun menutup pintu kamarnya dan langsung masuk kedalam kamar mandi, tak mau tau jam berapa sekarang.

Lian benar benar mengantuk dan lemas, rasanya otot ototnya sudah rontok semua gara-gara pekerjaannya semalam. Semalam Sangking semangatnya untuk pulang Lian tak menghiraukan Kalau posisi duduknya salah atau tangannya yang pegal ataupun matanya yang mulai mengantuk yang dia pikirkan hanya pulang jika pekerjaan seudah selesai.
Memang benar Lian pulang dengan selamat dan tidak terlalu pagi tapi Lian hanya pulang dengan wajahnya yang kusut dan lelah. Sekarang saja, saat mandi walaupun dengan air dingin sekalipun mata Lian masih saja setengah terbuka dan badannya sama sekali tidak segar sedikitpun.

Setelah mandi dia melakukan Dandanan seperti biasa namun dengan bedak lebih dibagian kantung mata untuk menutupi warna hitam walaupun dia nanti menggunakan kaca mata tapi tetap saja harus disamarkan lagi, dan kalian tau dia melakukannya dengan mata seperti apa? Ya, dengan mata separuh terbuka seperti tadi.

"Ayolah mata, jangan gini dong. Kerja samalah dengan gue, gue tau lo lelah, sama gue lebih lelah lagi kek elo, tapi kita jangan tunjukkin kelelahan kita. Ayo dong KEEP FIGHTING!"teriaknya menyemangati dirinya sendiri didepan kaca rias, sambil berbicara seolah olah matanya mendengarkan.

"Siap!"ucapnya dengan nada pelan, ya tak dapat dipungkiri bahwa Tubuh Lian tidak fit sekarang, bahkan Lian merasa tubuhnya sangat berat hanya untuk berjalan, tapi Lian tetap memaksakan dirinya tanpa memberitahukan semua orang termasuk mamanya kalau dia sedang sakit.

Dia pun turun kebawah dengan perlahan, dan disana sudah ada abangnya yang bersender dinding dengan kaki kanan menyentuh dinding sedangkan kirinya lurus, you know what i meant?

Fake nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang