FN~6

56.9K 2.3K 20
                                    

"Ini artinya apa li??"bisik yira tepat di telinga lian, pelajaran sekarang adalah bahasa jerman yang paling bisa bikin orang garuk kepala masal, pelajaran ini sebenarnya tak ada namun papanya bilang biar anaknya sama orang lain mengerti bahasa asing lain, supaya mereka tak akan bingung jika ada turis bertanya dengan mereka, lian sih oke oke aja karena dia pun setuju dengan hal itu.

"Arti nomor berapa??"tanya lian yang masih sibuk dengan soalnya.

"Nomor 2"

"Oh artinya itu 'ada yang bisa saya bantu?' " lian memberitahukan jawaban nya kepada yira.

"Oh makasih ya"balas yira tersenyum manis sekali

Lian pun melanjutkan mengerjakan 10 soal terjemahan bahasa jerman, lalu dilanjutkan dengan 5 soal bahasa jerman, guru yang mengajar juga teman papanya waktu kecil di jerman, jadi gurunya itu sudah lafal kan tinggal di jerman.

"If śen roth engldére miatrng?[apa ada yang mau mengumpulkannya?]" Ujar pak niro

"Pak~bisa ngomong indo kan??pakek itu aja, saya nggak ngerti!!"ujar agil seorang play boy cap kuda, dengan wajah tampan dan tegap yang bisa membius wanita, mendekati sempurna tapi sayang otaknya itu tak sempurna, jika diibaratkan kayu, otaknya itu bolong bolong dan mudah patah sama hal nya otak nya yang tak berisi itu.

"Empolgante ser!![sebentar pak!!]"lian menjawab pertanyaan pak niro dengan bahasa portugis fasih nya, bahasa jerman memang belum terlalu fasih namun kalau portugis dia jagonnya.

"Aliana ariela kan?"tanya pak niro itu lalu memberi perintah lian untuk mendekatinya di meja guru, lian berdiri lalu berjalan mendekati pak niro sahabat papanya.

"Jejum lê português?[bisa bahasa potugis?]"tanya pak niro

"Always and of course"ujar lian tersenyum melihat pak niro yang sedang berpikir keras, siapa sih lian ini

"Li.."pak niro terkejut saat melihat anak sahabatnya dan sedang berada didepannya.

"Pak boleh saya duduk?, saya hanya bisa kata dasar, saya tidak bisa yang lain"potong lian agar tidak berlama lama dan menaruh kecurigaan pada semua orang.

"Silahkan..."pak niro masih saja tercengang melihat lian.

Lian pun duduk dengan manis dikursinya, semua orang menatap sinis lian layaknya dia seonggok daging yang harus dimakan dan ditelan, pak niro kembali mengajar lagi dan perhatian anak lain pun teralihkan

"Pak niro ngomong apa?"tanya yira bingung.

"Kaget"singkat lian karena dia hanya ingin cepat cepat pulang saja, dia ingin kumpul lagi di ruangannya.

Seakan ingat sesuatu yira mengguncang lengan lian yang sedang menulis akibatnya buku lian jadi tercoret.

"Arggh kenapa lagi ra?"bisik lian dengan nada kesal

"Lo nggak ngasih tau CEO yang juga kerja sama dengan perusahaan kita ber lima?"tanya yira dengan sekejap lian menepuk jidatnya sehingga membuat bunyi suara 'pek'

"Ah iya, tapi kan gue harusnya dateng ke perusahaan dulu baru gue umumin ke orang"lian nampak berpikir.

"Ya, tunggu beberapa hari aja kasih
tau nya, sekalian lo mintain dah tuh asisten lo yang baru nanti buat ngasih tau asisten CEO CEO itu"ujar yira pelan sambil memainkan penanya, malas untuk mengerjakan pelajaran yang dia benci selain sejarah.

"Iya nyonya muda"ujar lian sambil terkekeh, tiba tiba orang yang duduk didepan yira dan lian menengok ke belakang menunjukan wajah tak suka.

"Lo berdua bisa diem nggak!?!, gue mau belajar bukan kayak lo yang miskin tapi sok males malesan"ejek jennifer.

Fake nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang