FN~32

31.6K 1.4K 46
                                    

"Abang!!"teriak lian saat sampai di rumahnya, dia berniat mengadu ke abang abangnnya

"Princess kenapa?? Terus kenapa udah pulang?? Kan butuh istirahat lagi??"tanya dilan dan dilon saat mendapati lian sudah memeluk dilan dan dilon.

"Uuhh mama jewer kuping lian, sakitt"keluh lian sambil mencebikkan bibirnya dan menggosok gosokkan telinganya yang dijewer mamanya.

"Nggak usah ngadu ngadu dah lu!!"anna menginterupsi lian sambil melipat kedua tangannya didada.

"Lian kenapa ma?"tanya babang ale memanggil anna mama karena dia dibiarkan dipanggil mama.

"Itu tadi, kan dia dirumah sakit tuh. Eh dia malah nancap gas ke sekolahan mana ngebut pula, nggak tau apa dia lagi sakit dan perlu istirahat"

"Nancap gas? Bukannya kunci mobil lian kan di dilan"dilan bingung karena kunci mobil lian ada pada dirinya, sambil merogoh saku celananya dia menunjukkan sebuah kunci mobil bergantungan kunci menara eiffel dan seekor domba yang berjenis squishy .

"Kata si ardi dia naik gojek"kata anna lagi

"Lah? Dompet nya lian kan ada di dilon"kata dilon sambil mengambil dompet yang ada di saku jaket hoodie nya.

"Dia nguras dompet ardi, kata ardi dia minta tolong ditempat pengumuman katanya dia minta tolong dilepasin dari penjahat, mana pakek ngaduh kek kena pisau lagi! Jadilah semua sahabat sahabat dia dateng, kalian tau nggak total yang harus dibayar om ardi kamu?"

"Berapa ma?"

"5.600.000"

"DEMI APA!?!"dila dilon dan ale benar benar kaget saat mendengar harga dari gojek sekarang, apa yang sudah lian lakukan sampai sebanyak itu?

"Yaelah ma, bang. Itu juga masih sedikit kok, masih mending daripada tuh mas mas gojek minta puluhan milyar!hayoo ini kan masih enak"lian berkata dengan nada santai seperti biasa.

"Kalau dia sampe minta sebanyak itu,papa akan tuntut"rivano marah

"Kalau papa tuntut, lian yang bakal belain mas mas itu"lian berkata santai lagi, dan ditatap tak percaya semua orang disitu.

"Kenapa?"tanya dilan

"Ya karena dia nggak salah, kan lian udah janji buat mengali lipatkan har---upss!!"lian menutup mulutnya keceplosan, anna menyeringai.akhirnya dia bisa membuka kedok lian yang sangat jahil ini didepan papanya hahahahaha.

"Eh nggak!! Itu mem--"

"Udah ketahuan juga, nggak usah terlalu banyak bacot dah lu!"anna bergerak kearah lian, lian menutup kedua telinganya mungkin saja anna akan menjewernya lagi karena tadi sudah sangat sakit dan merah.

Anna tersenyum melihat tingkah anak gadis yang sangat ia sayangi ini, dia memeluk tubuh lian dan mengecup pucuk kepala lian sayang, seakan akan melepaskan rindu yang sangat mendalam

"Ma...."

"Maafin mama karena jewer lian, mama rindu sama lian, mama sayang lian. Jangan bahayain diri lian lagi ya, soalnya mama sedih banget pas tau lian masuk rumah sakit"anna menatap dalam anaknya ini, lian mengernyit bingung.

"Ma..lian kan nggak kenapa napa, nggak luka juga kok. Kenapa jadi lebay? Lian kan yang ngehajar bukan yang dihajar"lian benar benar bingung kenapa mamanya berlebihan, dan juga saat melihat papanya dia melihat lingkaran hitam disekitar mata papanya, apa papanya bergadang lagi?

"Sudah sudah, lian kamu pergi kekamar, mandi lalu turun untuk makan siang, mengerti?"tihtah rivano dan diangguki lian, lian pun langsung berlari ke arah kamarnya walaupun ada sedikit keganjalan dihatinya.

Fake nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang