"Nih, jus-nya Li."Rosita datang sambil membawa segelas jus Strawberry dengan nampan kedalam ruangan kerja Lian.
Lian hanya menengok sebentar lalu berdehem, dirinya benar benar mau mati sekarang. Setiap dia bolos kerja, perkerjaannya selalu menumpuk setiap harinya, dan sampai sekarang dokumen dokumen yang harus diperiksa Lian semakin banyak lantaran Rosita membawakan Dokumen lain sebelum dia membawakan jus beberapa menit yang lalu. Belum habis kekesalannya saat disekolah, sekarang dia dihadapkan dengan Pekerjaan yang sangat sangat banyak.
Bahkan Albert Einstein saja belum pernah mengerjakan pekerjaan sebanyak ini, walaupun rambutnya jadi seperti itu, Lian benar benar kesal. Apalagi dengan ayahnya yang tidak memperbolehkan seorang pun mengerjakan proposal dan dokumen milik Lian dan harus diselesaikan sendiri oleh Lian sebagai hukuman bolos kerja.
Alis Lian berkerut kerut saat memeriksa dokumen yang rumit, seandainya saja dia rajin berkerja pasti pekerjaannya tidak akan sebanyak ini, ya walaupun pekerjaannya banyak tapi tidak sebanyak hari ini. Lian melirik jam dinding yang ada diruangannya, dia terkejut saat hari sudah malam. Bahkan dia tidak menyadari kalau berjam-jam sudah dia habiskan hanya untuk mengerjakan proposal, namun sepertinya pekerjaan ini terlihat tidak berkurang bahkan dimata Lian semua itu semakin banyak dan banyak, itu membuat kepala Lian berdenyut sakit.
"Ah!"Desah Lian capek, dia meregangkan otot otot nya yang kaku dan bersantai sebentar sebelum melanjutkan pekerjaannya lagi.
"Gilakk, ini bener bener kerjaan monster, Presiden aja kalah sama kerjaan gue." ucapnya, kemudian meralat, "Eh, nggak deng. Banyakan presiden kali ya."
Lian pun melirik ponselnya yang tergeletak di meja Kecil tempat untuk duduk duduk, Lian meraih ponselnya dan terbelalak saat melihat betapa banyaknya notif dari keluarga dan Sahabatnya, dia pun melihat pesan dari Keluarganya terlebih dahulu.
From : Daddy
20.21
Li, kamu masih ngantor?Lian yang melihatnya langsung memutar bola matanya walaupun ayahnya tidak bisa melihat nya sekarang, dia memutuskan untuk tidak membalas, itu suatu pemberitahuan kalau Lian sedang mengambek, dari ayahnya beralih ke Mamanya. Dia yakin pesan dari mamanya bukan pesan pesan khawatir seperti dicerita-cerita, seperti
Nak, kamu dimana? Udah makan? Atau jangan lama-lama dikantor, nanti kamu sakit, pulang sini. Nanti mama masakin makanan kesukaan kamu. Dia pun melihat pesan dari mamanya,From : Ibunya Para iblis :V
17.38
Lian!!Lu apain sabun mandi Gue!!Lu mau buat badan gue ada sisiknya!?!?!?!Saat itu juga Lian tertawa keras, Lian menyeka air matanya karena terlalu keras tertawanya, Lian ingat kejahilannya saat dirinya diperintah oleh Mamanya untuk membeli sambun mandi di supermarket, sedangkan dia sedang mencuci Miminya sendiri, Dengan terpaksa dia harus membeli Sabun mandi hanya dengan memakai bokser dan kaus oblong. Dengan kejahilannya, dia memberikan Sabun mandi itu. Dia tau kalau saat mamanya membeli sabun mandi, pasti mamanya akan meletakannya terlebih dahulu di kamarnya, jadi dia menyelinap ke kamar mamanya dan membuka Sabun mandi tersebut lalu menambahkan bumbu-bumbu Ajib yang pasti akan membuat mamanya marah.
Lian terkikik geli saat mengingat betapa menegangkannya pada saat dirinya memberikan sabun mandi itu dan bilang kalau dia sudah memakainnya sedikit untuk tubuhnya , dan dengan gamblangnya mama Lian menerima sabun itu tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
Dia membalas pesan itu dengan sisa tawanya,
To : ibunya para iblis :V
17.41
Gak diapa-apain kok ma, memang kenapa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake nerd
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] [Wattys2017] [ON GOING] Beliandra ariella vidison, seorang cewek cantik no 1 dan merupakan CEO dari perusahan vidison company yang merupakan perusahaan terbesar di asia menjadi seorang nerd hanya untuk senang senang, sudah di...