FN~44

27.5K 1.1K 203
                                    

"Dok cepetan periksa adik saya!"teriak dilan sambil mengangkat adiknya ala bride style .

"cepet om, temen yira kenapa napa nanti"ucap desyira cemas, ya RS kejora adalah RS milik perusahaan Lanny. Yang merupakan RS langganan semua CEO bersahabat.

Dokter itu mengangguk, lalu bersama suster suster mereka membawanya keruang ICU, dilan ingin menyusul masuk namun dicegah suster itu dan sesegera mungkin menutup pintu tersebut.

Dilan berdiri di depan pintu ICU itu, badanya terasa tak tenang jika duduk. Pikirannya kembali berputar pada 5 tahun lalu, saat lian dengan keadaan sama seperti ini.

"lian ayo dong makan mie tek tek nya, ini enak loh. Abang udah jauh beliinnya naik sepeda"bujuk dilan sambil menyodorkan sepiring mie tek tek special.

"ugh...bang, lian gak bisa"ucap lian pelan sambil menatap mie itu, seakan akan mie itu monster

Dilan melihat tatapan lian ke mie tek tek itu, lalu tersenyum"lian nggak usah takut pahit, abang tau lian lagi sakit tapi cuma ini yang bisa abang cari di depan. Mama, papa sama dilon lagi pergi. Kalo bibi udah tidur, jadi gak ada yang masak"ucap dilan lagi

"tap--"

"lian gak sayang abang? Yaudah buang aja mie tek teknya, gak papa"ucap dilan sambil beranjak dari kasurnya dan bergerak ingin membuang mie tek tek itu

Lian yang melihatnya sadar akan perjuangan abangnya membeli mie tek tek itu, ini sudah malam dan tidak ada penjual yang akan berjualan malam malam begini.

"abang!"panggil lian membuat pergerakan dilan terhenti

"sini lian makan, lagian kasian mas mas mie tek teknya udah kerja tongseng tongseng mie nya, eh malah dibuang. Siniin nanti lian abisin sampe gak tersisa"ucapnya sambil meminta mie tek teknya dengan angkuh layaknya tuan putri

Dilan tersenyum senang dan berjalan mendekati kasur sambil memberikan mie itu ke Lian, dan disambut antusias Lian.

Dan keesokan harinya lian masuk rumah sakit karena, alergi terhadap sawi dan kecambah. Dokter bilang disayur sawi terdapat sebuah zat racun yang tak bisa dileburkan oleh hati Lian, dan kecambah tidak membahayakan namun rasa dari kecambah akan membuat lidah Lian berwarna biru serta keringat dingin dan badan yang bergetar.

"kamu kenapa gak bilang kalo kamu alergi sawi sama kecambah!? Sudah tau gak dibolehin!"Dilan kesal lantaran adiknya tak memberitahukan berita seperti ini.

Lian hanya tersenyum lemah melihat abangnya,"Lian gak mungkin nolak makanan yang udah dibuat sama mas mie tek tek dan dibeliin abang, lagian Lian tau kok perjuangan abang ke depan sana. Lagipula udah malem, kan kasihan abang yang naik sepeda malem malem, kalo terjadi apa apa gimana?"

"kamu kenapa sih dek...kamu selalu mentingin orang lain daripada diri kamu sendiri, kamu lebih milih membuat orang bahagia walaupun diri kamu sedang terpuruk, kenapa? Ini bahaya buat kamu, apa salahnya kamu ngomong"ujar dilan terlihat frustasi

"karena Lian sayang abang, karena Lian gak mau buat abang terluka fisik maupun batin. Karena kesakitan abang kesakitan Lian juga"ucap Lian tersenyum sambil mengelus kepala abangnya yang sangat dia sayangi. Dilan yang tengah duduk di kursi berdekatan dengan ranjang itu menangis saat itu juga.

Sejak saat itu dilan selalu menyalahkan dirinya sendiri, sejak saat itu dia tak ingin bertemu dengan Lian, sampai ada saatnya Lian menegur dan membuatnya hilang dari rasa bersalah itu lagi. Dan......kejadian itu terulang lagi namun, dengan pelaku yang berbeda.

"Gue bukan abang yang baik..."lirih nya, rasa bersalah itu kembali menelusup ke relung hati Dilan. Perasaan yang dulu dia hilangkan sekarang kembali.

Fake nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang