FN~45

29.4K 1.1K 35
                                    

But if you feel you're sinking i will jump right over into cold, cold water for you....

******

"Al"panggil Damian yang masuk kedalam ruangan Lian alias Aliana.

"hm"sahut Lian a.k.a Aliana

"udah agak mendingan belum?"tanya Damian

"udah, oh ya ngomong ngomong kenapa kamu kesini? Bukannya ada pelajaran yang harus kamu lakuin?"tanya Lian heran

"Memang apa salahnya jenguk Temen? Lagipula Kepala sekolah ngizinin kok"ujap Damian sambil duduk di kursi samping ranjang Lian

"oh.."jawabnya, lalu Mengingat apa yang terjadi dia ingin menanyakan kepada Damian"yan, abang kamu mana?"tanya Lian

Damian sedikit kecewa karena Aliana hanya memikirkan orang lain, padahal dia sudah ada disini dan tidak peelu mencari cari orang yang tak ada disini sekarang. Namun, damian tetap menjawab pertanyaan tersebut.

"balik ke sekolah, ada urusan"jawabnya datar

Lagi lagi Lian hanya mengangguk untuk merespon jawaban damian yang datar itu, Lian tau ada hal tidak beres yang sedang berada diantara kakak beradik itu. Tapi, Lian tak ingin ikut campur masalah pribadi mereka yang bukan urusan Lian. Ya itu prinsip Lian.

Saat terdiam cukup lama, seakan mendapat sentilan dari tuhan dia teringat sesuatu.

"em yan, kamu pasti tau kan tentang ToD yang dibicarain anak anak sekolahan?"tanya Lian agak gugup karena ini menyangkut harga dirinya

Damian terkekeh mengingat gosip ToD yang begitu hangat hangatnya disekolah, lantas Damian mengangguk.

"kamu pasti tau kan dare apa yang akan aku lakuin? Kalo gitu boleh nng..nggak?"tanya nya malu, hey sejak kapan Lian menjadi pemalu tae kucing?!

"boleh dongs, selain pipi juga i'm ready!"semangat Damian 45, sungguh rasanya dia ingin membenamkan kepalanya diketiak Anna--ibunya--

Eh. Lupakan rencana bersembunyi diketiak Anna, bisa bisa pas bersembunyi kepala nya Lian putus karena di kepit Anna terlalu kencang. Jangan jangan..itu gak boleh terjadi, kalo itu terjadi cewek cantik sepertinya akan kehilangan stock.

"modus.."sergah Lian kesal, sebenarnya berada di sekitar Damian membuat dia nyaman, benar benar nyaman. Walaupun mereka kenal bukan hitungan tahun tapi tetap saja rasanya nyaman, apalagi saat Damian membuatnya tertawa dan Jadi malu malu tae kucing, betapa bodohnya Lian karena bisa malu dohadapan cowok Petakilan sok cool ini!

"yaudah, cepet! Jadwal gue buat main film padet banget!"Perkataan Damian membuat Lian memasang ekspresi datar nya dalam tampilan nerd.

"hehehehe yaudah cepet! Sebelum gue yang duluan--"

"ga usah kamu ancem, lagian siapa yang mau cium pipi kamu"Lian sewot, lalu memajukan posisi duduk diranjangnya, serta Damian yang berdiri dan mendekatkan pipinya kedepan wajah Lian.

Sontak, pipi Lian memerah. Sebelumnya dia tak pernah mau mencium Pipi laki laki kecuali Abang, papa dan orang terdekatnya. Dan sekarang? Damian yang hanya sebatas kata teman dengan percuma mendapat ciuman dipipi!?

Dibisikkannya kata kata mengumpat untuk Babang Ale yang terlalu jahil, untung dia sedang ada di Luar negri karena Dosen galak, kalau masih dijakarta ini. Habis kali babang Ale.

Lian memejamkan matanya sebentar, dengan secepat kilat dia mencium pipi Damian, saat setelah mencium pipi Damian. Damian mencium pipi Lian dengan cepat kilat juga. Hal itu membuat Lian terkejut dan syokk.

Didepannya terlihat Damian hanya cengengesan tidak jelas, dikumpulkan semua amarah nya dan dia simpan di ubun ubun, hanya tinggal menunggu amarah itu meledak. Saat sudah meledak---

Fake nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang