Dear the father of my children,
Aku gak tahu harus memulai surat ini dari mana. Tapi aku pastikan ini adalah surat terakhir dariku.
Aku gak bisa menahan senyumku begitu melihat isi kotak merah marun yang kamu kasih, tapi menit selanjutnya aku menangis... Aku menangis, karna memikirkan betapa besar cinta yang kamu simpan dan berikan untuk aku selama ini. Dan betapa egois diriku atas kamu.
Pagi ini aku terbangun dan sadar akan satu hal... Aku selalu berpura-pura baik-baik saja tanpa kamu di sisiku.
Selama ini aku terlalu buta. Tidak mau tahu dan menolak untuk memahami apa yang telah kamu lakukan untukku, atau bahkan bagaimana kamu mencintaiku...
Rak, aku benar-benar sangat menyesal karena tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan kamu dulu dan malah memilih untuk pergi. Maafkan aku...
Entah bagaimana aku mengungkapkan dalam kata-kata..
Terima kasih untuk mencintaiku begitu dalam...
Kamu benar, aku sudah terlalu lelah melarikan diri.
I see people are trying, to find their way back home. So I'll find my way to you.
PS : I love you, Raka Barata.
Yours,
-Kinara Hadikusuma-
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow (SERIES 2)
ChickLitKINARA HADIKUSUMA. "Apa kabar?" "Bagaimana hidupmu tanpa aku?" "Setiap detak denyut nadiku, Aku selalu memikirkanmu" Kata-kata itu harusnya lolos dari bibirku. Tapi aku tetap berusaha berdiri aku tak akan mengizinkan diriku sendiri berlari kepeluka...
