Suasana kantin sat ini sangat ramai, penuh dengan grasak-grusuk anak anak yang sedang mangantri, mengobrol atau menggosip dan tertawa.
Berbeda dengan Raina yang sedang duduk sendirian di meja pojok sambil meminum es jeruknya.
"Ra! tau ga sih, sumpah ya." seorang gadis datang dengan sangat semangat membuat Raina kaget. Gimana ga kaget, lagi diem tiba tiba di sembur kata-kata kaya tadi, dan toa banget.
"Astagfirullah, sans aja napa kalo ngomong," Raina mecibir, sahabatnya yang satu ini emang kalo ngomong gapernah santai. Selalu aja ngagetin. "Buruan mau ngomong apa lo."
"Gini, tadi gue nabrak salah satu three musketeers itu, sumpah gue malu sekaligus seneng juga, tapi lebih banyak malu." Raina memutar bola matanya, malesin deh bahas tiga cowo gaguna itu mulu.
"Terus? Nabrak siapa lo?" Tanya Raina sedikit ga niat.
"Nabrak Geo, terus dia lucu banget dia malah bilang eh ternyata yang nabrak cewe cantik, lain kali tabrak aja gapapa gituuuu ah gila."
Raina menyeruput es jeruknya, lebih enak es jeruk dari pada obrolan sahabatnya ini. "Yaelah mereka mah kebiasaan modus kali lo jangan baper duluan, geli gue Na."
Naraya melongo, bisa bisanya sahabatnya ngomong kaya gitu, jelas-jelas semua perempuan pasti bakal baper lah kalo digituin sama cogan alias cowo ganteng yang ada di sekolahnya ini.
Sahabatnya emang beda.
"Gila gue bingung deh kenapa lo doang yang kayanya anti sama mereka bertiga." Naraya memegang dahinya, pusing.
"Udah ah ayo ke kelas." tak ingin berlama lama lagi, Raina berdiri sambil membawa es jeruknya.
Saat baru saja melangkah tiba-tiba,
"BAJU GUE!" Teriak Raina. Bajunya basah kena es jeruk yang dia bawa akibat dia–ga sengaja–di tabrak seseorang.
Raina mendongak dan ternyata yang nabrak dia adalah salah satu anggota dari tiga cowo terkenal di SMAnya. Raina menatap tajam cowo itu.
"Sorry." cuma kata itu yang keluar dan selanjutnya cowo itu malah berjalan meninggalkan Raina yang marah bukan kepalang.
"Eh udah Ra, ayo kita ganti baju lo." Naraya menarik Raina untuk pergi dari kantin.
•••
"Sumpah ya itu cowo ish! Bego apa tolol sih!? Cuma sorry doang?? Ga liat apa ini seragam gue basah semua!?" Udah berapa kali Raina marah-marah, dan udah berapa kali juga Naraya menyuruh Raina untuk sabar.
"Udah Ra sabar, Rafa emang gitu."
"Demi apapun gue benci banget sama makhluk tuhan yang namanya Rafa itu, sebel banget gue udah dingin nyebelin terus seenaknya lagi," Cibir Raina sambil terus membersihkan seragamnya.
"Cowo kaya mereka itu brengsek semua, gaada bagus bagusnya tau ga Na." lanjut Raina lagi, sementara Naraya cuma bisa ngangguk mengiyakan, daripada masalahnya tambah panjang kan kalau dia mengelak.
Dari awal, Raina memang gasuka, anti, dan benci sama tiga cowo yang kata orang-orang cogan di SMA Ankara. Dari dulu pun ia memang paling anti dengan orang-orang seperti itu, menurutnya orang seperti itu suka seenaknya dan brengsek.
Raina paling tidak suka dengan orang seperti mereka yang kerjaannya membuat heboh sekolah dan bisa seenaknya.
"Nih sweater lo, untung lo bawa sweater Ra kalo ga lo harus nahan malu." Naraya menyodorkan sebuah sweater berwarna abu-abu milik Raina kepada pemiliknya.
Raina mengambil sweaternya dan langsung masuk ke bilik kamar mandi untuk mengganti baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Closer ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kamu benci terhadap satu cowo yang dingin dan menurut kamu sangat menyebalkan, tapi ternyata hanya kamu yang bisa melelehkan es di dirinya? Dari benci kemudian berteman dan mungkin jatuh cinta? Ini cerita tentang Raina dan...