8. Sifat lama?

112K 5.3K 68
                                    

"Ra, kenapa lo milih pindah ke samping Rafa deh tadi?" Tanya Naraya saat keduanya berjalan menuju kantin.

"Hah? Oh itu nggg gara-gara gaada tempat kosong lagi." Kata Raina bohong.

"Bohong. Gue ga bodoh, gue liat lo sama Rafa kaya udah akrab. Ada apa sih? Lo ga cerita sama gue."

Apa yang harus Raina katakan sekarang?

Raina menarik nafas panjang lalu membuangnya.

Apa dia harus bilang? Apa dia harus cerita semua?

"Gue sama dia temenan sekarang, gaada gue yang benci dia dan dia yang gue benci. Lo ngerti maksud gue." Jelas Raina sambil menunduk.

"Singkatnya lo berdua berdamai setelah perang dingin?" Tanya Naraya.

"Ya gitu."

"Lagian lo aneh benci banget sama Rafa udah gitu alesannya ga jelas. Kita gabisa terus-terusan benci sama orang. Pasti bakal ada hari dimana kita ga benci lagi sama seseorang. Entah itu karena kita yang akhirnya mau memaafkan, atau itu karena waktu," Kata Naraya panjang lebar.

"Dan perasaan seseorang bakal berubah seiring waktu. Waktu menjadi kunci semua hal." Tambah Naraya.

Perasaan seseorang bakal berubah seiring waktu.

Itu cukup membuktikan keadaan Raina sekarang. Dulu dia sangat membenci Rafa dan kedua temannya. Tapi sekarang rasa benci itu seakan menghilang entah kemana karena Raina sadar buat apa dia membenci Rafa sedangkan Rafa saja tidak membuat sesuatu yang fatal?

Juga omongan Naraya ada benarnya lagi. Semalam itu hari dimana dia berubah tidak membenci Rafa lagi. Perasaan benci pada hari itu berubah menjadi perasaan nyaman dan hangat.

Tapi Raina bingung akan perasannya sendiri.

•••

Raina jadi makan bareng dengan Rafa, Bryann, dan Geo serta Naraya di kantin. Raina makan dengan sejuta pasang mata meliriknya karena satu meja dengan tiga cowo berpengaruh di sekolah.

Ini semua kerjaan Geo. Geo mengancam Raina kalau dia tidak duduk satu meja dengan mereka, Raina harus traktir Geo makan. Sudah tau Geo itu makannya banyak, Raina jelas-jelas menolak mentraktir Geo dengan terpaksa menyetujui.

Semua karena Geo.

Raina duduk dengan Rafa yang ada di hadapannya sementara di samping kiri Raina itu Bryan, di samping kanan Raina yaitu Naraya, dan di depan Bryan itu Geo.

"Ra, lo mau nonton kita basket ga?" Tanya Geo setelah menyeruput es teh manisnya.

"Nonton lah, kan Raina mau liat gue." Bryan menyaut dengan penuh percaya diri. Raina hanya memutar bola matanya.

"Jadi? Lo nonton apa ga?" Tanya Geo lagi.

Raina mengedikan kedua bahunya menandakan tidak tahu. Raina menyeruput es jeruknya sebelum ia merasa ada yang menghantam kakinya di bawah sana.

Raina menatap Rafa. Ya, itu kaki Rafa tadi. Rafa menatap Raina balik dan matanya lalu beralih pada ponselnya. Seakan mengerti Raina mengambil ponselnya kemudian membukanya, bersamaan dengan sebuah pesan masuk dari Rafa.

Kenapa dia ga ngomong? Ngapain dia make ngeLINE segala?

Rafardhan
balik bareng gue
lo hrs nntn gue basket

Raina L
harus banget?

Rafardhan
iya

Raina L
gue pulang sama bang Remon aja

[1] Closer ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang