Raina berdecak ketika lagu yang keluar dari earphonenya terganggu oleh suara notif.
Elah najis ganggu aja. Batinnya memaki.
Raina meraih ponselnya lantas menyalakannya dan disana ada notif baru dari aplikasi LINE.
Reynand
Ra, aku tunggu di depan kelas kamu ya nantiMelihat itu, Raina dengan sigap membuka aplikasi tersebut dan langsung menuju ruang chat dengan Rey.
Raina L
Lo tunggu gue di parkiran ajaReynand
Nanti kamu kabur lagiRaina L
Ga kaburReynand
okeRaina menghela nafas lega lalu ia kembali menaruh ponselnya. Entah mulai dari kapan Raina sudah menyumpal telinganya dengan earphone. Belajar di temani alunan lagu yang keluar dari benda tersebut.
Setidaknya musik yang mampu membuat mood Raina membaik, musik yang mampu membuat Raina melupakan sejenak masalahnya. Namun karena chat dari Rey tadi, ia kembali teringat masalahnya.
Raina memejamkan mata lalu tangannya terulur untuk membesarkan volume.
•••
Bel pulang sekolah bebunyi nyaring, menandakan bahwa aktivitas di sekolah telah berakhir. Perlahan teman sekelas Raina keluar meninggalkan kelas.
"Ga balik lo?" Tanya Bryan sembari bangkit berdiri.
"Sebentar lagi, gue belum selesai nyatet." Balas Raina tanpa mau menolehkan kepalanya dari buku catatannya.
"Yaudah gue duluan ya!" Ujar Bryan pamit.
Raina hanya mengangguk sebagai balasan lalu kembali fokus mencatat.
"Selesai!" Raina tersenyum lebar. Akhirnya catatannya terselesaikan.
Naraya mendengus geli. "Makannya jangan bengong dari tadi. Mikirin apaan si lo? Laper ya?"
Raina hanya nyengir. "Ayo pulang."
"Yuk!"
Raina membereskan barang-barangnya di sertai Naraya. Ketika semua beres mereka berdua pun berjalan keluar kelas yang mana hanya tinggal tersisa mereka berdua di dalamnya.
"Shht." Suara bisikan seseorang mampu membuat Raina menoleh ke arah kanan. Raina mendapati sepasang mata coklat di sertai senyum lebar mengarah ke arahnya.
Raina mengernyit. "Lah lo ngapain? kan gue suruh tung—"
"Kamu lama banget, ngapain? Aku nunggu kamu daritadi."
"Lo lagian ngapain nunggu disini?"
Rey menghela nafas. "Ra, aku lagi nanya. Jangan balik nanya."
"Gamau, lo jawab pertanyaan gue dulu. Kan gue duluan yang nanya!"
Rey menghela nafas mengalah. "Yaudah. Aku takut kamu kabur jadi aku nunggu disini."
Raina memutar bola mata malas. "Yatuhan. Rey, gue kan udah bilang gaakan kabur!"
Rey hanya nyengir. "Yaudah ayo pulang."
Raina mengangguk samar lalu ketiganya berjalan menuju parkiran dan langsung berpamitan untuk menuju kendaraan masing-masing.
Perjalanan kali ini di dominasi keheningan. Tidak juga sih, sebab ada suara yang keluar dari radio lewat pengeras suara mobil Rey. Tapi walau begitu, baik Rey maupun Raina sama-sama terdiam, sibuk dengan dunianya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/83462621-288-k735623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Closer ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kamu benci terhadap satu cowo yang dingin dan menurut kamu sangat menyebalkan, tapi ternyata hanya kamu yang bisa melelehkan es di dirinya? Dari benci kemudian berteman dan mungkin jatuh cinta? Ini cerita tentang Raina dan...