"Hah demi apa dia ngomong gitu?!" Naraya nampak terkejut kemudian ia pindah tempat, naik ke atas tempat tidur dan duduk di sebelah Raina.
Raina mengangguk pelan. "Ya gue udah tau sih dia bakal begitu, udah ketauan, udah bukan hal aneh lagi orang kaya dia ngomong kaya gitu."
Naraya memutar bola mata malas. "Sumpah gue makin males sama dia. Tadi aja nih ya, lo harus tau,"
"Apa?"
"Pas guru tanya lo kemana gue jawab sesuai apa kata lo kan,"
"Terus?"
"Terus tiba-tiba si Deeva nyaut, dia bilang 'ke toilet apa kabur pelajaran'." Ujar Naraya sembari menirukan suara Deeva. Ya, mereka sedang menggibah tentang Deeva. Tidak tau berawal dari mana obrolan mereka, tiba-tiba saja merembet kesini.
Raina hanya mendengus geli mendengar itu. "Terus lo bales apa?"
"Ya gue bilang aja dia sok tau."
Raina menghela nafas. "Gue udah punya keputusan Na."
Naraya mengernyit. "Hah? Keputusan apaan?"
"Selama ini gue udah berusaha buat ngurangin jarak, tapi usaha gue semua sia-sia. Semua orang pasti punya titik jenuh. Dan sekarang gue ada di titik itu. Jadi keputusan gue adalah gue biarin jarak itu ada, gue biarin jarak itu terus bertambah karena sekeras apapun gue coba buat ngurangin jarak kalo yang di ujung sana nambah jarak sama aja gue nguras tenaga gue buat hal yang ga mampu buat gue lakuin."
•••
Raina
Ma, udah selesai?Mama
Belum Ra, masih lama
Kamu ga jadi nonton?Raina
Gajadi
Nonton sendiri ga seru
Yaudah nanti kalo udah
selesai telfon aku yaMama
OkeBegitu kira-kira isi pesan Raina dengan Lena, lima belas menit yang lalu. Sekarang Raina tengah memilih-milih baju, padahal di tangan kirinya sudah ada satu pelastik belanjaan berisi baju pula.
Tadinya, hari ini Raina akan menghabiskan waktu dengan mamanya. Tapi apa daya, mamanya justru ada meeting. Iya sih, Raina tetap pergi. Hanya saja rencananya untuk jalan-jalan bersama mamanya kacau. Ia justru malah-jalan sendiri sembari menunggu mamanya selesai.
Raina lantas bergeser melihat baju yang lain. Begitu banyak baju yang lucu sehingga Raina bingung pilih yang mana. Lalu tiba-tiba ponsel di tangannya berbunyi menandakan ada notif. Raina pun menghentikan aktifitasnya untuk melihat notif apa itu.
Naraaku
Ra, lo harus tauDan ternyata itu dari Naraya. Dengan segera Raina membuka ponselnya dan langsung menuju ruang chat bersama Naraya.
Raina L
apadeh Na?Naraaku
Rafa sama Deeva ada di mall yang sama kaya loRaina mengernyit. Rafa disini juga?
Raina L
Lah lo tau dari mana?Naraaku
Dari snapgramnya DeevaEntah mengapa Raina seketika menghela nafas. Rafa dan Deeva jalan berdua.
Berdua.
Ish, apa perdulinya gue sih??
Raina L
oh
![](https://img.wattpad.com/cover/83462621-288-k735623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Closer ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kamu benci terhadap satu cowo yang dingin dan menurut kamu sangat menyebalkan, tapi ternyata hanya kamu yang bisa melelehkan es di dirinya? Dari benci kemudian berteman dan mungkin jatuh cinta? Ini cerita tentang Raina dan...