Two

890 60 0
                                    

Momo

Aku berusaha meraih buku novel yang kulihat.

Terlalu tinggi.

Aku sulit untuk mencapainya. Lalu, buku itu memang berhasil kuraih namun buku yang lainnya malah ikut terjatuh. Buku yang jatuh tebal semua, jadi cukup bahaya kalau mengenai kepalaku.

"Astaga!"

Aneh nya aku tidak bisa bergerak menghindari buku-buku yang jatuh itu. Aku memejamkan mataku. Kemudian, aku merasakan ada seseorang yang mendekapku. Aku membuka mataku untuk melihat siapa yang mendekapku, atau lebih tepatnya melindungiku dari jatuhan buku-buku tebal itu. Aku terkejut. Orang yang menyelamatkan ku adalah orang yang kusukai selama ini.

"Kihyun..." ucapku. Aku bisa mendengar ia meringis kesakitan saat buku-buku itu mengenai punggung nya.

"Kau baik-baik saja, Momo?"

Aku terdiam sebentar sebelum akhirnya aku mengangguk. Kihyun melepas dekapannya. Ia menghela napas.

"Lain kali, kalau tidak bisa mengambil nya minta tolong pada orang lain untuk mengambilkannya."

"Um, ya baiklah." ucapku.

Aku mengambil buku yang kupilih di tumpukan buku-buku yang terjatuh tadi.

"Terima kasih, Kihyun."

Kihyun mengangguk. Aku pun pergi.

---

Aku memandangi diriku di cermin kamar mandi.

"Ayolah Momo.. itu hanya kebetulan saja."

Aku berbicara pada diriku sendiri. Aku menyukai Kihyun sejak ia sering meminjamkan buku catatannya saat aku ketinggalan pelajaran.

Bahkan aku dengar, Kihyun menyukai salah satu temanku. Tzuyu. Yah rumor itu sudah tersebar. Bagaimana aku bisa menerima nya dengan mudah. Tzuyu sendiri saja tidak terlalu yakin dengan hal itu.

Tapi, terkadang aku merasa yakin bahwa Kihyun benar benar menyukai Tzuyu. Kelihatan dari tingkahnya di kelas pada Tzuyu. Ia selalu meminjam alat tulis pada Tzuyu, berbagi informasi tentang kesukaan mereka. Dan aku hanya bisa melihat mereka dari kejauhan saja, karna sialnya Kihyun duduk tepat di belakang Tzuyu.

Aku membasuh wajahku untuk kesekian kalinya. Untuk menyegarkan kembali wajahku dan agar tidak mengantuk juga. Pelajaran Sains menantiku. Oh, ya tuhan. Kenapa pelajaran hari ini begitu sulit untuk aku pelajari.

Kihyun

Aku melangkah keluar perpustakaan begitu selesai dengan urusanku merapihkan buku-buku yang jatuh tadi, Punggung ku masih terasa nyeri. Tapi kuharap tidak sampai memar atau luka.

Gadis tadi cukup merepotkan ku hari ini. Saat aku berjalan di koridor, aku tidak menyadari satu hal, ada seorang gadis berambut hitam panjang yang berlari sambil membawa buku.

BRUK

"Aww.."

Aku yang ikut terjatuh melihat gadis itu merintih.

"T-tzuyu?"

Aku segera menolong nya. Membereskan buku yang ia bawa dan membantu nya berdiri.

"Terima kasih, Kihyun."

"Maaf, aku sedang buru-buru tadi.. aku jadi menabrakmu."

Aku menggaruk tengkuk kepalaku sambil tertawa kecil.

"Tidak apa-apa. Lagipula ini hanya kecelakaan kecil." kataku.

Kulihat dia tersenyum. Manis sekali.

"Kalau begitu, aku permisi dulu." Ia pun pergi. Aku menghela napas. Kapan aku bisa mengajak gadis itu untuk berkencan. Aku menggelengkan kepalaku.

Aish apa yang aku pikirkan. Pelajaran Sains menantiku. Aku harus segera kembali ke kelas.

Pelajaran Sains sudah dimulai. hampir lima belas menit berlalu. Tapi, gadis yang biasanya duduk di bangku depanku masih belum juga kembali.

Aku memutuskan untuk bertanya pada seorang gadis di sebelahku, Nayeon. ia yang terakhir kali masuk kelas dengan terengah-engah.

Karna aku ingat sebelumnya aku sempat melihat Nayeon berjalan bersama Tzuyu.

"Nayeon. Kemana Tzuyu?"

"Dia ada di UKS."

"Apa? kenapa dia bisa ada disana?"

"Saat di taman, dia pingsan. Jadi kubawa saja ke UKS."

Setelah jawaban terakhirnya, aku beranjak dari bangku dan keluar kelas, tidak peduli dengan guru yang mengomel saat aku keluar.

.

TBC

Oke di chap ini ketikannya udah mulai panjang ehe. Hamdalah ada peningkatan bhak. Dimohon untuk vomen nya. Vomen kalian sangat dibutuhkan. Trims~

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang