Author
Momo membuka pintu ruang latihan menari itu. Ia melihat Minhyuk sedang duduk sambil membaca sebuah buku.
"Sunbae?"
Minhyuk menoleh.
"Oh, Momo.." Minhyuk menutup buku nya dan menyimpannya.
"Cepat sekali. Latihannya dimulai satu jam lagi." kata Minhyuk.
"Maaf. Entah kenapa hari ini aku sedang ingin datang lebih awal." ucap Momo.
"Baiklah, simpan tasmu. Kau harus makan siang dulu sebelum latihan. Kalau tidak, kau bisa pingsan nanti." kata Minhyuk.
Momo memang sudah menyimpan tasnya, namun setelah itu ia langsung berbaring di lantai.
"Hei.." panggil Minhyuk. Sayang nya, Momo tak mengindahkan panggilan Minhyuk. Minhyuk menghela napas.
"Kau ini."
"Aku malas ke kantin." kata Momo.
"Baiklah, begini saja. Aku yang akan mentraktirmu makan, bagaimana?" tanya Minhyuk.
Benar saja, Momo langsung bangun dan berdiri menghadap Minhyuk.
"Yang benar?"
Minhyuk mengangguk.
"Ayo!" Momo menggandeng tangan Minhyuk lalu pergi ke kantin.
Minhyuk
Aku tidak bisa menghilangkan senyuman ku saat melihat Momo makan dengan lahapnya. Aku senang bisa bersamanya seperti ini. Saat aku melihatnya, aku merasa ingin selalu melindungi nya dan selalu disamping nya. Aku mencintai Momo. Semua hal dalam dirinya... itu menarik. Dan kelincahan menarinya juga cukup menarik perhatianku. Tidak salah aku menerimanya sebagai murid menariku. Selang beberapa menitnya, Makanan nya sudah habis.
"Sudah kenyang?" tanyaku.
Momo mengangguk.
Di ruang latihan...
Aku melihat Momo yang bersandar di sofa dekat pintu.
"Kau menikmati makan siangmu ya?" tanyaku.
"Yah, begitulah."
Aku tertawa kecil. Aku menghampiri stereo yang berada di pojok ruangan. Sebuah lagu kunyalakan. Lagu hip-hop . Dengan lincahnya, aku mulai menari menghadap cermin. Aku bisa melihat Momo yang memperhatikan setiap gerak-gerik ku di cermin. Ia beranjak dari sofanya lalu ikut menari denganku.
Ia menyamai irama tarianku. Yah, aku sudah mengajarinya beberapa gerakan sebelumnya. Semakin lama pun aku dan Momo semakin terlarut dalam suasana. Kami mulai menari layaknya sepasang kekasih. Yah, ini yang kusukai. Dia bisa mengatur tariannya. Di akhir lagu, wajah kami bertemu. Begitu dekat. Aku bisa merasakan napas Momo yang masih terengah-engah. Aku tersenyum, begitupun Momo.Author
"Latihan nya sudah selesai?" tanya Momo.
"Tentu saja belum. Murid ku yang lain saja belum datang." jawab Minhyuk. Momo tertawa kecil. Lalu, beberapa murid lelaki dan murid perempuan masuk ke ruang latihan. Barulah Latihan dimulai.
---
Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Sudah waktunya pulang. Momo berpamitan pada Minhyuk lalu pergi. "Dahyun, kau tidak pulang?" tanya Minhyuk.
Dahyun yang sedari tadi berdiri di samping nya itu menoleh dan menggeleng.
"Sunbae, boleh aku pulang bersamamu?" tanyanya. Minhyuk menghela napas. "Baiklah, ayo." Minhyuk merangkul Dahyun lalu pergi ke halte bus terdekat.
Minhyuk
Aku merebahkan tubuhku di ranjang. Aku masih memikirkan soal Momo. Aku tau ini bukan kali pertama aku memikirkan soal bagaimana bisa aku jatuh cinta padanya. Yah, tapi cinta datang tanpa diketahui. Perasaan itu muncul begitu saja. Aku tersenyum. Aku ingin bisa lebh dekat dengan Momo dan menjadikannya milikku. Ya, suatu saat nanti. Pasti.
.
TBC
Chap empat bereesss.. disini mulai rada ngacak yaa. maapkan, inspirasi juga agak ngacak ini. wkwk. next? tolong vomen nya, Thx!
KAMU SEDANG MEMBACA
This Heart (MONSTWICE)
Fanfiction[END] Hati yang terlihat kuat, namun nyatanya paling rapuh. Memperjuangkan seseorang yang bahkan tidak tahu hatinya untuk siapa. Yang pasti ia tidak pernah yakin bahwa orang yang diperjuangkannya akan memberinya kesempatan sekedar untuk hinggap di h...