Thirty

297 28 0
                                    

Momo masih tidak berkutat dari tempat tidurnya. Ia masih memeluk lututnya. Air mata itu masih setia jatuh ke pipinya. Setelah melihat orang yang sangat dirindukannya, sekelebat kejadian melewati pikiran nya.

Momen-momen yang tidak ingin diingatnya kembali terbayang layaknya roll film yang terputar kembali.

Tangis itu semakin pecah. Ia benar-benar tidak ingin mengingat itu semua. Tapi ia seolah kembali tenggelam. Tenggelam dalam momen-momen itu. Dari awal ia berkenalan hingga akhirnya ia menyadari pria itu tidak benar-benar mencintainya.

"Momo?"

Momo tidak merespon apapun. Ia tetap pada posisinya. Lalu, ia merasakan seseorang tengah duduk di sisi tempat tidurnya.

"Hey."

Akhirnya Momo mendongak. Ia tidak bisa melihat begitu jelas seseorang yang kini sedang menepuk tangannya.

"Kau baik-baik saja? Kenapa kau menangis lagi?"

Setelah beberapa saat, Momo dapat melihat dengan jelas.

"H-hyungwon?" lirihnya.

Pria itu tersenyum. "Benar, ini aku. Kenapa kau menangis lagi?"
Bukannya menjawab, Momo langsung memeluk pria itu.

"A-ada apa?"

---

Ibu Momo menyimpan dua gelas es sirup di meja ruang tamu. "Sejak tadi, Momo tidak keluar dari kamar nya. Untung ada kau, Hyungwon. Maaf jadi merepotkanmu."

Hyungwon tersenyum.

"Ah tidak apa-apa. Yang penting sekarang Momo sudah keluar kamar."

Sang ibu mengangguk lalu kembali ke ruang tengah.

Momo masih melamun. Matanya sudah sembab. Air mata masih menggenang di kelopak matanya. Ia tidak sesenggukan lagi.

Hyungwon memandang Momo. "Hey, ceritakan padaku. Apa yang terjadi?" tanya Hyungwon.

"A-aku bertemu seseorang." ucap Momo dengan suara seraknya.

"Siapa?"

"M-mantan kekasihku, Jung Hoseok."

Hyungwon terdiam. Sebenarnya ada masalah apa di antara mereka hingga Momo menangis sesenggukan seperti tadi.

"Kalian ada masalah atau bagaimana? Ceritakan pelan-pelan. Barangkali itu akan membuatmu tenang."

"D-dia tidak tulus menyayangiku saat dulu. Dia hanya ingin membuatku senang. Sementara ia tidak ada perasaan apapun padaku. Perasaan ini hanya sepihak. Semua yang dilakukannya itu bohong. Semuanya hanya sandiwara. Aku membencinya tapi entah kenapa aku tidak bisa mengelak bahwa aku masih sempat merindukannya." jelas Momo. Air mata itu jatuh lagi.

Hyungwon terkejut. Momo pasti sangat terpukul dengan kenyataan itu.

"Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku padanya sekarang..." lanjut Momo.

Hyungwon beranjak menuju sofa di samping Momo. Ia kembali memeluk gadis pirang itu.

"Menangislah. Kau masih ingat apa yang selalu aku katakan padamu kan? Kalau kau ingin menangis, kau tahu harus menangis pada siapa." ucap Hyungwon. Ia mengusap pelan kepala Momo.

Tangisan Momo kembali pecah saat itu juga.

---

"Momo?"

Gadis itu mengalihkan pandangan nya pada lelaki yang muncul di pintu. "Ah, kau pulang. Aku sudah masak ramyeon untuk makan malam. Hari ini kita makan bersama ya?"

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang