Twenty One

294 33 0
                                    

Momo terbangun dari tidurnya.

Hanya mimpi. Mimpi yang sangat buruk.

"Momo! oh, kau sudah bangun." Joshua muncul dari balik pintu kamar Momo.

"Ada apa?"

"Cepat siap-siap. Aku antar kau ke sekolahmu hari ini. Bibi bilang kalau kau tidak sekolah juga tidak apa-apa. Toh, besok juga kita akan pergi ke California."

Momo terdiam.

Benar, hari ini hari terakhirnya berada di Seoul. Tapi, kalau tidak sekolah bagaimana dengan Dahyun, Kihyun ataupun Wonho? baiklah, rasa pedulinya agak hilang begitu mengingat Wonho. Tapi, kalau masalahnya dengan Wonho tidak selesai juga, pasti akan terus terpikirkan oleh Momo.

"Tidak! aku ingin sekolah!"

---

"Disini saja?"

"Iya, terima kasih. Nanti aku pulang sendiri saja." ucap Momo.

Momo pun keluar dari Mobil. Ia masuk ke sekolah. Setelah menyimpan tas, tujuan utamanya kali ini adalah menyelesaikan masalahnya dengan Wonho. Ia hanya ingin meminta penjelasan.

Momo menemukan Wonho di rooftop sekolah. Untunglah di tempat seperti ini. Karena tidak akan ada yang terganggu dengan obrolan mereka.

"Wonho."

Lelaki itu menengok.

"Momo?"

Momo menghampirinya.

"Begini, besok aku akan pergi ke California. Dan.. aku ingin menyelesaikan masalahku dengan mu hari ini. Karena kalau tidak, semua ini akan terus teringat di dalam pikiranku." jelas Momo.

"Masalah? Masalah apa?" tanya Wonho.

Dasar bodoh

Momo menghela napas. "Sebenarnya kemarin aku datang ke ruang olahraga untuk menemuimu. Tapi... aku melihatmu dengan Yuju. Aku ingin menemuimu untuk menanyakan soal kau menciumku tempo hari. Tapi, karena suasananya seperti itu, aku merasa seperti orang yang telah salah paham. Bisa kau jelaskan sesuatu disini?"

Wonho membenarkan posisinya berdiri di hadapan Momo.

"Maafkan aku. Sepertinya kau telah mengira bahwa aku menyukaimu. Tidak, bukan itu maksudku. Kau bahkan tau sendiri kan kalau aku menyukai Yuju."

"Lalu apa maksudmu-.."

"Aku belum selesai bicara. Dengarkan dulu. Kau tau aku dekat dengan semua gadis bukan? Dan kau pasti heran kenapa hanya kau yang aku perlakukan berbeda? Aku tau kau menyukaiku. Dan karena itulah aku ingin meresponmu. Aku kasihan padamu. Karena kau tidak pernah direspon oleh Kihyun. Aku sudah menghargai perasaanmu."

Penjelasan Wonho benar-benar membuat Momo ingin menampar wajahnya.

"Kau salah Wonho. Yah, aku memang merasa dihargai. Tapi setelah kau membuatku senang dengan perlakuanmu, kau menjatuhkanku begitu saja! Anggapanku berbeda dengan jalan pikiranmu, Wonho. Aku sudah menaruh harapan terlalu banyak padamu. Dan setelah tau kau membuang semua itu, aku merasa seperti orang bodoh. Hatiku tidak sekuat yang kau pikirkan! Kau seolah sedang mempermainkanku! Kau bertingkah seolah menyukaiku, tapi pada kenyataannya kau tidak begitu. Kau tau apa itu? Kau lelaki munafik! Bodoh!" Air mata itu berhasil jatuh.

"Kau tau? Lebih baik kau diam saja dan tidak perlu meresponku agar aku beranggapan bahwa kau memang tidak menyukaiku. Daripada kau memperlakukanku seperti ini, Tapi pada kenyataannya kau tidak ada perasaan apapun untuk melakukan ini selain hanya sekedar kasihan." Jelas Momo. Wonho terdiam.

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang