Twenty Four

285 35 0
                                    

Momo

Bagaimana aku bisa keluar rumah kalau kakiku sedang seperti ini. Ah, sial sekali. Aku ingin keluar.

Yang benar saja. Ah apa peduliku kalau kaki ku akan bertambah parah.

Tapi, bagaimana dengan Hyungwon? Apa dia akan kecewa kalau aku... ah sudahlah. Sebaiknya aku keluar saja.

---

Aku melihat ke arah seberang rumahku. Tidak ada tanda-tanda Hyungwon yang memperhatikan ku sejauh ini. Aku pergi ke taman saja.

Beberapa orang memperhatikan ku yang sejak tadi berjalan dengan pincang. Rasanya masih sakit. Bagaimana ini.

"Momo?"

Aku menoleh.

"K-kihyun?"

Author

"Apa yang kau lakukan disini? Dan.. ada apa dengan kakimu?" tanya Kihyun.

"Ah aku hanya sedang jalan-jalan saja. Kaki ku? Ini bukan apa-apa. Hanya.. auw.."

Tepat saat Momo ingin melangkahkan kakinya, rasa sakit itu datang.

"Ayo, kubantu." Kihyun merangkul Momo dan membantunya berjalan ke Taman.

---

"Kau ini. Kakimu sedang sakit kenapa pergi keluar?" tanya Kihyun.

"Aku bosan dirumah. Ayah dan ibu ku pergi karena ada urusan mendadak, Joshua juga tidak ikut pulang. Dia ada acara dadakan di kampusnya. Yang benar saja..." jelas Momo.

"Kau sendiri? Tumben kelihatan di luar sekolah?" tanya Momo.

"Hanya ingin menghilangkan rasa stres saja." jawab Kihyun.

"Stres? apa yang terjadi?" tanya Momo. Kihyun terdiam sebentar. Lalu ia mendesah berat.

"Aku putus dengan Tzuyu."

Momo terdiam. Entah dia harus senang atau sedih. Tapi, kalau melihat Kihyun sedang patah hati seperti ini dia tidak tega.

"B-bagaimana bisa? Baru empat hari aku tinggalkan kalian sudah putus? Aish.."

"Dia menuduhku selingkuh." kata Kihyun.
"Baiklah, kurasa ini sudah keterlaluan. Apa dia punya bukti kalau kau selingkuh?" tanya Momo.

"Yah, dia punya. Tapi itu tidak benar sama sekali." jawab Kihyun.

Entah kenapa Momo merasa sangat kesal dengan perlakuan Tzuyu pada sahabatnya. Eh? Sahabat? Yah, sekarang ini Momo sedang menganggap Kihyun sebagai sahabatnya, walau perasaan nya tidak berubah sama sekali.

"Dimana anak itu sekarang." tanya Momo.

"Tzuyu sudah kembali ke Taiwan. Sekarang dia sekolah disana." jawab Kihyun.

"Yang benar saja. Masalah ini belum selesai karena dia tidak tahu kejadian sebenarnya." kata Momo.

"Sudah, tidak apa-apa. Aku juga tidak mau mengingat masalah itu lagi. Jadi, tidak perlu dipikirkan."

Momo tersenyum. Walaupun ia tidak bisa menyatakan perasaannya, setidaknya sekarang ia kembali berteman dengan Kihyun seperti dulu.

"Kihyun hyung!"

Momo dan Kihyun menoleh ke arah yang sama. Ada seorang lelaki berambut hitam yang menghampiri mereka. Dan seorang lagi, Wonho.

"C-changkyun?"

Momo mengenalnya.

Lim Changkyun, tetangga sebelahnya.

"Oh, Hirai Momo?"

Momo mengangguk, mengiyakan bahwa ia benar-benar Momo.

"K-kalian... sejak kapan kalian saling mengenal seperti ini?" tanya Momo.

"Sudah lama sekali. Bahkan sebelum kalian bertemu. Saat itu Changkyun masih di Jeonju, jadi kau tidak tahu." jawab Kihyun.

"Momo." Momo terkejut dengan Wonho yang memanggilnya dengan akrab seperti itu.

"Maafkan aku ya." ucap Wonho. Momo sempat kebingungan. Namun akhirnya dia ingat sesuatu. Soal masalah minggu lalu.

"Ah, tidak apa-apa. Tidak perlu dibahas lagi. Lagipula aku sudah melupakan masalah itu." jelas Momo. Wonho memeluknya dengan erat.

"Terima kasih."

"Omong-omong, kau masih dengan Yuju?" tanya Momo.

"Tentu saja masih. Aku tidak seperti Kihyun."

"Hey!"

"Aku hanya bercanda."

Momo tertawa kecil. Ini suasana yang baru baginya. Ia berkumpul dengan ketiga sahabatnya. Sahabat? Tentu. Kihyun, Wonho dan Changkyun.

Momo pasti bisa menemukan kebahagiaan yang lain dengan mereka bertiga tanpa harus ada perasaan yang terselip di hubungan mereka yang seperti ini.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan bersama?" tanya Changkyun.

Semuanya mengiyakan perkataan Changkyun. Mereka pun pergi ke tempat dimana mereka memarkirkan motor mereka.

Aku senang bisa menemukan suasana yang baru seperti ini. Aku harap ini bisa bertahan lama. Walaupun kini kalian hanya kuanggap sebagai sahabat, tidak lebih dari itu. Aku tidak ingin kehilangan kalian. Perasaan ini muncul kembali. Yah, aku mencintai kalian. Mencintai kalian sebagai sahabatku yang berharga. Tetaplah bersamaku seperti ini. -Hirai Momo

.

.

.

TBC

Maap je late update lagi

Vomen nya juseyo. thx~

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang