Seventeen

313 32 1
                                    

"Lim Changkyun."

Momo mengangguk. "Kau tetangga kami? Kenapa aku baru melihatmu?" tanya Momo.

"Ah itu. Aku dan keluargaku baru saja pulang dari Jeonju." jawab Changkyun.

"Ah ya, aku mengerti. Lalu, kenapa kelihatannya Joshua terlihat sangat dekat denganmu sementara kau baru pulang kemari?" tanya Momo lagi. "Aku dan Changkyun sudah saling kenal dari sosial media." jawab Joshua.

"Aish, jaman sudah canggih." ucap Momo. "Ayo masuk."

---

Momo menyimpan segelas teh hangat di meja ruang tamu untuk Changkyun. "Jadi, kenapa kau pergi ke jeonju?" tanya Joshua.

"Aku dan keluargaku harus menjenguk saudara yang sakit disana, sekaligus menghadiri pernikahan seorang teman." jawab Changkyun.

"Apa kau masih sekolah atau sudah kuliah?" tanya Momo. "Aku masih sekolah tentu saja, Kelas 2 SMA."

"Wah, sama sepertiku ya." ucap Momo.

Changkyun tertawa kecil. "Apa kau punya adik? atau kakak?" tanya Momo. "Aniyo, aku anak tunggal di keluargaku." jawab Changkyun.

"Maaf, ini malah jadi seperti mewawancarai mu." kata Joshua.

"Tidak apa apa."

"Ah ya, kalau kau ingin mengunjungi kami tidak perlu sungkan." ucap Joshua.

"Hey, ini rumahku." sela Momo. "Joshua sebenarnya lahir di California. Dia ini sepupuku yang agak menyebalkan. Dan hari rabu nanti, aku dan keluargaku serta Joshua akan pergi ke California untuk mengunjungi ibunya." jelas Momo.

Changkyun hanya mengangguk mengerti.

"Silakan diminum teh nya."

---

20.00 KST...

Momo terdiam di halaman belakang rumahnya. Ayah dan ibu nya belum pulang juga. Ia masih memikirkan soal yang kemarin terjadi di taman wahana. Wonho menciumnya.

"Kenapa? Bukan kah kau menginginkannya?"

Ucapan Wonho terdengar gila di telinga nya. Seolah ia terpaksa melakukannya.

"Apa Wonho melakukannya karena..."

Momo tidak melanjutkan kata katanya. Ia masih ragu. Tapi, kalau sudah berciuman seperti itu, apa yang harus diragukan?

"Tidak mungkin kan Wonho menyukaiku begitu saja... karena apa dia menyukaiku? Bukan kah dia menyukai.." Momo teringat sesuatu. Dulu, Wonho pernah mengatakan soal seseorang yang disukainya.

"Sebenarnya selama ini aku menyukai seseorang di kelas 2-2. Dia adalah Yuju."

Momo terdiam lagi begitu mengingat hal itu. Yuju.. kali ini saingannya berada di kelas lain.

"Apa Wonho masih menyukainya sampai sekarang? Kalau begitu untuk apa dia menciumku?"

"Momo! Ibu pulang! Lihat ibu membawakan apa untukmu!"

"Iya bu!"

---

Momo

Aku memandang bayanganku di cermin. Dasi sudah rapi, jas sudah, semuanya sudah lengkap. Ini hari senin. Aku harus menjadi murid yang teladan di sekolah. "Momo, sarapannya sudah siap!"

"Iya!"

---

Aku mengayuh sepedaku hingga sampai di sekolah. Setelah sampai, aku memarkirkan sepedaku di tempat biasa. Saat aku hendak berjalan ke lobi. Aku melihat ada segerombolan anak lelaki di tempat parkir motor. Salah satunya... Wonho. Tidak, jangan sampai dia melihatku. Kejadian kemarin terlalu memalukan bahkan untukku. Aku mulai berjalan ke lobi sekolah.

"Momo!"

.

.

.

TBC

Selamat hari ibuu, Author masih ragu ragu buat ide yg begini. Takutnya ntar malah acak acakan hehe. Ayo vomen nya. Thanks~

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang