Twenty Eight

262 31 0
                                    

Hari sekolah dimulai lagi. Momo juga harus kembali ke sekolah setelah liburan empat hari.

"Ibu, aku berangkat dulu!"

Momo pergi keluar rumah. Ia tidak menghiraukan Hyungwon yang sebenarnya sedang memperhatikannya dari sana. Tidak, tentu Momo tidak mau jika harus menjauhinya tanpa alasan.

Hanya saja, pernyataan Hyungwon yang semalam membuat Momo semakin bingung dan dilema.

Ia tidak ingin membuat Hyungwon jatuh. Ataupun menjadikan nya sebagai pelampiasan. Tidak. Ia masih terjebak di satu hati. Jadi, itu kenapa Momo dibuat semakin bingung oleh Hyungwon.

"Hirai Momo, Aku mencintaimu..."

Di perjalanan, Momo masih memikirkan tentang semalam. Ia deja vu. Apa yang diperkirakannya ternyata terjadi. Ia tidak ingin membuat Hyungwon kecewa. Tapi perasaan nya juga masih bertahan pada satu hati. Ia dilema. Benar-benar dilema.

---

Saat di halte bus, Momo melihat ada Kihyun. Ia senang melihat Kihyun. Tapi, sayangnya dia tidak sendirian. Ada satu gadis di sebelahnya.

Itu Xiao.

Sebenarnya Momo ingin mengurungkan niatnya untuk melanjutkan langkah nya ke halte. Tapi...

"Momo!"

Sial..

Momo berbalik badan dan melihat ke arah Kihyun.

"K-kihyun.."

Momo tersenyum kikuk. Ia pun berjalan menghampiri Kihyun dan Xiao.

"Kau juga mau berangkat sekolah?" tanya Xiao.

Momo mengangguk

"Iya. Sekolahmu satu arah dengan sekolah kami?" tanya Momo.

"Begitulah. Tidak terlalu jauh dari sekolah kalian." jawabnya.

"Bagus kan? Dengan begitu aku bisa mengajak nya pulang bersama nanti." kata Kihyun.

"Ah benar."

Momo terpaksa menjawab begitu. Ia tidak bisa menolak anggapan Kihyun. Bagaimanapun juga sekarang ini ia masih terjebak di hubungan persahabatannya dengan Kihyun. Saat ini ia tidak bisa membuat Kihyun membenci nya. Ia tahu ia masih punya kesempatan. Dan ia juga ingin lebih mempunyai banyak waktu bersama Kihyun sebelum akhirnya ia akan kehilangan Kihyun. Tepatnya sudah dimiliki orang lain. Dan itu akan membuat Momo tidak mempunyai banyak waktu untuk pergi bersama Kihyun.

Momo terus memalingkan pandangannya. Ia tidak mau terlalu lama memandang gadis dan lelaki di sebelahnya kini. Atau hatinya akan benar-benar meledak saat itu juga.

"Ah, bus nya datang."

Momo menengok. Ia harus segera masuk ke bus. Karna kalau tidak, ia tidak akan mendapatkan tempat duduk. Setelah Kihyun dan Xiao masuk ke dalam bus, kini giliran nya. Ia mencari tempat duduk yang kosong. Ada satu yang kosong, di belakang tempat duduk Kihyun dan Xiao. Yah, Kihyun dan Xiao duduk bersebelahan. Tidak ada tempat lain, Momo terpaksa harus duduk di belakang mereka. Sendirian.

Sepanjang perjalanan, Kihyun dan Xiao tidak hentinya mengobrol atau sesekali tertawa. Tentu itu membuat Momo agak risih. Tidak, bukan karena berisik sebenarnya. Tapi karena ia iri dengan Xiao. Gadis itu baru saja mengenal Kihyun, tapi mereka sudah seakrab itu.

Bahkan saat pertama kali Momo bertemu dengan Kihyun, ia tidak seakrab itu dengannya.

---

Sampai di depan gerbang sekolah, Kihyun dan Xiao berpisah. Karena Xiao hanya perlu berjalan untuk sampai di sekolahnya. Momo tidak menghiraukannya sama sekali. Ia langsung berjalan masuk ke sekolah.

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang