Eight

376 49 1
                                    

"Kau.. Hirai Momo kan? Kau menangis? Ada apa?"

Aku masih terdiam menatap matanya. Penglihatanku masih buram karena air mata sialan ini.

"Aku.. aku baik baik saja. Wonho.. l-lepaskan tanganku." jawabku. Aku mengalihkan pandanganku.

Tangannya masih menggenggam tanganku. Dia ini mendengar perkataan ku atau tidak?

"Guys! Latihan basket nya kita lanjutkan nanti sore saja. Aku ada urusan mendadak!"

Sialnya, ia malah menunda latihan nya. Aku tau apa yang ia maksud dengan urusan mendadak itu. Pasti soal aku.

"Momo.. Ceritakan padaku. Apa yang terjadi?" tanya nya.

Aku tidak menjawab pertanyaannya. Jujur aku merasa heran dengan sikapnya yang seperti ini. Tumben sekali ia peduli padaku. Biasanya ia selalu meledekku.

"Wonho.. sudah kubilang, aku baik baik saja."

Author

"Wonho.. sudah kubilang, aku baik baik saja."

Momo mengusap kasar air matanya yang terus keluar. Wonho mengambil handuk kecil nya yang belum sempat ia pakai, lalu memberikan nya pada Momo.
"Aku tahu, pasti sedang terjadi sesuatu. Siapa yang membuatmu menangis?" tanya nya lagi.

Terpaksa Momo harus menuruti Wonho sekarang.

"Baiklah. Aku menyukai Kihyun, sahabatmu itu. Dan... dia.. baru saja.. berpacaran dengan.. Tzuyu, teman sekelasku..." Momo menjelaskan semuanya dengan beberapa jeda.

"Apa? kau menyukai Kihyun? Hahahahaha.." Wonho tertawa cukup keras. Momo yang melihat itu hanya diam sambil menatap Wonho dengan tatapan sinis.

"Benar kan! Kalau aku bercerita denganmu pasti begini jadinya." Momo sempat beranjak dari tempat duduknya namun kembali dicegah oleh Wonho.

"Hey, aku hanya bercanda." Wonho masih tertawa kecil. Momo kembali duduk.

"Sejak kapan kau menyukainya? Kau memang tidak tahu? selama ini Kihyun menyukai Tzuyu. Rumor itu sudah tersebar luas di sekolah." jelas Wonho.

"Aku tahu. Tapi, aku ingin berusaha mendapatkan Kihyun. Walaupun tidak terbalas, setidaknya aku sudah mencoba." kata Momo.

Wonho menghela napas. "Sudahlah, jangan menangis lagi. Lupakan saja perasaanmu padanya. Toh sekarang dia sudah dengan Tzuyu. Masih banyak lelaki yang bisa kau incar di sekolah ini."

Momo terdiam.

Ia memandang kosong ke arah handuk milik Wonho yang ia pakai untuk mengusap air matanya.

"Baiklah, aku ingin ke ruang ganti dulu. Kau juga harus masuk ke kelas kan? Bel sudah berbunyi tadi. Aku pergi ya."

Wonho pun pergi ke ruang ganti, meninggalkan Momo yang masih duduk di tempatnya.

Bolehkah aku menyukaimu, Wonho? Aku tau kau sering meledekku. Tapi kenapa aku harus melihat keburukanmu saja? Sementara aku menyukai sisi baikmu....

.

.

.

TBC

Chap eight beress. uts udah selesaaii.. tapi tetep update nya tiap weekend ato mungkin klo ada waktu luang aja ehe. mohon vomen nya. Thx~

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang