"Awas hyung! Kecoa!"
"Apa?! Dimana?!" teriak Momo.
"Astaga!"
BRUK
--
Momo
DEG
Posisi ini yang membuat jantungku berdetak tidak beraturan.
Tidak mungkin.
Kihyun kini ada di bawahku. Dan aku hanya bisa bertopang pada kedua sisi sofa.
Aku menatapnya. Dia pun menatapku. Di antara kami berdua, tidak ada yang berkedip sama sekali. Sial, kenapa aku tidak bisa menggerakan tubuhku. Seolah aku ingin menatapnya terus seperti ini.
"Hey, mau sampai kapan kalian seperti itu. Kecoa nya sudah pergi."
Aku tersadar. Lalu, aku kembali ke posisi semula. Tapi, ah sial. Tangan kanan ku terpeleset ke sisi sofa.
BRUGH
Sial, aku jatuh tepat di atas Kihyun.
A-astaga, apa yang aku lakukan...
Aku langsung benar-benar duduk dengan posisi semula. Aku yakin wajahku sudah sangat merah.
"Kau baik-baik saja?" kudengar Kihyun bertanya padaku.
Aku hanya mengangguk.
"Benar? Kenapa kau menunduk begitu eoh? Ada apa?" tanyanya lagi.
"T-tidak ada apa-apa. Aku ingin ke kamar mandi dulu." Aku pun pergi ke kamar mandi.
---
Aku memandang wajahku di cermin.
"Apa itu tadi." Aku memegang dadaku. Jantungku sedari tadi tidak bisa berhenti berdetak cepat.
"Momo, kau tidak mungkin menyukai Kihyun untuk kedua kalinya. Jangan momo. Kemungkinan kau yang akan jatuh lagi." aku bicara pada diriku sendiri di depan cermin.
"Momo!"
Aku berbalik badan. Mendengar teriakan Changkyun dari luar sana. "Y-ya?!"
"Cepatlah. Ayo kita makan diluar. Kihyun yang akan mentraktir kita!" serunya lagi.
Aku merapikan rambutku yang sempat aku acak-acak tadi. Lalu keluar dari kamar mandi.
---
"Sebenarnya dalam rangka apa Kihyun mentraktir makan?" tanya ku.
"Dia sedang mendekati seorang gadis. Doakan saja semoga ia mendapatkan gadis itu." jawab Changkyun.
Aku terdiam. Kihyun sedang mendekati seorang gadis? Kenapa rasa sesak ini datang lagi? Ah tidak mungkin. Aku menggeleng kepalaku.
"Ini pesanannya."
pelayan itu menyimpan pesanan kami di meja.
"Omong-omong, Kihyun hyung mengundang gadis itu untuk makan bersama kita." lanjut Changkyun.
"Benarkah?" tanyaku.
"Benar."
Aku terdiam. Sejujurnya aku tidak ingin menyimpan perasaan untuk kedua kalinya pada Kihyun. Tapi, entah kenapa rasanya aneh saja. Kulihat Kihyun datang, ia dari toilet.
"Pesanan nya sudah datang ya. Ayo makan." Kihyun langsung duduk di kursinya.
"Tunggu dulu. Kau tidak mau menunggu gadis itu?" tanya Wonho.
"Ah benar juga." Kihyun kembali meletakkan alat makannya.
Sialnya, aku juga harus menunggu.
"Maaf, apa kalian sudah menunggu lama?"
Kami semua menengok. Aku terkejut, apakah ini gadisnya?
"Tidak. Duduklah. Ayo kita berkenalan." ajak Kihyun.
Gadis itu duduk di sebelah Kihyun. Gadis itu sangat cantik. Bahkan terlalu cantik.
"Perkenalkan, namaku Cheng Xiao."
Gadis ini dari Cina? Sainganku dari Cina? Bahkan ia sangat cantik.
.
.
.
TBC
Akhirnya yg ini udh update lagi. Ayeaaaaa, thx for 1k readers nyaaa. mwah mwah. Vomen yu. Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
This Heart (MONSTWICE)
Fanfiction[END] Hati yang terlihat kuat, namun nyatanya paling rapuh. Memperjuangkan seseorang yang bahkan tidak tahu hatinya untuk siapa. Yang pasti ia tidak pernah yakin bahwa orang yang diperjuangkannya akan memberinya kesempatan sekedar untuk hinggap di h...