Six

403 49 0
                                        

Author

"Hey, kenapa kau menangis?"

Momo menoleh dan mendongak. Ia bisa melihat pria jangkung berambut pirang yang masih berdiri di dekat kursi kosong sebelahnya. Ia pun duduk di sebelah Momo.

"Katakan, kenapa kau menangis hm?" tanya pria itu lagi.

Momo menunduk dan terdiam.

"Ah, maaf. Namaku Hyungwon, Chae Hyungwon." ucapnya lagi. Momo masih menunduk.

"N-namaku.. Hirai Momo.." ucapan Momo masih disertai sebuah isakan.

Hyungwon menyodorkan sebuah sapu tangan putih pada Momo. Momo menengok. Ia melihat sapu tangan putih itu dan Hyungwon secara bergantian.

"Hapus air matamu." ucap Hyungwon.

Momo mengambil sapu tangan itu dan mengusap air matanya.

"Nah, Momo.. bisa kau ceritakan sesuatu?" tanya Hyungwon. Momo masih terdiam.

"Uhm... ini agak meragukan untuk aku ceritakan kurasa. Aku menyukai seorang pria. Tapi dia menyukai gadis lain."

Hyungwon terdiam mencerna perkataan Momo. "Hm, masalah biasa ya."

Momo mengangguk pelan.

"Dia tidak tahu kau menyukainya?" tanya Hyungwon.

Momo menggeleng.

"Aku mengerti bagaimana perasaanmu sekarang." kata Hyungwon.

"Dan.. kupikir aku bukan gadis yang pantas untuknya... hiks.." Momo kembali menangis.

Hyungwon merengkuh tubuh itu. Ia memeluk Momo. Ia tau Momo sedang membutuhkan sandaran saat ini.

Momo tidak peduli siapa yang memeluknya sekarang. Namun ia benar-benar sedang membutuhkan sandaran. Walaupun sandaran itu adalah orang yang baru saja ia kenal. Ia menangis di pelukan Hyungwon. Hingga membuat baju nya basah.

Momo dan Hyungwon turun di halte bus yang sama. Momo masih menunduk. Hyungwon menengok.

"Momo..." ucap Hyungwon.

"Hyungwon.. Maaf. Aku.. membuat bajumu basah."

Hyungwon melihat bagian baju nya yang basah karena air mata Momo.

"Tidak apa-apa." jawab Hyungwon.

Momo menghampiri Hyungwon dan memberikan sapu tangan yang tadi sempat ia pakai.

"Terima kasih, Hyungwon. Padahal kita baru mengenal satu sama lain. Tapi kau sudah sebaik ini padaku. Aku.. berhutang budi padamu." ucap Momo.

Hyungwon tersenyum dan mengambil sapu tangan itu.

"Aku.. pergi dulu."

Momo melangkah pergi. Ia berjalan semakin jauh dari halte bus. Hyungwon melihat kepergiannya.

Momo.. aku ingin kita bertemu lagi nanti.

---

Momo masuk ke dalam rumah. Tidak ada siapapun kecuali kakak sepupu nya, Joshua yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

"Kenapa baru pulang? Ini sudah jam sepuluh malam." kata Joshua tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Bukan urusanmu." balas Momo. Momo langsung pergi ke kamarnya.

"Aish, padahal aku hanya bertanya."

Esoknya...

Momo masuk gerbang sekolahnya. Ia melihat sekeliling.

"Tidak ada hal menarik yang bisa dilihat disini."

Ia melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Di koridor, ia melihat dua orang sedang berbicara.

Lelaki dan perempuan itu.

Ia merasa mengenalnya.

"Apa yang sedang mereka bicarakan?"

Momo melewati mereka dengan tujuan agar bisa mendengar pembicaraan mereka.

Kencan? batin Momo.

Baiklah, itu satu kata yang terdengar dari pembicaraan nya.

"Tidak mungkin."

.

.

TBC

Akhirnya bisa update lagi yeaa. bentar lagi uts dan bener bener bakal sibuk ama kertas pensil dan penghapus. muehehehe. minta vomen nya boleh? thx~

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang