Momo
Aku berjalan menyusuri koridor. Lalu, aku melihat dua orang sedang berbicara.
Lelaki dan perempuan itu. Aku seperti mengenalnya.Itu..
Kihyun dan Tzuyu.
Karena aku penasaran, aku berjalan melewati mereka dengan tujuan ingin mendengar pembicaraan mereka. Aku berhenti melangkah beberapa meter dari mereka begitu mendengar satu kata yang tidak pernah ingin aku dengar dari mulut mereka.
Kencan? batinku. Siapa yang baru saja mengatakan itu? Kihyun?
"Tidak mungkin."
Aku berlari menuju kelas. Aku ingin tau ada hubungan apa di antara mereka?
Di kelas, aku terdiam memikirkan apa sebenarnya yang mereka bicarakan tadi. Dari tempatku, aku melihat Kihyun yang sepertinya sedang asik mengobrol dengan Tzuyu.
"Momo." Aku mendongak dan mendapatkan Mina yang berdiri di samping mejaku.
"Mina? Ada apa?" tanyaku. Bukannya menjawab, Mina malah duduk di sebelahku.
Yah, dia teman sebangku ku.
"Bukankah harusnya aku yang bertanya? Kau terus memperhatikan Kihyun sejak tadi. Tidak puas hampir seminggu ini kau memperhatikannya? Apa matamu tidak lelah?"
Baiklah, pertanyaan Mina agak konyol tapi masuk akal.
Aku menghela napas.
"Mina.. apa kau tau ada hubungan apa di antara Kihyun dan Tzuyu?" tanyaku sambil menopangkan kepalaku di tangan yang kulipat di meja.
"Huh? kau tidak tau?"
Aku menoleh dengan ekspresi bingung. Tau apa? Apa memang ada sesuatu?
"Hey, Kihyun dan Tzuyu itu sudah berpacaran. Ku lihat di sosial media, Tzuyu mengunggah fotonya bersama Kihyun semalam."
DEG
Jantungku terasa berhenti berdetak. Jadi, semalam Kihyun bukan hanya sekedar ingin belajar bersama Tzuyu?
Dan... Argh. Rasanya ada yang menusuk jantungku.
Sakit sekali.
Aku terpaku di bangku ku. Jadi benar saja apa yang aku pikirkan. Buku catatan sains ku telah menjadi saksi bisu dari kejadian itu.
"Momo.. Kau ingin ikut ke kantin?" tanya Mina.
Namun aku tidak menghiraukannya. Aku menenggelamkan wajahku di tangan yang kulipat di meja. Ini terlalu sakit untuk ku dengar.
Pembicaraan Kihyun dan Tzuyu yang terdengar begitu jelas... aku tidak sanggup mendengarnya.
Aku memutuskan untuk pergi dari kelas.
Kini aku duduk sendirian di ruang olahraga. Tepatnya di sisi lapangan. Aku menunduk. Yah, sejak tadi air mata ini tidak mau berhenti. Aku tau ada yang sedang bermain basket di lapangan. Tapi aku tidak peduli. Mereka tidak mungkin memperhatikan ku kan?
Beberapa detik kemudian, aku melihat ada sebuah bola basket yang menggelinding ke arahku. Aku tetap tidak menghiraukannya. Bahkan jika saja ada orang yang ingin mengambil bola itu, aku bisa menghindar ataupun pergi kan? Lagipula orang itu bisa saja hanya mengambil bolanya, bukan melihat ke arahku.
Saat ada tangan yang ingin meraih bola basket itu, aku berdiri dan melangkah ke arah pintu. Namun, ada tangan yang mencegahku.
Tangan itu menggenggam tanganku. Aku menoleh.
Tidak peduli dia akan melihatku dengan mata sembab yang seperti ini. Satu hal saja yang ingin kutanyakan. Kenapa dia mencegahku?
"Kau.. Hirai Momo kan? Kau menangis? Ada apa?"
.
.
.
TBC
Chap seven beres yaayy.. sebenernya ini diketik pas lagi masa masa uts hehe. Doain moga uts besok yang terakhir lancar ya trims~ Vomen nya boleh kali bhak

KAMU SEDANG MEMBACA
This Heart (MONSTWICE)
Fanfiction[END] Hati yang terlihat kuat, namun nyatanya paling rapuh. Memperjuangkan seseorang yang bahkan tidak tahu hatinya untuk siapa. Yang pasti ia tidak pernah yakin bahwa orang yang diperjuangkannya akan memberinya kesempatan sekedar untuk hinggap di h...