Thirty Two

314 28 0
                                    

Chu~

Tubuh Momo terasa membeku. Ia tidak bisa memerintahkan tubuhnya untuk bergerak. Hyungwon melakukan nya lagi. Tautan itu masih bertahan. Dan Momo masih belum bisa beranjak dari perasaan terkejutnya.

Setelah dirasa cukup lama, Hyungwon melepas tautan bibirnya.

"Maaf, aku... Ah itu reflek." ucapnya.

Momo masih terdiam. Ia berusaha mengambil kesadaran nya.

"T-tidak apa-apa.." semburat merah itu muncul di wajahnya.

"A-aku duluan!"

Ia pun pergi dan berlari meninggalkan Hyungwon.

---

Momo melangkahkan kaki nya untuk masuk ke dalam kafe. Tempat dimana dia akan makan malam bersama dengan teman-teman nya.

"Changkyun? Kemana Kihyun? Kupikir kau sedang bersamanya." Momo langsung duduk di kursi yang sudah disediakan itu.

"Memang. Dan sekarang dia sedang pergi ke toilet." jawab Changkyun dengan santainya.

"Wonho? Belum datang?"

Changkyun menggeleng.

"Dia benar-benar akan datang dengan Yuju?" tanya Momo. "Sepertinya begitu. Kalau saja ia datang sendiri, tidak akan sampai selama ini."

"Kalian sudah pesan sesuatu?"

"Belum."

Momo menghela nafas. Ia memainkan ponselnya. Tidak lama, saat Momo mendongak. Kihyun datang menghampiri meja.

"Wonho masih belum datang?" tanya nya.

"Belum." jawab Changkyun. "Aish, anak itu. Sudahlah, kita pesan duluan saja."

Tepat saat Kihyun hendak memanggil pelayan, seorang gadis dan seorang lelaki datang mendekatinya. "Hey, kalian ini kemana saja. Kenapa lama sekali." tutur Kihyun.

Lelaki itu hanya tertawa kecil tanpa merasa bersalah. "Tadi, aku mengantarkan Yuju ke toko buku dulu. Dia bilang untuk pelajaran besok."

Si gadis berambut hitam panjang itu hanya tertawa. "Maaf, membuat kalian lama menunggu." ucapnya.

Lelaki dan gadis yang notabene nya adalah sepasang kekasih bermarga Shin dan Choi itu duduk di kursi yang sudah disediakan.

Momo tersenyum. "Kalian romantis juga ya." ucapnya.

Yuju hanya menunduk malu. "Ah, biasa saja."

Wonho merangkul gadisnya itu dan tertawa. "Memang kami kelihatan seperti itu ya?"

Momo mengangguk cepat. "Yuju, lihat aku." Yuju menoleh pada Wonho. Disanalah tatapan mereka berdua bertemu. Wajah keduanya semakin dekat.

"Hey, hentikan. Ini tempat umum." Kihyun menengahi Yuju dan Wonho yang hendak berciuman tadi. "Kalau begini terus, kapan kita makan nya bodoh. Sudahlah, aku saja yang pesan. Tidak usah protes dengan menu yang kupesan nanti." Kihyun memperingatkan sambil mengacungkan jari telunjuk nya. Lalu ia pergi ke tempat pemesanan.

"Lihatlah, kalian membuat Kihyun jengkel. Aku jadi tidak bisa memesan tenderloin kesukaanku." kata Momo.

"Biarkan saja, Momo. Setidaknya kita harus mencoba menu yang sama. Solidaritas." ucap Changkyun lalu merangkul bahu Momo.

---

Gadis bersurai hitam itu berjalan sendirian di trotoar kota. Ia sudah terlalu lelah malam ini. Setelah makan bersama teman-teman nya, ia memutuskan untuk pulang dan tidur.

This Heart (MONSTWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang