Seminggu sebelum pernikahan, shannon telah melewati masa masa yang super sulit. Diet ketat, belajar tentang upacara adat, belajar ini dan itu dan serba serbi tentang istana. Untugnya, dia orang cepat menangkap sesuatu, jadi ia belajar dengan mudah. Shannon berada di kamarnya yang berada persis di depan kamar dean. Kamarnya sangat luas, tempat tidur double bed, ada meja belajarnya, ada komputer, ada rak buku, ada gitar shannon tentunya dan masih banyak lagi.
"Shannon??" Panggil seseorang, shannon menengok ke arah orang itu. Seorang perempuan yang masih umur dua puluh lebih, namun tidak lebih dari dua puluh lima, menghampirinya. Shannon tersenyum kearah orang itu.
"Mungkin kau bingung, tapi aku tamia diandra thang cici dari dean" ucap diandra
"Halo ci" ucap shannon, sedikit awkward memang.
"Kamu harus sabar ya ngehadepin dean, dia emang anaknya begitu. Nanti cici bakal bantuin ingetin kok sama dia" ucap diandra, shannon mengangguk. Banyak sekali yang ingin ia bicarakan sebenarnya, tapi kakak santi, alias pengawalnya sudah memanggilnya. Besok adalah hari besar, shannon bersiap untuk pulang. Diperjalanan, shannon menghadap jendela.
"Kak, apakah hari ini terkahir aku boleh keluar sembarangan?" Tanya shannon kepada santi
"tidak calon putri, dalam tradisi keluarga anda masih di perbolehkan bertemu dengan keluarga anda dan juga berpergian keluarg negri atau keluar kota" ucap santi. Shannon mengangguk.
Saat sampai dirumah, ia langsung berlari kedalam dan mencari mamanya. Shannon berjalan menuju kamar mamanya dan langsung memeluk mamanya.
"Aduh shane, kamu jadi kurus banget. Turun berapa kilo kamu dalam seminggu??" Tanya mama
"tiga kilo?? Tiap hari belajar, olahraga, belajar olahraga. Aku jadi kurus deh" ucap shannon.
"Anak mama besok nikah, kamu udah siap belum??" Tanya mama, shannon terdiam. Ya, besok adalah hari pernikahannya dengan dean. Rasanya, ia masih belum bisa melepas masa lajanganya. Masa seharusnya ia masih bebas bersama teman temannya. Shannon mengangguk dengan terpaksa, kemudian ia berjalan menuju kamarnya.
"Halo"
"halo"
"shane, ini papa""
"Kenap pa?"
"Besok papa pasti ada di pernikahan kamu, kata mama kamu ketemuan langsung di rumah aja. Besok pagi acara mulai dari rumah kan??"
"Iya"
"Papa tahu kamu masih benci sama papa, tapi besok hari pernikahan kamu. Jadi, papa harus dateng shane"
"Asal jangan bawa si istri gila papa, aku mohon. Jadikan hari pernikahan aku terbahagia pa"
"Tapi dia istri papa"
"Tapi ini acara aku, dan dia gak berarti apa apa buat aku. Aku tau papa bandingin dengan papa tiri aku, tapi papa tiri aku bahkan ngebiayain aku. Jadi dia berhak berada di pernikahan aku"
"oke, papa nurut sama shane. Nanti malem papa dateng kerumah"Shannon menutup telpon, dia menatap langit langit kamarnya. Pasti, besok semua orang yang dekat dengannya akan datang. Termasuk dengan sahabat sahabatnya yang akan datang, karena shannon meminda kepada kerajaan.
"Ci.." Panggil rowland, shannon menengok ke arah rowland dan tersenyum. Rowland duduk di tepi ranjang shannon.
"Cici besok harus cakep ya, buat gue bangga kalau gue punya cici cakep" ucap rowland. Shannon pun tersenyum dan mengelus kepala adiknua.
"Dan, jangan punya anak cepet cepet ya ci. Gue gak mau punya keponakan di usia muda" ucap rowland
"kurang ajar!!" Ucap shannon sambil mengetuk kepala adiknya, mereka berdua tertawa.
"Rumah sepi gak ada lu ci, gak ada yang ketawa karena nonton drama, gak ada yang nyanyi nyanyi korea yang cuma lu yang ngerti, gak ada yang kayak orang tolol lah" ucap rowland, shannon ingin tertawa dan menangis di waktu yang bersamaan. Adiknya jarang sekali berbicara seperti itu, yang akhirnya membuat shannon sedih juga mendengarnya.
"Lu mah jahat!! Buat cici lu nangis aja" ucap shannon, air matanya terjatuh. Ia terharu mendengar ucapan adiknya barusan.
"Sering sering main ya ci kerumah. Jangan lupa sama kita" ucpa rowland
"lu kira gue bukan anak emak lagi, gue masih anak emak kelesss" ucap shannon, mereka berdua tertawa.
"Entar malem papa dateng, papa udah telpon cici kan??" Tanya rowland, shannon mengangguk. Mereka berdua pun saling curhat satu sama lain, mungkin mereka akan jarang dapat waktu seperti ini lagi kedepannya. Rasanya, shannon sangat susah untuk melepas masa lajangnya, ia masih ingin nongkrong dengan temannya, curhat dengan adiknya, dengar celotehan mamanya dan papa tirinya, nonton korea, bolos waktu kuliah dan lainnya. Tapi, sekarang dia harus bersikap anggun, karena soon dia akan menjadi first lady of indonesiaMalam hari tiba, shannon dan rowland keluar dari rumah karena akan bertemu dengan papanya. Rencana papanya akan menginap di hotel dekat rumah mereka, jadi mereka sedang bertemu saat ini. Saat mobil papanya datang, shannon dan rowland masuk ke dalam mobil. Senyum papanya mengembang saat melihat mereka berdua. Shannon duduk disebelah papanya dan memeluk papanya.
Sebenci bencinya shannon atas apa yang dilakukan oleh papanya, shannon tetap saja sayang sama papanya. Saat melihat senyum papanya yang lebar saat bertemu mereka tadi, rasanya luka di hatinya hilang sementara. Shannon menangis di pelukan papanya, jujur saja ia sangat rindu dengan papanya. Tapi, terkadang rasa egoisnya mengalahkan rasa rindunya. Mungkin, karena saat ini mereka bertatap muka, membuat egonya hilang sementara.
"Shane, maaf ya kalau selama ini papa gak datengin shane" ucap papa, shannon mengangguk dipelukan papanya sambil menangis.
"Dengerin papa shane, kamu berhenti nangis. Dan kamu harus jadi istri yang baik buat suami kamu, dan juga ibu yang baik buat calon anak anak kamu. Kamu harus menyokong suami kamu dengan penuh cinta.. Kamu ngerti shane??" Tanya papa, dalam isakannya shannon mengangguk. Bahkan, rowland pun ikut menangis melihat kakaknya menangis.
"Kamu udah gede, terakhir kapan papa ketemu kamu?? Dan kamu jauh kurusan daripada yang dulu" ucap papanya, shannon hanya mengangguk. Ia tidak bisa memberhentikan air matanya, seperti air matanya turun tanpa izin dari shannon.
"Kamu masuk gih, istirahat. Besok harus cantik ya my little princess" ucap papanya, kemudian rowland dan shannon turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Papanya kembali ke hotelnya, tangisan shannon berhenti. Kini, ia memeluk mamanya dan menangis di pelukan mamanua.
"Cici jangan nangis, kamu beosk jelek loh" ucap papa, shannon tertawa sambil menangis di pelukan mamanya. Dan kini, sesuai tradisi sebelum nikah, papa dan mamanya duduk disofa dan shannon harus bersujud didepan orang tuanya seraya mengucapkan terimakasih. Begitu pula di kerajaan, dean juga tengah bersujud kepad orang tua dan neneknya saat ini. Dean juga menangis. Mereka mungkin sedih karena akan melepas masa lajang, namun memang entah kenapa ada suatu rasa sedih yang mendalam saat sujud di kaki orang tua.
"Dean, walaupun kamu udah nikah dan dengan orang yang mungkin kamu tidak suka, kamu harus berjanji menjaga dia" ucap papanya, dena mengangguk dan menutup mukanya karena ia menangis.Kembali ke shannon, ia sudah bersujud didepan orang tuanya. Walaupun papanya adalah papa tiri, tapi jasa papanya selama ini sangat besar. Dalam membiayai, memberi pelajaran hidup dan lainnya.
"Shane..ma.. Mau ucapun terimakaish.. Sama papa.. Walaupun.. Papa bukan orang tua asli shane.. Banyak yang papa kasih ke shane dan.. Shane gak bisa bales... Maaf kalau selama ini shane kurang ajar atau badung.. Untuk mama.. Terimakasih udah lahirin shane.. Terimakasih udah besarin shane, terimakasih buat semua yang mama lakukan. Mama orang terkuat yang pernah shane lihat.. Aku sayang kalian" ucap shannon kemudian memeluk kedua orang tuanya, ia sedih sejujurnya karena tidak ada papa kandungnya disitu. Karena, mamanya benar benar tidak mau bertemu, kecuali besok karena merupakan hari benar benar penting.
Selesai shannon melakukan itu, dia memeluk adiknya. Biasa dia membenci memeluk adiknya, tapi entah kenapa ia merasa sangat ingin memeluk adiknya pada saat itu.
"jangan badung lu ya, jaga mama sama papa. Awas lu badung, cici tonjok" ucap shannon saat memeluk adiknya. Setelah memeluk adiknya, shannon menuju ke kamarnya dan menidurkan badannya di kasur. Rasanya, ia tidak ingin hari ini lewat. Besok, semua akan berubah. Seratus persen berubah dari hari ini.1240 word
Apa yang akan terjadi besok ya?? Hohohohoh, jangan lupa vote, comment and follow
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Love Story
Romance[ C O M P L E T E ] +Rochealine's first story+ Kisah cinta itu, tidak semuanya berawal indah. Tapi, yang berawal dengan sedih, bukan berarti berakhir dengan sedih. Percintaan pangeran dan putri kerajaan terutama, yang paling disorot oleh massa. Sela...