Tiga puluh dua : pergi ke jepang!

4.3K 166 0
                                    

Pukul lima pagi, shannon sudah ada di dalam pesawat, dengan ear phone dan masker yang ada di mukanya. Pesawat sudah take off sejak sepuluh menit lalu, ia sangat menunggu sarapan psgi karena perutnay sangst keroncongan saat ini.

"Waduh.. Apakah.. Anda putri shannon?" Tanya seseroang, shannon pun menengok dan tersenyum kepada orang yang berbicara bahasa indonesia tersebut.

"Senang bertemu dengan anda" ucap shannon, ia kembali merasa asing dengan panggilan putri shannon sejujurnya. Sudah dua tahun, penyamaran sangat sanagt berhasil.

"Apapun yang anda lihat, tolong jangan kasih tau satupun orang di indonesia saat ini ya. Saya mohon, saya bergantung pada anda" ucap shannon, orang itu mengangguk kemudian berjalan melewati shannon.

Sesampainya di jepang, setelah empat jam tiga puluh lima menit dari shanghai menuju tokyo, akhirnya shannon sampai di jepang. Udara di jepang, sedikit lebih dingin ketimbang di fuzhou. Shannon menarik kopernya, kini ia harus naik kereta menuju shinagawa. Agak repot sejujurnya, dengan koper besar tersebut dan harus naik kereta. Untung saja, kereta sepi jadi ia bisa menaruh tas dengan bebas.

"Aku ingin delapan onigiri, rasa salmon dan original" ucap shannon. Di kereta jepang, ada yang menjual makanan ringan secara berkeliling. Dan itu semua dari perusahaan kereta, jadi kita bisa memakan cemilan di dalam kereta. Shannon melihat ke luar jendela, semua jalanan benar benar putih.

"Ini kembaliannya, apakah anda putri dari indonesia?" Tanya penjual makanan di kereta, seorang laki laki yang kira kira masih sepantaran dengannya. Shannon hanya tersenyum, kemudian si penjual makanan tersebut pergi dan shannon kembali menatap ke luar jendela.

Setelah sembilan belas menit, ia pun keluar dari kereta dan harus melanjutkan kereta menuju stasiun mishima dimana ia harus naik kereta selama empat puluh lima menit, kurang lebih. Kali ini, yan naik kereta lebih banyk. Jadi, ia tidak mendapatkan tempat duduk. Mau tidak mau, ia harus berdiri.

"Apakah itu putri dari indonesia itu?" Bisik banyak orang, menggunakan bahasa jepang. Dan shannon mengerti tentang apa yang mereka bicarakan, tapi ia memutar lagu sedikit lebih kencang dan menaikkan masker yang ia kenakan, lalu menutup kepalanya dengan hoodie yang ada di jaketnya.

Untungnya, di stasiun banyak yang turun, jadi shannon bisa berpergian dengan aman. Dan juga, kini ia mendapatkan tempat duduk. Jam sudah menunjukan pukul dua belas siang, mungkin ia tidak bisa menikmati udara pagi buta yang ada di gunung fuji, ia harus menunggu sampai besok pagi.

"Masih kira kira smpat puluh menit kali ya gue sampe.. Anjirr gue gak sabar" ucap shannon, ia memutuskan untuk membaca buku agar rasa bosannya ternetralisir.

Sesampainya di stasiun Mishima, ia pun mencari alternatif kendaraan lain untuk mencapai gunung fuji. Karena biaya taksi di jepang, tidak semurah di jakarta. Dan, dari stasiun mishima ke gunung fuji berjarak 69.6 kilometer dan itu tidak dekat.

"Duh.. Gue naik apa ya.. Naik taxi mahal banget lagi.." Ucap shannon, ia duduk di sebuah kursi yang masih berada di dalam stasiun. Shannon pun punya ide, ia akhirnya menulis sesuatu di dalam sebuah kertas dengan menggunakan bahasa jepang tentunya.

"Apakah anda ingin pergi menuju gunung fuji??" Tanya seorang perempuan di usia penghujung tiga puluh tahunan, tapi mukanya sangat awet muda.

"Ya, apakah saya bisa ikut dengan anda?" Tanya shannon. Shannon melakukan sebuah hal gila, yaitu dengan menuliskan "butuh tumpangan untuk ke gunung fuji" dalam bahasa jepang, dengan tulisan sanagt besar. Untungnya, ada perempuan baik hati itu dan shannon mendapat tumpangan pada akhirnya.

Setelah memasukan semua barang barangnya ke dalam tas, shannon akhirnya masuk ke dalam mobil itu dan duduk di sebelah wanita yang membawa anaknya itu. Mereka berbincang banyak saat itu, shannon agak merasa sedikit canggung sih. Entah kenapa.

"Berapa usiamu?" Tanya wanita yang bernama naomi itu

"Aku.. Dua puluh empat" jawab shannon

"Aku hanya beritahu kepada mu.. Jika hati hati lah dalam mencari suami, suami ku yang awalnya bermanis di depan ku, akhirnya ternyata dia menusuk dari belakang. Itu rasanya sangat sakit. Dia selingkuh, dia bahkan punya anak dari selingkuhhannya itu. Oleh karena itu, jujur saja aku sedang kabur ke fuji untuk menghindari semua masalh itu" ucap naomi, shannon tersenyum mendengar cerita wanita itu.

"Terkadang aku jadi takut dengan pernikahan" ucap shannon, ia berbohong kepada orang itu. Padahal dalam hati, ia sangat ingin berbagi sekali dengan orang itu.

"Lalu, jika misalnya nanti suami ku selingkuh. Namun, akhirnya dia menyesal dan minta maaf, apa yang harus aku lakukan?" Tanya shannon, "walau gue tau, dia gak akan minta maaf sama gue"

"Kita sebagai perempuan, aku rasa jangan terlalu bodoh.. Cari bukti apakah dia benar benar berubah, pokoknya jangan termakan ucapan laki laki deh" ucsp naomi

"Ma, sudah cukup berbicara tentang papa.." Ucap anak berusia delapan tahun, yang duduk di belakang.

"Kau tidak tahu tentang papa mu.. Dia hanya membuat hidup kita menderita yumi" ucap naomi, shannon pun hanya bisa diam.

Setelah sampai, shannon pun turun dengan barang barangnya dan mengucapkan terimakasih. Mereka menginap di tempat yang berbeda dari shannon, shannon menginap di sebuah resort yang sangat bernuansa jepang dengan kayu kayunya. Ia masuk dan check in ulang ke resepsionis penginapan tersebut. Shannon mendapatkan kunci, dan ia langsung mencari kamar yang ia dapatkan tersebut. Tidak ada lantai dua dan seterusnya, hanya bangunan besar dan memanjang dan isinya delapan belas rumah. Masing masing rumah, ada tiga kamar besar, satu dapur, satu kolam air panas, kamar mandi, ruang tamu dan satu kamar yang berukuran tidak terlalu besar dan letaknya di atas dan di atas hanya ada ruangan tersebut. Jadi, tangga itu difungsikan untuk menuju satu ruangan tersebut.

"Ah, tidur disini aja deh" ucsp shannon, ia pun membawa barang barangnya ke loteng yang hangat itu. Kemudian, ia mengganti baju dengan kimono khas jepang yang disediakan langsung dari penginapan tersebut. Udara sudah dua derajat celcius diluar sana, shannon pun turun dan menyeduh teh hangat sambil melihat lihat handphonennya. Ia mendadak terdiam melihat sebuah foto di gallery handphonennya.

"Halo!"

"Ngapa?"

"Lu udah sampe di jepang?"

"Gue udah di hotel yang di gunung fuji.. Keren lohh gunung fuji"

"Jangan spoiler ya.. Awas kau.. Kita berangkat jam enam sore. Jadi.. Sampe jam empat pagi"

"Lu pada pesen rumah berapa sih dihotel ini?"

"Satu doang weh, jadi katanya kita disitu sampe jam dua belas, habis itu kita ke tokyo langsung. Dan, besok kita ketemuan di cable car kaki gunung fuji ya..

"Ohhh yaudah"

"Okayy bye"

1021 words
As usual, vote and comment ya.

Royal Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang