Valentine edition of Royal love story
Sore yang membosankan.
Aku tidak tahu, harus ngapain saat ini. Sejak tadi pagi, dean gak tahu kemana dan semua orang tidak kelihatan.
Akhrinya, aku mandi, dan menggunakan baju. Rok span berwarna hitam, dan juga kemeja tipis berwarna pink dan panjang. Kemudian, aku menggunakan sepatu heels ku. Dan juga, merapikan rambut ku sedikit.
Aku membuka pintu.
Hah?
Ada sebuah kotak, berwarna pink mengkilat di depan kamar. Aku langsung berjongkong dan melihat isi kotak tersebut.
Mawar berjumlah delapan, dan dua batang coklat. Aku tersenyum, dan mengambil dua coklat tersebut. Kemudian, aku menaruh kotak tersebut di dalam kamar.
Setelah itu, aku keluar dari kamar dan hendak berjalan ke ruang keluarga.
"Selamat sore putri, ini buat putri" ucap kak santi, aku tersenyum. Dia memberikan sebatang mawar merah kepada ku.
"Hari ini ada jadwal apa?"
"Kosong putri" ucap kak santi.
"Lah? Bukannya kemarin kata kakak ada?"
"Putri di minta untuk istirahat" ucap kak santi, aku menagngguk. Lah? Aku kan tidak sakit atau semacamnya. Kenapa, aku diminta untuk istirahat ya?
"Kak, ini pada kemana?"
"Hari ini tidak usputri. Karena, papa raja dan mama ratu akan pergi dinner. Raja dan ratu akan pergi ke bali untuk valentine. Putri diandra akan ke restauran juga" ucap kak santi
"Dean kemana?"
"Ada pekerjaan mendadak di luar negri, putri" ucap kak santi
"Berarti, valentine kelabu dong diriku. Astaga"
Padahal, aku berharap valentine tahuun ini setidaknya dinner. Dinner di istana saja sudah senang, tapi dia malah ada kerjaan di luar negri. Begini lah, resikonya menjadi istri pangeran.
Aku jadinya, kembali ke kamar dan nonton. Kapan lagi kan, aku gak ada jadwal dan bisa nonton drama korea sepuasnya.
Jam menunjukan pukul setengah enam malam.
Artinya, aku sudah nonton drama selama satu setengah jam? Gilak!
Menonton drama korea, membuat valentine kelabu ini semakin nyesek.
"DEANNNN LU KEMANA SIH HERAN!" Teriak ku, kemudian aku mengacak rambut ku dengan frustasi. Well, walaupun usiaku sudah dua puluh dua tahun tapi tetap saja aku sering mendadak teriak. Tapi, tentu saja di saat yang tepat dan sedang sendiri ya.
"Ada apa putri?" Tanya kak santi, yang tiba tiba masuk ke dalam kamar. Aku langsung kaget, dan berdiri.
"Gak kak, aku gak manggil kakak" ucap ku, kemudian aku menyengir sambil menggaruk kepala ku yang tidak gatal.
"Putri, di harapkan ganti baju dan menggunakan makeup" ucap kak santi
"untuk?"
"bukan tempat saya untuk berbicara, jadi tolong segera ganti baju" ucap kak santi, kemudian ia memberikan sebuah dress bulu bulu, berwarna pink dan panjang.
Entah kenapa, aku langsung menurut saja saat diminta untuk berganti baju. Kemudian, team makeup langsung merias wajahku. Astaga, ini tuh ada apa sih?
Setelah selesai, aku langsung di bawa ke mobil dan mobil itu membawa ku ke sebuah tempat. Entah, aku juga tidak tahu kemana mobil itu akan membawa ku. Yang pasti, menuju ke arah thamrin dan sekitarnya ya lah.
Sebuah restoran, yang aku tahu merupakan restoran paling mahal di jakarta, disitu kami berhenti. Kemudian, aku di bawa ke dalam gedung tersebut. Banyak sekali, orang yang memfoto ku, jadi aku harus tersenyum.
Bisa di bilang, aku sudah terbaisa dengan di foto oleh banyak orang.
"Kita ini mau ngapain ya?" Tanya ku, kepada pelayan restoran itu. Dia hanya tersenyum, dan melihat lurus kedepan.
Kami sampai di lantai paling atas. Orang orang disitu, langsung berdiri dan tersenyum ke arah ku. Ada sebuah red carpet, yang bisa kulihat di ujungnya ada meja bundar dan lilin. Namun, aku tidak tahu siapa orang yang ada disitu.
"Putri, silahkan berjalan mengikuti jalur red carpet" ucap salah satu dari mereka, aku tersenyum dan langsung berjalan.
Alunan musik klasik, dari pemain musik terdengar saat aku mulai berjalan. Mereka berjalan di belakang ku, seolah menuntun ku. Aku sebetulnya bingung.
Semakin mendekat, aku bisa melihat siapa orang yang sedang duduk membelakangi ku itu. Aku tersenyum, dan berjalan semakin cepat ke arah meja tersebut.
Dean!
Dia berbalik badan, dan aku senyum senyum saat ini. Dia menarik bangku, dan membiarkan aku untuk duduk di kursi tersebut. Lalu, dia juga duduk di kursi yang tadi ia duduki.
"Lu nyogok kak santi berapa, sampe dia bilang lu ke luar negri" ucap ku, dean tersenyum. Kalian harus tahu, betapa tampannya dean saat ini.
"Apa susahnya minta tolong?" Ucap dean, aku cembetut. Dean mengusap rambutku.
"Happy valentine, sweetheart" ucap dean, aku tersenyum mendadak. Kenapa dia jadi romantis begini sih? Jantung ku, masih terasa gugup ketika dia melakukan hal hal romantis kepada ku.
"Happy valentine too, baby" ucap ku.
Setelah itu kami makan, dan sambil membicarakan banyak hal. Ya, seperti rencana masa depan, bisa di bilang?
"gue mau anak" ucap dean mendadak, aku tersedak saat dean berbicara seperti itu. Gila! Udah mikirin tentang anak aja? Sinting dia!
"Dean, minimal usianya itu dua puluh dua. Gue masih dua puluh dua, dan elu dua puluh tiga. So, jangan gila okay" ucap ku
"gue mau nya sekarang" ucap dean, aku terdiam saat ini.
"Gak lah, kalau lu mau baru gue bisa" ucap dean, aku mengangkat kepala ku dan langsung bernafas lega pada saat ini.
Kemudian, dean mendadak memberikan ku bucket bunga. Dan itu, benar benar banyak sekali isi bunganya.
"Thankyouuuu" ucap ku, dean hanya tersenyum kepada ku. Aku menghitung jumlah mawar tersebut. Sejumlah usiaku!
"Lu pengen kan, mawar yang sejumlah usia lu?" Tanya dean, aku mengangguk dan saat ini aku benar benar ingin menangis. Demi tuhan.
Aku merasa menjadi perempuan paling bahagia, pada saat ini.
Selesai makan, meja tersebut langsung di bersihkan. Sementara, dean mendadak memeluk ku dari belakang. Aku tersenyum, dan mengelus tangannya. Ia menaruh dagunya, di pundak ku.
Mendadak, dean menaruh headset di kuping ku dan dia juga menggunakannya. Dan mendadak, ada sebuah helikopter datang kearah kami. Aku langsung menoleh ke atws, dan menoleh kepada dean.
"Itu kenapa ada helikopter?"
"Lu juga mau helikopter date keliling jakarta kan?" Tanya dean, kemudian menarikku untuk masuk ke dalam helikopter tersebut. Dan, berangkat lah kami keliling jakarta. Aku sebetulnya ahak takut ketinggian, namun jakarta di malam hari itu keren.
"Jakarta emang keren, kesannya romantis gimana gitu"
Aku menoleh kepada dean. Dia merangkul ku, dan aku menyender kepadanya. Aku mengelus mukanya, dan dia tersenyum kepada ku.
Dean mendadak menarik wajahku, dan mencium ku sebentar dan melumat bibir ku. Aku diam saja, aku sudah setengah terbiasa dengan ciuman ciuman dean. Ciuman dean itu, membuat aku benar benar merasa rileks.
Well, happy valentine day guys. Semoga hari valentine kalian menyenangkan, tidak seperti saya kelabu. #apasih.
Cerita ini di buat di tengah kegabutan diriku, jadi maaf kalau aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Love Story
Roman d'amour[ C O M P L E T E ] +Rochealine's first story+ Kisah cinta itu, tidak semuanya berawal indah. Tapi, yang berawal dengan sedih, bukan berarti berakhir dengan sedih. Percintaan pangeran dan putri kerajaan terutama, yang paling disorot oleh massa. Sela...