Dua bulan kemudian..
"Shane, shane.. Bangun wehh, bangun" ucap adelina membangunkan shannon dengan paksa, shannon pun saat itu terbangun dan membuka matanya perlahan lahan. Ia tertidur di perpustakaan.
"Gue ketiduran berapa lama??" Tanya shannon
"Lima belas menit. Lu ditunggu orang diluar kata bu ramadhan" ucap adeline
"Siapa??" Tanya shannon
"gue juga tak tau" ucap adelina, shannon pun merentangkan badannya dan setelah itu berjalan keluar daru perpustakaan yang sangat besar itu. Shannon celingak celinguk ke arah kanan dan kiri, kemudian..
"Lepasin sayaa!! Kalian siapa??!!" Ucap shannon, ada sekitar 4 orang yang memaksa shannon untuk ikut bersama, dan saat ini shannon sudah dibawa masuk ke dalam mobil dengan empat orang itu. Shannon benar benar merasa takut, tangannya diikat oleh tali.
Shannon dibawa kesebuah tempat, tempat itu benar benar besar..
"Lah??!! Kenapa saya dibawa ke istana??? Apa saya melakukan pelanggaran??" Tanya shannon kepada empat orang itu.
"Bukan tempat kami untuk berbicara" ucap salah satu dari empat orang itu. Shannon pun dengan pasrah ikut dengan mereka, mobil masuk ke dalam halaman kerajaan dan kemudian shannon ditarik turun.
"Selamat siang nona shannon, tolong ikut dengan saya" ucap seorang perempuan yang kira kira usianya 20-30 tahunan. Shannon di taruk dengan orang itu, shannon sudah sangat pasrah saat itu. Ia dibawa ke sebuah tempat yang.. Lumayan besar. Dan, semua isinya adalah make up dan baju baju, yang membuat shannon terkagum kagum.
"Tunggu!! Ini buat apa??" Tanya shannon menahan tangan perias.
"Ini perintah nona, dan bukan tempat saya untuk berbicara. Jadi, saya mohon biarkan saya untuk merias wajah nona" ucap perias itu, shannon makin heran tentunya.
Setelah tiga puluh menit di makeup dan di pilihkan baju, shannon keluar dengan gaunnya. Namun, ia masih bingung apa yang harus ia lakukan saat itu.
"Shane, maaf ya gue gak bilang kalau nyuruh lu ke sini" ucap seseorang, shannon membalikan badannya dan..
"Dean!! Jadi Lu yang nyuruh gue kayak gini??" Tanya shannon mendekati dean.
"Maaf, gue tau lu bakal gak mau kalau gue ajak" ucap dean
"terus gue harus apa sekarang??" Tanya shannon, dean pun menggengam tangan shannon dan mengajak nya kesuatu tempat. Shannon benar benar blank tentang tempat itu, rasanya ia hanya bisa pasrah jika disuruh jalan.
"Lu gak pusing, rumah sebegini gede??" Tanya shannon
"udah dari kecil lah, jadi udah biasa" ucap dean. Dean mengajak shannon menuju kesebuah, dan ruangan itu bahkan sudah dibilang ballroom karena sangat besar.
"Jadi, disini akan ada pesta dansa. Yang dateng paling pejabat pejabat atau konglomerat. Jadi, lu harus dansa sama gue" ucap dean
"Gue gak bisa dansa" ucap shannon
"tapi lu bisa dance kan??" Tanya dean, shannon tidak bergeming.
"Dan, gue kan cuma rakyat biasa. Emang sih ortu gue pebisnis, cuma gak se besar yang lain perusahaannya" ucap shannon
"But you are my future" ucap dean sambil memegang pinggang shannon, walaupun sudah dua bulan mereka dekat, rasanya seperti shannon masih belum biasa dengan semua perlakuan dean padanya.
"Ayo kita ke tempat lain, kalau tamu udah pada dateng baru kita kesini lagi" ucap dean mengajak shannon ke tempat lain. Mereka naik ke lantai dua, dan mereka tetap saja menerima perhatian dari banyak orang. Sepertinya, para pelayan diistana pun bingung dengan dean yang membawa cewek ke istana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Love Story
Romansa[ C O M P L E T E ] +Rochealine's first story+ Kisah cinta itu, tidak semuanya berawal indah. Tapi, yang berawal dengan sedih, bukan berarti berakhir dengan sedih. Percintaan pangeran dan putri kerajaan terutama, yang paling disorot oleh massa. Sela...