Shannon dan kawan kawan telah kembali ke jakarta, dan karena hari ini ada rapat besar besaran dengan seluruh kampus, maka shannon dan semua mahasiswa libur tentunya. Shannon benar benar tidak ada kerjaan dan ya, ia hanya tidur tiduran diatas ranjang. Rasanya, ia butuh sebuah kegiatan yang benar benar membuatnya bergerak. Sore itu mendung dan membuat shannon semakin malas untuk beraktifitas.
"Roseanne, kamu turun ke bawah" panggil mama dari bawah, shannon pun bergerak dan turun menemui orang tuanya. Shannon duduk disebelah mamanya, ada rowlan dan papanya dan juga kedua adik tirinya.
"Hai cici, long time no see" ucap bryan, yang masih berusia 10 tahun dan tidak bisa berbahasa indonesia. Shannon mencubit pipi bryan.
"Cici, do you know that now i am a junior high school student??" Tanya Evan yang sudah berusia 13 tahun
"So what??" Ucap shannon
"You are so mean cece, i prefer koko rowlan than you" ucao evan, shannon pun tertawa melihat tingkah evan. Kemudian, shannon memperhatikan mamanya dengan serius.
"ma, kenapa panggil shane??" Tanya shannon
"Baca nih" ucap mama sambil memberikan sebuah kertas yang sudah lumayan tua dan masih ditulis menggunakan tinta dan semuanya total bahasa mandarin. Shannon yang mengerti bahasa mandarin, tentu saja dengan lancar bisa membaca.
Shannon melotot karena tulisan yang ada di kertas itu, rasanya ia ingin menyobek kertas itu sekecil mungkin. Tapi, itu akan membuat orang tuanya seratus persen marah, dan itu sanagt di jamin.
"Ma, ini abad ke dua puluh satu, dan juga aku masih kuliah ma" ucap shannon berusaha untuk tidak menaikkan nadanya.
"Mama juga gak mau, cuma A Ie sama A Pek sama keluarga besar yang lain terus ngingetin mama buat hal ini. Ini sebenarnya gak wajib, tapi kalau kamu mau, kita buat perjanjian" ucap mama, shannon menghela nafasnya dengan kasar.
"Gini deh ma, positifnya buat shannon apa, dan negatifnya buat shannon apa" ucap shannon mencari jalan terbaik.
"Positifnya, cowok yang kamu suka itu kejamin seratus persen asal usulnya, orangnya baik, jadi mama gak perlu takut kamu sama siapa. Kedua, kamu nurutin perintah leluhur. Minusnya ya itu, kamu masih kecil dan masih kuliah" ucap mama dengan dahinya yang mengkerut.
"Roseanne gak bisa bilang sekarang, kalau roseanne udah siap mungkin baru roseanne kasih tau jawaban ke papa mama" ucap shannon kemudian ia kembali ke kamarnya, dan ia tidak sengaja membanting pintu kamarnya karena benar benar kesal. Kemudian ia mencek handphonennya dan mendapatkan sebuah pesan masuk.
Dean : jangan lupa ya, kita udah janjian ketemuan (15.39)
Dean : di restoran ************ jangan lupa (15.40)
Dean : gue udah jalan. (16.57)
Shannon pun mengganti bajunya dan bersiap pergi minta diantarkan oleh supir keluarganya, mumpung mobil keluarganya sedang tidak digunakan. Shannon pun naik mobil dan langsung mengarahkan supirnya untuk menuju restauran yang sudah di janjikan. Shannon mendengarkan lagu melalui earphonenya.
"Entah, apa ya yang membuat gue bener bener gelisah kayak gini, kayak bakalan ada something bad terjadi gitu" ucap shannon dalam hati, ia menggigit bibirnya karena takut.
"Non kenapa?? Tampangnya kayak gelisah gitu" ucap pak tarman, supir keluarga mereka.
"Gak apa pak, cuman rada kurang enak badan aja" ucap shannon berbohong. Shannon memainkan jarinya sampai di restoran tersebut.
Shannon berjalan menuju tempat pesanan mereka, dean masih belum datang. Shannon menunggu sambil memainkan handphonenya, tapi itu tidak juga menutup rasa gelisahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Love Story
Storie d'amore[ C O M P L E T E ] +Rochealine's first story+ Kisah cinta itu, tidak semuanya berawal indah. Tapi, yang berawal dengan sedih, bukan berarti berakhir dengan sedih. Percintaan pangeran dan putri kerajaan terutama, yang paling disorot oleh massa. Sela...