Tiga belas

4.5K 176 0
                                    

"Ce!! Lu pualng juga ak.. Maaf!!" Ucap rowland yang langsung membuka pintu tanpa mengetuk, mungkin rowland kaget karena melihat kakaknya yang sedang dipojokkan okeh dean

"rowland! Masuk aja, cici gak ngapa ngapain" ucap shannon setengah berteriak, rowland pun mengetuk pintu kamarnya dan membuka pintunya, ia kemudian duduk dikursi yang ada.

"halo, pangeran, eh, ko dean" ucap rowland dengan sopan, shannon tertawa melihat adiknya yang biasa berangas menjadi sopan mendadak.

"Baru pulang sekolah lu??" Tanya dean

"Iya ko, dateng jam berapa ko?" Tanya rowland

"Belom lama" Ucap dean

"Eh, lu mau ngomong apa sama cici. Aduhhh kangennn adek gue dehh, tapi lu belum mandi, jadi cici gak mau meluk lu" ucap shannon

"Ci, pada minta tanda tangan lu, tanda tangan ya" ucap rowland dengan muka memelas

"lu gila ya?! Kenapa harus minta tanda tangan gue?? Pasti lu janjiin mereka sesuatu, iya gak??" Ucap shannon sedikit nethink.

"Karena, mereka fans elu ci. Gue gak membuat masalah kok, suer deh" ucap rowland dengan muka super memohon.

"Terus ci.. Gue jadian sama patricia" ucap rowland, shannon bertepuk tangan.

"Weh, tumben lu milih cewek bener.." Ucap shannon sambil menepuk pipi rowland, mereka berdua tertawa.

"Halo"

"lu lagi dimana shane??"

"Di rumah, main dongggsss selagi ada kesempatan"

"Gak ah, gue sibuk ujian. Maaf ya, maaf banget"

"Yang lain?"

"Sibuk ujian juga lah"

"Oohh, yaudah deh. Terus, lu kenapa telpon??"

"Gini, aduh gimana ya.. Nanti aja dah gue ngomongnya"

"Lah, sekarang lah"

"Gak bisa deh, udah ya gue tutup"

Telpon di matikan, shannon menyeritkan dahinya, ia bingung dengan xena yang tiba tiba menelpon tapi tidak mau berbicara. Handphone dean tiba tiba berbunyi, dan shannon meyakini kalau itu telpon dari arissa, kenapa? Karena ringtonenya berbed, jika terdengar lagu faded maka itu adalah terlpon dari arissa. Dean pun keluar dari kamar shannon, tinggal shannon dan adiknya yang berada di kamar.

"Aduh ci, gimana cara ngobrol sama dia?? Orang nya kaku ya??" Tanya rowland

"ngobrol sama dia mah, tinggal ngobrol aja. Maksudnya, ajak ngomong apa aja pasti di sahutin sama dia kok" ucap shannon

"Jadi, gimana rasanya tinggal di istana?" Tanya rowland

"yang pasti agak bosen sih ya, lu gak boleh ngelakuin sesuatu sesuka hati lu. Terus, lu tinggal di rumah tapi tuh rumah terlalu gede, jadi ya aneh lah rasanya" ucap shannon, rowland mengangguk.

"Oh iya, cici mau bilang sama lu. Jangan pernah ungkit tentang papa ya depan dean, belum saatnya cici kasih tau dia tentang papa" ucap shannon

"Lu kan udah suami istri, kenapa dia amsih belum tau?" Tanya rowland

"ada satu dan lain hal yang buat gue gak mau kasih tau dulu ke dia" ucap shannon, ia takut jika dean tahu, maka teman temannya tau. Dan kemungkinan terburuk, arissa tahu dan menyebarkan ke media. Itu bisa berabeh.

"apa, tentang apa??" Tanya rowland

"Nanti pasti cici kasih tau ke lu, percaya sama cici" ucap shannon, sekarang shannon dan rowland keluar dari kamar. Shannon menghampiri mamanya dan bermanja manja dengan mamanya.

Royal Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang