our story ; enam

3.5K 455 37
                                    

Sebelumnya.....

"Tentang ciuman tadi--" kata Seokmin.

"Y-ya?"

"Boleh aku memintanya kapan saja?"

Blush..

...........

Wajah Soonyoung memerah. Ia malu mendengar pertanyaan Seokmin.

"U-uhm..." gugupnya.

"Sudah lah tidak usah dipikirkan" kata Seokmin langsung berbaring dan menarik selimut menutupi setengah tubuhnya.

"Tidurlah" sambungnya lagi.

Soonyoung mengangguk dan ikut membaringkan tubuhnya disebelah Seokmin, ia menarik selimut hingga sebatas dada. Mereka saling memunggungi.

Sebenarnya Seokmin belum tidur, tidak, ia tidak bisa tidur lebih tepatnya.

Banyak hal yang sedang ia pikirkan sekarang.

Tentang bisnisnya.

Tentang kehidupan mafia nya.

Tentang trauma Soonyoung.

Tentang Lim Xin Wu.

Dan juga tentang wanita bernama Yoon Jeonghan.

Ah-- satu lagi.

Tentang Mingyu yang nyawanya diincar.

Dokter bodoh batin Seokmin.

Sebagai boss mafia, Seokmin sangat memikirkan anak buahnya, terlebih Mingyu itu juga tangan kanannya selain Seungcheol.

Tadi siang, setelah mendapat laporan dari Seungcheol, ia mendapat surat ancaman dari salah satu kelompok mafia di Korea.

"Sidik jari Kim Mingyu ditemukan di apartemen Ju Yong. Tepatnya di leher Ju Yong. Aku tau dia yang memutilasi nya. Jangan harap kalian bisa selamat setelah membunuh boss kami -- Park Jae Soo

Biasanya ia tak meninggalkan jejak. Kenapa dia ceroboh batin Seokmin.

Seokmin tau, Mingyu seharusnya bukan orang yang ceroboh hingga meninggalkan sidik jarinya.

Ju Yong adalah boss mafia yang berpengaruh di beberapa distrik di Korea. Tapi, Seokmin sangat tau pria bernama Ju Yong itu licik. Ia mengancam beberapa pejabat untuk mendapat kekuasaan. Ia juga merusak fasilitas publik dan membunuh warga sipil yang tidak bersalah. Seokmin tidak bisa memaafkan itu, terlebih salah satu anak buah nya menjadi korban dari pembunuhan yang Ju Yong dan kelompok mafianya lakukan.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang