our story ; enam belas

3.2K 413 49
                                    

Seokmin benar-benar pulang keesokan harinya, ia benar-benar merindukan Soonyoung ternyata.

Setelah kembali ke Seoul , Seokmin dan juga Seungcheol langsung kembali ke rumah milik Seungcheol dan joshua, sedangkan Wonwoo sudah lebih dulu dijemput oleh kekasihnya , Mingyu.

"Sungguh, kau selalu merepotkanku" kesal Seungcheol.

"Dan kau selalu menuruti perintahku" kata Seokmin.

Ketika taxi berada tepat didepan kediaman Seungcheol , seokmin segera turun dari taxi tentunya dibantu oleh Seungcheol. Kursi roda sudah lebih dulu dikeluarkan oleh supir taxi.

Mereka tidak bawa barang ngomong ngomong.

Seungcheol menekan tombol password pada apartemennya, ia membuka pintu membuat joshua yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut.

Bagaimana tidak, ini masih sangat pagi, pukul 4 subuh.

"Kalian pulang? Bukannya besok?" tanya joshua pelan , takut membangunkan soonyoung.

"Dia ingin segera menemui pujaan hatinya, seperti aku yang ingin menemui mu sayang." gombal Seungcheol, joshua mengabaikannya dan berlalu membantu seokmin untuk duduk di sofa

"Aku ingin tidur" kata seokmin.

"Tidurlah disofa, kami hanya punya dua kamar, kamar lainnya dipakai soonyoung"ujar joshua.

"Kau membiarkan orang yang terluka untuk tidur disofa? Yang benar saja" protes seokmin.

"Aduh sayang , kau tidak mengerti maksud seokmin ? Dia ingin tidur dengan Soonyoung" olok Seungcheol.

"Oh maaf , aku lupa. Mau ku antar kekamar nya ?" tanya joshua.

"Dimana dia?" tanya Seokmin. Joshua menjawab dengan menunjuk pintu kamar yang tertutup.

"Seokmin" panggil Seungcheol serius.

Seokmin hanya menatap nya.

"Apa kau yakin? Bukan kah kau tidak suka dengan hubungan sejenis semacam ini?" tanya Seungcheol.

"Aku tidak pernah bilang begitu" sanggah nya.

"Memang tidak, tapi masa lalu mu" kata Seokmin mengingatkan.

"Aku sudah melupakannya, Lee Seokmin yang sekarang, berbeda dengan Lee Seokmin yang dulu" katanya.

Seokmin berdiri, "bunuh aku kalau aku berakhir dengan menyakitinya" , lalu pergi ke kamar yang ditempati Soonyoung dengan terpincang.

"Dia baru saja mendeklarasikan hak miliknya" ucap joshua pelan.

"Anak itu, mengakui perasaannya saja susah sekali" keluh Seungcheol.

"Jisoo-ya~" panggil Seungcheol.

"Ya?"

"Ayo ke kamar!"
.
.
.
.

Dengan sedikit kepayahan , Seokmin mendudukkan diri di tepi ranjang. Ia menatap punggung Soonyoung.

"Apa benar aku menyukai bocah ini?" batinnya.

Ia terkekeh setelahnya. Seokmin pun membaringkan tubuhnya disamping Soonyoung. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya lalu tidur. Karena luka nya ia tak bisa bergerak bebas padahal ia ingin sekali membawa soonyoung tidur menghadapnya.
.
.

Bruk'

Soonyoung terjungkal ketika ia baru saja membuka matanya. Bagaimana tidak, ia terbangun dengan posisi memeluk seseorang yang seharusnya kembali besok. Ia terkejut dengan wajah yang memerah.

Seokmin menggeliat tak nyaman dalam tidur nya, ia mengerjapkan mata membiasakan cahaya masuk kedalam matanya.

"Kau mengganggu tidur ku" ucap seokmin dengan suara serak khas bangun tidur.

"B-bagaimana kau bisa ada disini?"

"Dari London aku naik pesawat ke incheon lalu naik taxi ke sini" jawabnya

"B-bukan itu maksud ku!" kesal Soonyoung.

"Tidak perlu dipikirkan , yang penting aku sudah ada disini"

Baru saja Soonyoung hendak mengumpat, suara Joshua membuat ya bungkam.

"Sarapan sudah siap!" seru joshua dari meja makan.

Soonyoung langsung berdiri, ia berjalan menuju pintu lalu membukanya

"Kau mau kemana?" tanya Seokmin.

"Sarapan, apalagi "

"Bantu aku"

"Hah!?" soonyoung tak mengerti.

Seokmin menyibakkan selimutnya, membuat soonyoung sadar dengan luka yang seokmin dapat

"Apa sakit?" tanya soonyoung, ia meringis melihat kaki seokmin yang ditutupi oleh alat medis yang entah apa namanya

"Kau tidak pernah bosan mengkhawatirkan ku"

"Aku tidak mengkhawatirkanmu!" kesal Soonyoung. Wajahnya merona. Sekali lagi soonyoung menyesal dilahirkan dengan kulit putih, seokmin pasti bisa melihat warna kemerahan di pipinya.

Soonyoung mendekati seokmin, baru saja ia hendak membantu seokmin berdiri, seokmin memeluknya dengan sebelah tangan.

Jantung soonyoung berdetak tak karuan. Wajahnya yang merah kini bertambah merah, merah dalam artian yang sesungguhnya

"Aku merindukanmu. Ku rasa aku menyukaimu" bisik seokmin tepat di telinga Soonyoung.

Sial.sial.sial!. Rutuk soonyoung dalam hati. Ia tak bisa mengontrol tubuhnya sendiri. Ia terdiam tanpa melakukan apapun, membalas ucapan seokmin pun tidak.

Soonyoung dapat merasakan wajahnya memanas. Jantungnya memompa dengan sangat cepat. Seokmin menyukainya.

"Mau sampai kapan kalian berpelukan?" suara Seungcheol membuat soonyoung mendorong seokmin dengan keras, ia lupa dengan luka-luka seokmin.

"Argh, kau mau membunuhku!" ringis seokmin. sumpah rasanya sakit sekali.

Dengan panik Soonyoung terus mengucapkan maaf dan membantu seokmin berdiri lalu membawanya ke meja makan.

"Maaf" cicit soonyoung.

"Sudahlah , tak usah dipikirkan" kata seokmin.

"Kalian pacaran? Wajah soonyoung memerah, apa yang kalian lakukan didalam?" tanya joshua mulai menuangkan susu kedalam gelas Soonyoung.

"Tidak, aku hanya bilang aku merindukannya lalu aku bilang aku menyukainya. Kami tidak menjalani hubungan semacam itu" jawab seokmin.

Ada sedikit rasa tidak suka didalam hati Soonyoung ketika seokmin mengatakan hal itu. Meskipun ia sedikit malu karena seokmin mengatakannya begitu saja.

"Ck, lebih baik kau perjelas hubungan mu. Ketika dia kuliah nanti, mungkin banyak pria yang menginginkannya" kata Seungcheol.

"Dia tidak akan menyukainya" ujar seokmin.

"Kau terlalu naif . Masa depan tidak ada yang tau. Kalau aku tidak dengan jisoo mungkin aku akan merebut soonyoung, apa lagi Mingyu, aku yakin dia juga akan melakukan hal yang sama jika dia tidak bertemu Wonwoo"

"Jika itu terjadi, maka aku akan membunuh kalian berdua"

Seokmin tidak mengikat soonyoung dalam sebuah hubungan tapi seokmin tidak ingin orang lain merebut Soonyoung-nya.

Percakapan antara seokmin dan Seungcheol membuat soonyoung benar-benar malu. Lihatlah wajahnya yang tampak sangat merah itu.

"Jangan menggantungkannya. Belum tentu dia menyukaimu. Ingatlah soonyoung masih muda, emosinya pun masih labil. Jika dia menyukaimu hari ini, belum tentu besok dia akan menyukaimu lagi" ucap joshua menasehati.







To be continue......

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang