our story ; duapuluh sembilan [ LAST ]

3K 365 45
                                    

  Soonyoung tak henti-hentinya menahan senyum setelah lamaran Seokmin tadi. Ia juga sempat menangis, bagaiamana pun ia telah melewati hari-hari yang begitu sulit.

  Dan Seokmin datang membawa kebahagiaan untuknya.

   Soonyoung tak mau lagi memikir kan apa yang sudah terjadi di masa lalu. Ia memilih untuk melihat kedepan dan mencoba untuk menghilangkan traumanya.

  "Wonwoo sudah sadar, kau ingin menjenguknya?" tanya Seokmin ketika mereka berhenti di lampu merah.

  Dari sudut mata Seokmin ia dapat melihat Soonyoung mengangguk antusias. Ia mengangkat sebelah tangan nya untuk mencubit sebelah pipi Soonyoung gemas.

   "Aih lucunya" geram Seokmin.

   Setelah itu Soonyoung merengut kesal, ini sakit ngomong-ngomong.

  "Seokmin.." panggil Soonyoung.

  "Hm?"

   "Bagaimana jika aku tak bisa menghilangkan traumaku? Aku pasti akan sangat merepotkan." ucap Soonyoung, seokmin dapat mendengar kesedihan dalam setiap kata yang dilontarkanya.

  "Pasti bisa, hanya saja bukan sekarang. Aku akan membantumu. Jangan khawatirkan itu,oke?"

  Soonyoung mengangguk , "uhm"
.
.
  Sesampainya di ruang rawat Wonwoo , Soonyoung menatap pemuda itu dengan mata yang berkaca-kaca. Wonwoo yang melihatnya jadi tambah merasa bersalah.

  "H-hyung maaf" cicit Soonyoung.

  Dengan dibantu Mingyu , Wonwoo mendudukkan dirinya.

  "Y-ya ini bukan salah mu, tidak perlu minta maaf" kata Wonwoo.

  "Tapi tetap saja, k-karena aku, hyung jadi seperti ini" ujar Soonyoung lagi. Ia masih berdiri beberapa langkah dari ranjang Wonwoo.

Wonwoo merentangkan tangannya, "Kemarilah".

  Soonyoung pun mendekat dan memeluk Wonwoo hati-hati. "Maaf hyung" kata Soonyoung.

  "Jangan minta maaf terus, aku tak apa" kata Wonwoo sambil melepaskan pelukan Soonyoung. Soonyoung pun memundurkan langkahnya , kembali bersisian dengan Seokmin.

  "Nah Seokmin. Kekasih yang aku sayangi ini ingin mengatakan sesuatu" ujar Wonwoo sambil tersenyum ke arah Mingyu, seorang psiko seperti Mingyu jika di suguhkan senyuman Wonwoo yang seperti tadi berhasil membuatnya merinding.

  "Aku minta maaf, aku mengurungkan niat ku untuk membunuhmu. Tapi , lain kali kalau kau membuat Wonwoo hyung seperti ini, aku akan benar-benar mem-" ucapan Mingyu langsung di potong oleh Wonwoo.

  "Mingyu!"

  "Baiklah, aku tak akan membunuh siapapun " final Mingyu. Harusnya ia tak bicara tentang rencana nya membunuh Seokmin.

  "Harusnya aku yang minta maaf , karena melibatkan Wonwoo hyung." ujar Seokmin.

  "Ku dengar dari Mingyu, kau berhenti dari dunia mafia ini,ya?" tanya Wonwoo.

  Seokmin terkekeh, kemudian ia merangkul Soonyoung, "hm , aku berpikir untuk membangun sebuah keluarga dengannya" , diakhir kalimatnya ia menatap Soonyoung jahil, ada kesenangan tersendiri untuknya saat melihat wajah memerah Soonyoung.

  "Kau ingin menikahi anak kecil?" tanya Mingyu dengan nada mengejek yang sebenarnya tidak benar-benar mengejek.

  "YAK!! aku bukan anak kecil!!" kesal Soonyoung.

   Cklek'

  Pintu terbuka membuat keempat manusia itu terdiam.

  "Apa kami mengganggu?" itu Seungcheol, ia bertanya dengan hati-hati. Pasalnya saat ia berada didepan pintu, suasana didalam agak berisik.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang