Seokmin terbangun dari tidur nyenyak nya. Ia melirik jam yang menggantung di dinding di hadapannya.
Pukul 4 , masih pagi. Dan sialnya ia haus sekali. Ia menatap Soonyoung yang tidur lelap di sebelah nya. Wajah damai Soonyoung tampak menggemaskan di mata Seokmin. Apa lagi bibir merahnya.
Rasanya sudah lama sekali Seokmin tidak merasakan bibir itu.
Seokmin mendekatkan wajah nya , menyesap wanginya aroma tubuh Soonyoung.
Ketika wajah semakin dekat, ia dapat merasakan deru napas Soonyoung.
Baru saja bibir itu hendak menempel , Seokmin kembali menarik kepalanya , Soonyoung terbangun.
"Ngh, kau sudah bangun?" tanya Soonyoung sambil mengusap dan mengerjapkan matanya beberapa kali.
"A-" seokmin hendak berbicara , tapi sungguh ia seperti orang bodoh sekarang. Ia gugup.
"Kau mau minum? Aku ambilkan" entah tau dari mana tapi Soonyoung beranjak dari tempat tidur lalu pergi menuju dapur. Ketika Soonyoung keluar , Seokmin memegang dada kirinya.
"Kenapa kau berdetak sangat cepat?" monolognya.
Tak lama setelah itu Soonyoung datang dengan segelas air putih ditangannya. Ia menyodorkan gelas itu pada Seokmin. Dengan manahan sedikit rasa perih , Seokmin mengambilnya.
"Terimakasih" ucapnya.
Seokmin meneguk air putih itu, namun matanya sesekali melirik Soonyoung.
"Aku, kekamar ku ya?" pinta Soonyoung pelan.
"Tidak, tetap disini" titah Seokmin. Soonyoung pun kembali naik ke tempat tidur. Sebenarnya Soonyoung tak bisa berlama-lama dalam jarak dekat seperti ini. Ia merasa canggung.
"Soonyoung-ah-" panggil seokmin.
"Ya?"
"Bolehkah aku menciummu?" tanya Seokmin, Soonyoung dengan wajah yang memerah ,membulatkan kedua matanya.
"Hah!?" bingungnya.
Tanpa persetujuan Soonyoung , Seokmin menempel kan bibirnya diatas bibir Soonyoung, ia memejamkan matanya menikmati kuluman lembut pada bibir bawah Soonyoung.
Soonyoung hanya diam, ia merasakan ketulusan dalam ciuman itu.
Ia menatap seokmin lamat-lamat. Sungguh ia suka. Tak bisa is pungkiri ia juga menikmati ciuman ini. Perlahan Soonyoung ikut memejamkan matanya, ikut merasakan setiap rasa yang seokmin berikan.
Tapi, ia tak bisa. Ketika ia memejamkan matanya, ingatan buruk itu kembali menghantui nya. Ia mendorong tubuh seokmin sedikit keras hingga seokmin meringis karena luka-lukanya yang belum pulih.
"M-maaf" cicit Soonyoung pelan. Tubuhnya bergetar, ia takut.
Ia menarik kedua lututnya hingga dada lalu membenamkan kepalanya, ia menutup telinganya dengan kedua tangan sambil bergumam tidak jelas.
Seokmin merutuk dalam hatinya, "sial, kenapa kau melakukan itu Seokmin bodoh"
Seokmin yang tak bisa banyak bergerak mengambil tangan kanan Soonyoung dengan tangan kirinya. Menggenggam tangan yang terasa dingin dan berkeringat itu.
"Sudah ku katakan jangan takut. Aku disini-"
"-ini aku, bukan mereka" ucap Seokmin lembut, ia sendiri tak tau kapan ia bisa bersikap seperti ini. Terdengar menggelikan untuk dirinya sendiri.
Soonyoung mengangkat kepalanya, ia menatap Seokmin dengan mata yang sudah berlinang air mata.
"Lihat, ini aku Lee Seokmin. Apa kau takut dengan orang yang sudah menyelamatkan mu dan teman teman mu?" tanya Seokmin.
Soonyoung menggeleng pelan.
"Jadi jangan takut. Karena aku tidak akan menyakitimu. Dan aku tidak akn membiarkan. Siapapun menyakitimu"
Soonyoung berhenti menangis. Ia menatap tangannya yang masih di genggam Seokmin. Entahlah, tapi Soonyoung nyaman akan hal itu.
Menyadari arah pandang Soonyoung, Seokmin segera menarik tangannya lalu berbaring. "Tidur lah, kau akan belajar dengan joshua hyung pagi nanti",ujarnya sambil memejamkan mata.
Soonyoung ikut berbaring disebelah Seokmin. Dengan gerakan pelan, ia kembali menggenggam tangan Seokmin, Soonyoung tersenyum memikirkan betapa lucunya hubungan mereka.
Dekat tapi bukan kekasih.
Bahkan tidak lebih dari itu. Sangat tidak jelas.
.
.
.
.
."Aku akan mendaftar di universitas Seokmin."
"Kau yakin? Tapi dugaan mu belum tentu benar sayang"
"Aku harus Mingyu! Aku lah yang mengacaukannya"
"Tapi-"
"Kau sendiri dengar, Lim Xin Wu sialan itu merencanakan sesuatu yang buruk, dan kau sendiri juga dengar , Jeonghan bilang adiknya juga terlibat! Aku tidak bisa membiarkan mereka!"
"Wonwoo hyung-"
"Lebih baik kau cari Jeonghan, dia sudah menghilang 3 hari kan. Aku khawatir dia akan terbunuh"
"Hm, aku akan menyuruh orang untuk mencarinya. Dan ingat satu hal hyung, diluar sana masih banyak mafia yang mencari mu"
"Aku tau"
To be continue....
Note:
Nofeel😂
Lusa aku udah ujian , dan hari pertama udah ketemu matematika 😂 doain sukses ya 😂
Setelah ujian, rencana nya bakal langsung ke masa kuliahnya si hoshi, dan semua kepingan cerita yang tulisannya di italic akan aku jabarkan satu persatu '-'
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
Fanfiction[Complete] Lee seokmin , pemuda 24 tahun.pengusaha sukses dan juga pemimpin mafia yang disegani. Kwon Soonyoung, 17 tahun. Seorang budak. "Kumohon tolong aku!" SEOKSOON ; slight! Meanie. Cheolsoo.